Setelah pulang dari kampus aldan mampir sebentar ke masjid untuk melaksanakan sholat ashar, tetesan air yang jatuh dari rambutnya membuat aldan terlihat sangat mempesona di mata wanita yang tidak sengaja melihatnya.
Ia memasuki masjid dengan kaki kanan lalu ia merapihkan kemeja dan celana nya yang sengaja ia gulung tadi.
Aldan mengangkat kedua tangannya seraya mengumandangkan takbir, mata yang teduh itu ia tundukan pada sajadah, seolah ia mengakui bahwa ia bukan lah apa apa tanpa tuhannya.
Selesai sholat Aldan bergegas keluar dari masjid saat ia mulai memakai sepatunya tanpa sengaja matanya melirik pada wanita yang sedang mengikat sepatu nya lalu pergih meninggalkan hanphonnya di sanah
aldan yang melihatnya pun langsung mengejar wanita itu.
"Hei tunggu sebentar"
panggilan aldan membuat wanita itu memberhentikan langkahnya dan berbalik menatap aldan kebingungan seolah bertanya ada apa?
"Hanphon mu ketinggalan" ucap aldan sambil memberikan sebuah hanphon
"Oh yaampun kenapa bisa lupa,makasih yah"
" iya sama sama" setelah mengucapkan itu aldan beranjak pergih meninggalkan wanita itu di sanah.
" Azura azura, kenapa bisa lupa sih. Untung aja ada yang ngembaliin, kalo ilang bisa gak jajan sebulan" ucap gadis itu pada dirinya sendiri
Azura melangkah pergih, ia ingin cepat cepat pulang rasanya karena tubuhnya sudah letih dengan mata kuliah hari ini, dan sial nya hari ini ia mendapat teguran dari dosen karena tidak menyelesaikan tugas kuliahnya.
_______________
Sekarang aldan berada di sebuah pesantren di pinggiran kota, ia tidak langsung pulang kerumah kerena ia harus mengajar ngaji anak-anak pesantren ini, ia melakukan ini tidak rutin hanya beberapa minggu sekali.
Setelah bertemu dengan sang pemilik pesantren kini Aldan mulai mengajar satu persatu santri di sanah, mulutnya tersenyum takala menyadari kemajuan dari santri itu.
Aldan bukan lah orang ahli ilmu, ia hanya sedang berusaha menjadi manusia yang sedikit berguna setidaknya.
Setelah mengajarkan santri-santri di sanah, aldan bergeges untuk pulang kerumah namun mata nya tak sengaja melihat seorang wanita yang dapat membuat jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya,
wanita itu adalah aisyah
Sedang apa aisyah di sini? Tanya aldan dalam hatinya
Karena tidak ingin terus penasaran akhirnya aldan menghampiri aisyah
"syah, kamu lagi apa di sinih" tanya aldanAisyah yang merasa nama nya di sebut itu langsung menoleh kearah aldan, aisyah sedikit terkejut dengan keberadaan aldan di sini namun, ia hanya menunjukan senyum di bibirnya.
"Aku tinggal di sini Al"
"Kamu putri nya ustadz ibnu?" Tanya aldan memastikan
"Iya, beliau adalah ayahku" jawaban dari aisyah membuat jantung aldan semakin berirama di sanah.
aldan tidak menyangka bahwa selama ini, ia mengajar di pesantren milik ayah nya aisyah, aldan juga sudah tidak heran mengapa aisyah begituh mengerti soal agama karena ia adalah putri seorang pemilik pesantren
"Eh iya kamu lagi apa di sini?" Tanya aisyah
"Aku membantu ayahmu mengajar syah" jawab aldan
"Oh, jadi kamu pemuda yang di ceritakan abi, terimaksih al karena sudah mau membantu mengajar di sini"
Aldan tersenyum " Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia HR. Ahmad, lagipula aku tidak membantu banyak, aku juga hanya sesekali ke sini syah"
"Eh iya, kalo anak-anak ngerepotin kamu, aku minta maaf ya" ucap aisyah
"Kalo mereka yang ngerepotin mah gak papa, kalo kamu mah jangan" canda aldan
"Iiih kenapa gituh? Jadi kamu gak mau bantu aku?"
"Hahah, aku cuma bercanda aisyah lagian aku senang kok kalo kamu masih melibatkan aku di urusan kamu"
Aisyah menanggapi dengan senyuman yang berhasil membuat rasa di hati aldan semakin tidak karuan, namun aldan hanya bisa menyimpan rasa itu dalam dalam.
Sampai tiba saatnya, jika tuhan mengijinkan ia akan membawa rasa itu pada tempat yang seharusnya yaitu dalam ikatan pernikahan yang halal.
"Yaudah aisyah, aku pamit pulang dulu" ucap aldan
"Iya Al hati hati, sekali lagi makasih yahh" ucap aisyah
karena masih awal, Ceritanya masih pendek-pendek, Semoga kalian langsung baca Bab Selanjutnya yah
🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Aldan Ar-Rafiq
Ficção AdolescenteAldan Ar-rafiq pemuda yang diam diam mengagumi seorang gadis namun tidak berani mengungkapkannya, Ia selalu berpikir bahwa perasaan ini harus berlabuh di waktu yang tepat dimana semua nya mungkin dan semunya siap Sampai pada akhirnya hari itu tiba...