Pagi ini, Jae Hyun masih terus memandangi In Guk yang berbaring di sampingnya. Ia tidak menyangka kalau In Guk rupanya telah berhasil menebak password pintu apartemennya.
Dan beberapa saat kemudian, pandangannya pun beralih ke arah meja yang ada di samping tempat tidur. Ia terkejut saat melihat Bunga dan juga Boneka yang ada di meja itu.
"Oh? Apakah itu untukku?" batinnya.
Ia pun kemudian memutuskan untuk bangun dari ranjang dengan perlahan. Ia tidak ingin membangunkan In Guk yang sedang tertidur nyenyak. Ia lalu memindahkan secara perlahan lengan In Guk yang sejak tadi memeluknya. Setelah itu ia lalu beranjak dari ranjang dan melangkah dengan pelan menuju ke arah meja. Lalu ia pun mengambil dan memandangi Buket Bunga Mawar yang indah itu. Rupanya ada sebuah kartu ucapan di dalamnya. Di situ tertulis :
"Jae Hyun, aku harap Bunga dan juga Boneka yang aku berikan ini bisa membuatmu mengerti bagaimana perasaanku padamu. Kau jangan marah lagi, yah?"
Jae Hyun seketika tersenyum saat membaca kartu ucapan itu.
"Apakah ini artinya... In Guk juga menyukaiku?" batin Jae Hyun seraya bertanya pada diri sendiri.
In Guk : Apa kau menyukainya?
Ucapnya yang sedang memandangi Jae Hyun sembari tersenyum.
Jae Hyun terkejut, karena ia tidak tahu kalau saat ini In Guk sudah terbangun.
Jae Hyun : Yah... lumayan.
Jawabnya mencoba berusaha bersikap dingin, padahal di dalam hatinya saat ini Jae Hyun terus merasa berdebar-debar saking begitu bahagianya karena sudah mendapatkan kedua hadiah itu dari In Guk.
In Guk : Kemarilah, berbaring di sampingku.
Jae Hyun pun kemudian meletakkan kembali di atas meja buket bunga yang ada di tangannya. Setelah itu ia lalu berbaring di samping In Guk, dengan posisi menyamping dan menghadap ke arahnya.
In Guk kemudian meraih kedua tangan Jae Hyun dan menggenggamnya dengan sangat erat.
In Guk : Jae Hyun, aku tahu siapa orang yang kau sukai. Jadi, mulai saat ini kau jangan menutupinya lagi. Aku tidak ingin kau menyembunyikan perasaanmu lagi.
Jae Hyun terkejut saat mendengar ucapan In Guk. Jantungnya terus berdebar-debar tak menentu.
In Guk : Aku sungguh benar-benar Minta Maaf sudah menjauhimu karena hal itu. Alasan kenapa aku melakukannya karena... aku takut. Saat itu aku takut kalau hal ini akan mempengaruhi karirku dan juga karirmu. Aku benar-benar belum siap untuk menerima perasaanmu, dan aku juga belum siap menghadapi keadaan kita. Tapi sekarang aku sadar, aku tidak bisa terus menjauh darimu. Selama 10 bulan kita berpisah, anehnya aku semakin merindukanmu. Kau pasti tidak tahu, selama ini kita pernah beberapa kali bertemu di lokasi yang sama saat bekerja, tapi aku selalu menghindarimu. Kau pasti tidak tahu, kan? Selama ini aku selalu memandangimu dari jauh tanpa kau tahu itu...
Jae Hyun tersenyum saat mendengar ucapan In Guk. Ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menutupi sikapnya yang menjadi salah tingkah saat ini.
Tetapi, dalam sekejap senyuman itu memudar, setelah ia kembali memikiran sesuatu.
"Apakah yang dia katakan ini semuanya benar? Haruskah aku percaya padanya sekarang? Apakah dia benar-benar tidak akan menyakitiku lagi?" batin Jae Hyun.
In Guk : Jae Hyun... bisakah kau Memaafkanku untuk kali ini saja? Aku janji, aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi.
Jae Hyun terdiam selama beberapa saat. Tetapi tidak lama kemudian ia lalu memberanikan diri untuk menatap kedua mata In Guk. Kini mata mereka berdua pun akhirnya saling bertemu. Jantung Jae Hyun semakin terus berdebar-debar. Begitu juga dengan yang dirasakan In Guk. Ia merasa seolah waktu terhenti sejenak saat Jae Hyun menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always In My Heart (Seo In Guk & Ahn Jae Hyun) {On Going}
Fiksi PenggemarGenre : Dokumenter, Friendship, Fiksi, Bromance, Boy's Love. Aku membuat Cerita ini karena aku sangat menyukai Chemistry antara Seo In Guk dan Ahn Jae Hyun. Aku jadi berpikir ingin menulis cerita tentang Kehidupan Nyata mereka berdua. ⚠️Di dalam C...