Pagi ini bandung di Hiasi dengan Rintik Hujan, Membuat suasanan semakin dingin namun terasa tenang. Azura mengambil payung dan keluar dari rumah, ia akan ke tokoh ibunya,
Selama berjalan beberap menit kini azura telah sampai di tokoh roti milik ibu nya
"Assalamualaikum ibuu" ucap zura
"Waalaikumsalam nak, kirain ibu kamu gak kesini "
"Kesini dong, waahh zura mau roti coklat itu buu" ucap zura saat melihat roti coklat yang baru matang
"Etss, ini pesanan Ra" ucap ibu
"Siapa yang pesan sebanyak ini?"
"Anak nya Temen ayah" jawab ibu, dan azura hanya ber oh ria
" nanti kamu bantu antar yah ke panti asuhan yang ada di jalan mawar " ucap ibu
"Ini semua buat anak panti?"
"Iya sayangg"
Setelah membantu membungkus roti roti itu, kini azura membawa nya ke sebuah panti asuhan, ternyata masih ada orang baik yang mau membantu di sanah.
Setalah memberitahu bahwa ia membawa roti untuk anak panti kini azura di persilahkan masuk oleh pengurus panti, azura berjalan di lorong panti lalu memasuki sebuah ruangan yang di isi oleh anak anak yanh sedang belajar.
"Anak anak, ini ada Rotii coklat kesukaan kalian" ucap pengurus panti. Yang di sambut gembira oleh mereka semua
Hati azura berdenyut, hanya sebuah roti saja dapat membuat mereka sesenang ini? Jadi sebener nya kita hanya kurang bersyukur saja
"Roti ini bukan dari kakak, tapi dari seseorang yang menitipkannya untuk kalian" ucap azura memberi tau
"Oh dari kak Aldan yahh?" Ucap salah satu anak panti dengan lantang
Mendengar nama itu azura mengingat seseorang, apakah dia pria yang sama?
"Iya, yang ngasih roti dan makanan kesini biasa nya nak aldan" ucap pengasuh itu
"Ituuu kak aldan" ucap anak panti melihat ke arah pintu
" kak Aldannnn, yey kak aldan datang"
Azura berbalik, mata nya bertemu dengan mata Aldan Arrafiq, membuat jantung azura berdetak tidak karuan namun ia masih bisa mengontrol nya.
Aldan berjalan mendekat lalu mengucap salam pada anak anak panti itu, azura dapat melihat ke akraban mereka semua.
Aldan menghampiri azura, jujur aldan tidak mengetahui jika azura yang akan mengantar roti itu.
"Assalamualaikum ra" salam aldan pada zura
"Waalaikumsalam"
"Saya gak tau kalo kamu yang antar, sampai ujan ujanan gituh, maaf sudah merepotkan," ucap aldan kerena melihat rambut zura sedikit basah
"Gak ngerepotin sama sekali" tuhan jantung zura mauu copoootttt
Setelah mengatakan itu kini mereka duduk bersama anak panti, sambil memakan roti coklat membuat azura merasa nyaman di sanah, ia bercerita bahwa roti coklat itu buatan ibu nya
Aldan memperhatikan interaksi itu, sungguh debaran dari jantung nya begituh cepat, mungkin orang bisa saja mendengernya.
" berarti kak zura bisa buat kuee? " tanya anak panti bernama bilqis
"Sedikit bisa, tapi sering gosong "
"Hahahah, berarti itu gak bisa kak zuraaa"
"Tapi kadang bisa"
"Wahhh, buat roti apa?"
"Rotii campur selai hahahah"
" kalo kak aldan bisa buat roti?" Tanya anak panti ke aldan
"Kalo buat gak bisa, tapi kalo makan kak aldan bisa" ucap aldan yang di sambut tawa semuanya
Tak terasa waktu begituh cepat, kini aldan dan zura berada di luar panti asuhan dan akan bergegas pulang.
" biar saya yang antar"
"Kan aku bilang gak usah"
" rumah kamu jauh, dan ini masih ujan"
"Aku punya kaki dan punya payung"
" Azura " ucapan aldan membuat buluk kuduk azura merinding
"Ck, iya iyaa " setelah mengatakan itu azura masuk ke mobil aldan
Selama perjalan tak ada yang memulai pembicaraan, mereka sibuk dengan kegiatan nya masing masing
"Udah sering ke panti ? " tanya azura
" gak sering, hanya beberapa kali " jawab aldan yang di angguki zura
" roti buatan ibu mu enak, saya suka apalagi yang rasa coklat "
"Ibu emng pinter buat roti "
Azura mengingat sesuatu ternyata pembeli yang waktu itu adalah Aldan Arrafiq.
"Kamu ke bandung hanya untuk bertemu dengan ku?" Tanya azura
" saya ada keperluan di rumah sakit jadi saya ke sini, tapi benar alasan saya kebandung adalah kamu"
Sial azura salting
_______________
Azura duduk di meja makan bersama kedua orang tua nya, tak ada obrolan yang serius mereka hanya berbincang ringan tentang hari ini.
" ayah, ibu zura mau ngomong " ucap azura di tengah makan nya
"Ngomong apa sayang? " tanya ibu dengan raut bingung
"Zura, zura nerima lamaran nya aldan bu"
"Uhuk uhukk" ayah tersedak mendengar ucapan putri nya
" alhamdulillah.... "
" kalo seperti itu biar nanti ayah beritahu pada kelurga aldan " ucap ayah antusias
Iya, setelah melaksanakan sholat istikharah azura mendapatkan jawabannya, tak ada keraguan dan kebimbangan lagi dalam diri nya, ia hanya mempasrahkan semua pada allah swt.
_____________
Aku membaca tulisan jalaludin rumi
Segala sesuatu menunggu pada waktunya. tak ada mawar yang mekar sebelum waktunya, matahari juga tidak terbit sebelum waktunya, tunggu, apa yang akan menjadi milikmu pasti datang kepadamu
berprasangka baiklah atas semua takdir yang Allah beri karena bukan tugas kita menebak nebak takdir yang memang dirahasiakan. tugas kita hanyalah memohon untuk dapat diberi takdir yang terbaik menurut-Nya
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Sekali lagi selamat berbahagia semua
FOLLOW INSTAGRAM AKU YAH KALBIRRUUUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Aldan Ar-Rafiq
Novela JuvenilAldan Ar-rafiq pemuda yang diam diam mengagumi seorang gadis namun tidak berani mengungkapkannya, Ia selalu berpikir bahwa perasaan ini harus berlabuh di waktu yang tepat dimana semua nya mungkin dan semunya siap Sampai pada akhirnya hari itu tiba...