PART 16 (Rasa Yang Tersembunyi)

121 13 8
                                    

In Guk masih terdiam sambil berbaring di atas tempat tidur. Ia terpaku. Saat ini, pikirannya di penuhi dengan berbagai macam pertanyaan,

"Mengapa Jae Hyun menyentuh rambutku di saat aku tidur? Apa itu hanya sekedar perhatian biasa antara sesama sahabat? Tapi... kenapa aku merasa sepertinya ada yang berbeda dari sikapnya. Apa jangan-jangan Jae Hyun...?" batin In Guk.

Ia tak mampu untuk melanjutkan kalimat itu. Namun ia juga tidak bisa memungkiri, kalau saat ini kecurigaannya pada Jae Hyun terus bermunculan di dalam pikirannya. Ia mulai merasa bahwa Jae Hyun sepertinya menyukai dirinya, melebihi seorang sahabat. Tapi ia masih belum berani untuk meyakini hal itu sepenuhnya.

"Tapi... kalau memang benar dia menyukaiku, sejak kapan? Apakah sejak kami menjadi Model pada MV K. Will waktu itu?" batin In Guk lagi.

Ia mencoba mencari tahu jawaban atas pertanyaan itu di dalam kepalanya. Tetapi tidak lama kemudian segala lamunan In Guk itu pun menjadi buyar ketika Jae Hyun kembali ke kamar.

Jae Hyun : Oh, kau sudah bangun?

Ucapnya sembari duduk di Sofa yang ada di samping jendela.

In Guk : Iya.

Jae Hyun : Apa semalam kau bisa tidur nyenyak?

In Guk : Ya, aku tidur dengan nyenyak. Bagaimana denganmu?

Jae Hyun : Aku juga.

Ucapnya sembari melihat pemandangan di luar hotel dari arah jendela.

In Guk : Baguslah.

"Apa aku harus bertanya langsung padanya agar semuanya menjadi jelas? Atau mungkin tidak? Hah... Sepertinya aku harus menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan hal ini," batin In Guk lagi.

.

.

.

Beberapa jam pun telah berlalu.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 02.00 siang.

Jae Hyun, In Guk dan juga beserta stafnya akhirnya telah tiba kembali di Korea setelah mengudara di atas awan selama 4 jam.

Ketika mereka semua sudah berada di Bandara, Jae Hyun pun kemudian berpamitan pada In Guk.

Jae Hyun : In Guk, sepertinya kita harus berpisah di sini. Jangan lupa hubungi aku kalau kau ingin nongkrong atau ingin mampir ke apartemenku ketika kau ada waktu. Oke?

Ucapnya sembari tersenyum pada In Guk.

In Guk : Tentu, aku akan menghubungimu.

Jae Hyun kemudian tidak segan-segan mendekati In Guk dan memeluknya, sembari menepuk pelan punggung In Guk. Sama seperti pelukan antara sesama teman pada umumnya. In Guk pun membalas pelukan itu. Setelah itu Jae Hyun kemudian melepaskan pelukannnya.

Saat ini, In Guk mencoba untuk menatap wajah Jae Hyun. Meskipun singkat, namun hal itu rupanya mampu menimbulkan sebuah prasangka di dalam hati In Guk, ia merasa sepertinya Jae Hyun memang memiliki perasaan yang berbeda untuknya. Karena saat ini Jae Hyun tidak sedang memakai kacamata, jadi In Guk bisa melihat dengan jelas ke dalam mata Jae Hyun saat ia menatapnya tadi. Ternyata benar apa yang di katakan oleh orang-orang, bahwa terkadang kita bisa melihat perasaan seseorang hanya dari tatapan mata mereka, dan rupanya hal itu juga berlaku pada In Guk. Ia pun perlahan mulai menyadari, kalau kecurigaannya pada Jae Hyun itu tidak salah. Jae Hyun memang memiliki perasaan yang Istimewa untuknya. Namun In Guk tetap berusaha bersikap biasa saja di depan Jae Hyun. Ia tak ingin Jae Hyun mengetahui tentang kecurigaannya.

Always In My Heart (Seo In Guk & Ahn Jae Hyun) {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang