[SxJ]
────────────────────Wonbin terbangun tatkala matahari terbenam. Ia meringis kesakitan hampir di seluruh tubuhnya, lelaki itu benar-benar meremuk tubuhnya secara berlebihan.
Suster itu melihat ke samping kirinya, seorang pria yang telah menaklukkan dirinya pagi sampai menjelang siang tadi. Di sebelahnya terdapat ponsel.
Wonbin meraih ponsel itu dan menyalakannya, layar kunci hitam dengan berbagai notifikasi. Ia membuka salah satu notifikasi tersebut yang berasal dari suami sang dokter.
"Sion, kamu dimana?"
"I want to talk to you face to face."Ia menekan tombol 'Mark as read', mematikan ponselnya dan kembali merebahkan tubuhnya bersama dengan Sion.
────────────────────
"Duh, kenapa di-read sih ini anak satu?" Dumel Jaehee, memandang pesan yang bercentang dua biru. Mungkin kah ia sedang sibuk bermain dengan teman-temannya sehingga lupa menjawab pesan itu? Mungkin.
"Yayah!" Jaehee menoleh ke suara anaknya yang memanggil. Bayi─kerap dipanggil Ryo atau Iyo─membuka lebar kedua tangannya, mencoba untuk menggapai Yayah.
Jaehee menghampiri kursi bayi yang diduduki oleh Iyo dan mengambilnya ke dekapan lelaki berumur 23 tahun tersebut. "Adek lapar? Mau minum susu?" Tanyanya yang dibalas dengan anggukan. "Cucu!"
"Iya, cucu!" Jaehee menggendong bayi tersebut, meninggalkan ponselnya yang tergeletak di atas meja makan.
────────────────────
"Dia mau apalagi, sialan..." Umpatnya ketika membaca pesan itu. Ia sudah muak dengan suaminya yang terus-menerus meminta mengobrol muka hadap muka.
"Ga usah terlalu ditanggapi, dok. Lagian, dokter tidak butuh Mas Jaehee lagi, kan ada saya." Ucap Wonbin, benar katanya.
"Ya, kau lebih indah dari dia. Tetapi, ada anak yang harus saya jaga nanti malam, Wonbin," Wonbin mencibir, menandakan bahwa permainan mereka untuk hari ini sampai di sini saja. Sion yang melihatnya ngambek, hanya tertawa kecil.
"Saya akan kembali besok."
Seketika Wonbin tersenyum kembali. Sebelum lelaki itu pergi, ia memberikan kecupan di bibir untuk terakhir kalinya hari ini. Tidak lupa ucapan "Hati-hati di jalan" untuk dokter bertalentanya.
Saat bayangan orang itu sudah menghilang dari pandangannya, Wonbin kembali merebahkan tubuhnya ke kasur. Lagi-lagi memorinya kembali ke waktu ketika ia membaca pesan dari suaminya Sion, menanyakan kapan ia akan pulang. Kembali lagi, rasa kecemasan dan bersalah menghinggap dirinya.
"Mungkin, kalau bukan karena kejadian di klub itu."
────────────────────
Sion telah sampai di kediamannya. Ia melempar setelan jas hitam asal di ruang tamu, merebahkan dirinya di atas sofa.
"Kak, pas banget aku bikin teh untuk kita berdua."
Sion menoleh ke arah suara, sudah pasti tidak lain dan tidak bukan ialah lelaki manis bernama Oh Jaehee. "Iyo dimana?"
"Tidur di kamarnya, tadi laper minta susu, terus ya udah, ngantuk tuh bocah."
Sion tertawa kecil mendengar rekon yang disampaikan kekasihnya. "Teh melati kan, dek?" Yang ditanya mengangguk. "Kesukaan kakak juga. Aslinya aku mau bikinin kopi, tapi tadi pagi kan udah minum kopi."
"Ga papa, lagian sudah lumayan lama saya ga minum teh."
di waktu itu, mereka mengobrol kecil-kecilan, apa yang telah mereka lakukan satu hari ini. Tetapi, Jaehee sadar semua kalimat yang dikeluarkan oleh Sion mencurigakan, begitu juga gerak geriknya yang kaku. Meski begitu, ia tidak terlalu menanggapinya.
"Oh iya, kamu tadi mau ngomongin tentang apa?" Telinga jaehee mendelik, ia baru teringat tentang apa yang mau diomongkannya. "Anu kak... tadi siang kan aku ketemu sama Bu Sulki. Nah, beliau bilang kemarin kamu bawa laki-laki ke rumah kita, terus keluar rumah bareng-bareng, mengendarai mobil. Itu kamu beneran, mas?"
Sial. Aksi Sion bersama Wonbin ketangkap basah. "Halah, Bu Sulki salah lihat orang paling." Bohongnya, meski dari nada suara tidak meyakinkan atau takut ketahuan. Jaehee tahu ciri nada itu.
"Kalau Bu Sulki salah lihat, terus ini apa?" Jaehee menunjukkan anting dan cincin yang tertata rapi di dalam kotak kecil. Cincin itu memiliki nama susternya, Wonbin. "Ryo tadi nemu ini di meja makan. Aku tidak pernah memakai anting, dan cincin ini bukan cincinku." Jelasnya.
Sion merogoh anting dan cincin tersebut, benar, itu adalah anting dan cincin milik Wonbin. "Kemarin, kakak sama Wonbin cuma bahas tentang pekerjaan─"
"Kenapa bahasnya di rumah kita? Bahasnya harus banget sampai bawa dia ke sini?" Tanya Jaehee, nadanya sudah mulai terasa bahwa dia sedikit jengkel. Sion menggeleng, dia ingin meyakinkan suaminya dengan apa yang terjadi──meski ia tahu, semua yang ia simpan diam-diam darinya telah terkuak sedikit demi sedikit. "Tidak, tidak... aku harus membawanya karena ada barang yang tertinggal di sini. Aku harus mengasihnya bila masih ada waktunya, lalu aku harus bahas tentang update schedule-ku buat hari ini."
"Kenapa ga bilang sama aku aja? Kamu tahu fungsinya aku jadi ayah rumah tangga itu buat ngelakuin apa-apa yang kamu minta, masakin bekal, kirimin barang yang ketinggalan di sini, bersih-bersih, ngurusin Ryo. Kenapa baru ingatnya pas aku sudah tidur? Seandainya kamu dikasih tahu dia 'Dokter punya barang A' semisal, kamu seharusnya sudah ingat bahwa barang itu ketinggalan dan memintaku untuk membawanya."
"Dia mengucapkannya malam itu! Sehingga aku harus bawanya ke rumah sekalian mengembalikan barangnya saat itu juga!" Jengkel Sion. "Aku tidak tahu saat itu dia juga melepas anting dan cincinnya di ruang makan!"
Jaehee sungguh takut melihat emosi kekasihnya yang meledak karena pertengkaran kecil mereka. Kata-kata yang diucapkan Sion terdengar sungguh meyakinkan bahwa mereka hanya membahas tentang pekerjaan mereka, namun, ia masih menguatkan apa yang dikatakan Bu Sulki. Sion yang merasa percakapan mereka hanya membuang-buangkan waktu, pergi meninggalkannya di saat itu juga. "Aku akan pergi mandi."
Kejadian barusan sungguh membuatnya terpuruk akan kebingungan, tidak tahu siapa yang harus ia percayai. Suaminya sendiri atau Bu Sulki? Sesekali pria berambut hitam itu melihat ke langit-langit atap, sampai ia melihat sebuah benda berbentuk lingkaran menempel di sana, itu CCTV.
Mereka lupa bahwa mereka mempunyai itu. Jaehee akan mengeceknya ketika suaminya sudah tertidur.
────────────────────
TO BE CONTINUED
────────────────────
Jangan lupa vote dan komen ^^
-sushi
![](https://img.wattpad.com/cover/373946373-288-k709766.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLEMENTARY | SyonDaeng/DaengSyon Compilation Fics
FanficIsinya khusus pair Syondaeng/Daengsyon. Kalau mau couple lain bisa baca atau request ke book aku yang satunya. [Sion!Switch X Jaehee!Switch | BxB | Nonbaku]