"Dar. Lo turunin gue disini aja. Rumah gue ga jauh kok dari sini," Bulan menepuk-nepuk pundak Haidar yang sedang mengendarai superbike miliknya.
"Kenapa?" Bulan ligat berpikir alasan yang ingin diberikan olehnya.
"Turunin aja disini," untungnya Haidar mau mendengarkan arahannya. Haidar memberhentikan motornya di bahu jalan.
"Lo kenapa? Kayaknya rumah lo ga di dekat sini deh?" Haidar melihat ke sekitar. Memang kawasan itu mempunyai banyak rumah tetapi apa salahnya jika dia menghantar Bulan terus di depan pintu.
"Ga ada apa-apa sih. Ga mau lo tau rumah gue aja dimana," Bulan tersengih menunjukkan giginya yang tersusun rapi.
Haidar turut tersenyum. Dia mengusap kepala Bulan gemas membuatkan Bulan terdiam ditempat. Itu adalah kali kedua Haidar mengusap kepalanya namun kali ini dilakukannya dengan sangat tulus dan lembut.
"Yaudah gue liat lo dari sini. Biar gue pastiin lo selamat sampai di rumah," Bulan berfikir sebentar tetapi akhirnya dia menyetujui sahaja.
"Makasih ya, Dar udah mau nganter gue," Haidar mengangguk seraya tersenyum manis. Bulan berjalan menjauhinya. Dia melihat gerak geri Bulan sehingga akhirnya gadis itu memasuki sebuah rumah yang agak jauh dari tempat Haidar menunggu.
Perasaan aneh menyelubungi dirinya namun dia mencuba untuk mengabaikannya. Setelah memastikan Bulan telah selamat masuk ke rumah, dia mulai mengendarai motornya untuk pulang ke rumah.
*************
Bulan menghembus nafas lega apabila tidak mendapati mobil Lidya terparkir di luar rumah. Dengan cepat dia naik ke aras satu dan masuk ke kamarnya. Tidak lupa juga dikunci dari dalam supaya tidak ada yang dapat masuk ke ruangannya. Badan kecilnya dihempaskan ke atas kasur.
"Fuh! Lelah!" Dia mengeluh kuat, melepaskan segala penat dan lelah di tubuh dan pikirannya.
Bulan ketawa sinis apabila teringat kejadian kemaren ketika dirinya dan Haidar bertembung dengan Alana di tangga.
"Huh! Keliatan banget Alana mencoba cari perhatian Haidar. Kalo dipikir-pikir Alana bodoh juga ya kayak bocil," katanya tanpa beban.
"Haidar ganteng juga ya?" Dia tersenyum mengingatkan dirinya dan Haidar diatas motor tadi. Atas suruhan laki-laki itu, dia memegang uniform Haidar supaya tidak terjatuh.
"Untung ya gue ga peluk dia tadi. Kalo gue peluk entar ga tenang nih jantung gue," setelah hampir 10 menitan berbaring tanpa melakukan apa-apa, terdengar notifikasi yang masuk ke telefonnya.
________________
+62 *** *** ****Disave nomor gue
Haidar
Oke
Lagi ngapain?
Lagi males-malesan di kasur
Lo udah sampe aja kerumah?
Ngebut lo?!
WKWKWKW
Ngebut dikit
Nanti besok pulang sama gue lagi ya?
Gausah Dar

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHADHIYA || LEE DONGHYUCK
Novela Juvenil"Lo udah punya pacar ga? Takutnya pacar lo cemburu liatin gue ngomong sama lo terus."-Chaesa Dhiya Bulan "Pacaran itu membosankan, kita temenan aja dan bersikap seperti lagi pacaran."-Haidar Arshaka Devan Temanan tapi bersikap seperti pacaran? Adaka...