RABIyes Cinta (GaaSaku)

82 5 4
                                    

Nb: rabi dalam bahasa jawa artinya menikah.

.

.

.

Terlihat seorang gadis berusia 22 tahun sedang bingung karena ban mobil yang dikendarainya bocor.

Ditambah hari sudah malam dan dia bingung meminta bantuan siapa karena dia tidak memiliki banyak teman ataupun kenalan ditambah dia sedang bertengkar dengan pacarnya.

"Sempurna hari yang sangat sempurna Sakura. Entah apalagi setelah ini." Umpatnya dalam mobil karena tidak berani keluar mengingat suasana yang mencekam.

Kringg kringg

Terpampang jelas lagi nyata nama kontak 'PAPArazi'.

"Dimana kau? Kemana saki bawa mobilku! Sudah jam berapa ini! Cepat bawa mobil papa pulang!"

"Ban mobil kesayangan papa bocor, aku akan segera pulang setelah ban mobilnya sudah diganti."

"APAA! Ban mobil kuu! Papa akan menelepon pacarmu. Kau pasti sedang dalam mobil, menyumpahi mobilku seperti orang gila kan alih-alih mencari bantuan."

"Gak usah menelepon Gaara papa, dia tidak punya waktu untukku." Jutek Sakura.

"Kalian bertengkar lagi?"

"Dia yang salah, kenapa tidak datang ke wisuda ku tadi."

"Ck urus masalah kalian nanti, sekarang katakan dimana lokasi mobilku."

"Mobil terus. Aku anak papa yang lebih berharga dari mobil yang bahkan baru dipakai sekali ban nya udah bocor."

"Cepat, katakan dimana lokasinya. Nanti kita bahas masalah yang lain."

"Iyaa iyaa pa." Sakura langsung mematikan teleponnya dan segera mengirim alamat dia dan mobil kesayangan papa nya.

"Dasar papa, sesukanya sendiri." Gerutu Sakura dan sedikit terkikik geli.

Hubungannya dengan papanya memang sangat akrab, seperti teman dekat.

.

.

.

Sebuah mobil berwarna merah maroon berhenti di samping mobil Sakura. Ya, Sakura tahu dengan pasti mobil itu punya pacarnya. Namun, agar memuluskan ngambeknya, Sakura mengabaikan laki-laki yang mengetuk jendela mobilnya.

"Sakura, aku sudah menelepon montir, kita tunggu mobil ayah diderek di mobilku saja. Kita bicarakan masalah wisudamu tadi oke?"

Sakura hanya diam tak menanggapi, mengabaikan entitas merah yang masih setia mengetuk jendelanya.

"Sakura, aku punya strawberry cheesecake di mobil."

KENA

Sakura mulai membuka pintu, tanpa melihat Gaara, dia berjalan ke arah kursi penumpang dan mencari strawberry cheesecake yang dimaksud.

Saat telah melihat yang dicari, akhirnya dia masuk dan duduk lalu memakan cake itu dengan lahap. Tentu dengan entitas merah itu memperhatikan Sakura disampingnya.

"Pelan-pelan saja, semua untukmu."

"Tak usah bicara denganku, pasangan apa yang tak punya waktu untuk datang ke acara penting pacarnya"

"Saku sayang, aku tadi ada tender besar, kalau aku menang, kita bisa nyicil rumah"

"Halah alasan, kamu emang gak sayang aku"

"Saku, aku kan udah izin hari sebelumya, kamu juga izinin. Sekarang kenapa marah?" Ucap Gaara frustasi, makhluk yang dicintainya ini memang random.

"Ya kan harusnya kamu peka, aku bilang boleh itu belum tentu beneran boleh. Padahal aku mau foto berdua sama kamu buat kenangan kita dihari spesial aku." Ucap Sakura dengan mata berkaca-kaca.

Sakura Centric (Oneshoot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang