act of service ( Lavanya )

1K 75 14
                                    

Annyeong
Vote comen seperti biasa

Happy reading 🦊

🐳

Hamparan rumput hijau tanpa ujung, kayvano dengan tatapan sendu menatap lurus ke depan. Entah apa yang dia lihat, tatapan itu mengisyaratkan kerinduan dengan seseorang yang sudah lama pergi.

Ditengah lamunannya itu, dari belakang datang tiga orang yang tak asing baginya. Dia menoleh, tersenyum dan menitikkan air mata melihat tiga orang itu. "Oma,oppa altez, oppa putra!"

Kayvano segera memeluk ketiganya bersama, meskipun kayvano tau kalau ini adalah alam bawah sadarnya. Dia tetap senang karena bisa berjumpa dengan seseorang yang dia rindukan. "Bukannya kamu harus pulang,baby?" Ucap soya lembut sambil mengusap surai itu.

"Kay rindu,ayo pulang sama Kay" tak ada yang menjawab, kayvano menatap tiga orang itu dan sesaat kemudian dia segera memalingkan wajahnya. "Kamu nggak banyak berubah kayvano! Kamu tetap cucu oppa yang manja" altez terkekeh melihat tingkah cucunya.

"Ya! Kamu tetap manja" sambung soya dengan kekehan kecil. Kayvano merengut kesal, tapi dia suka.

"Segeralah pulang, baby! Ini bukan tempat mu,dan belum waktunya kamu disini" ucap altez sambil mendorong tubuh cucunya. Dan seperti sebelumnya, kilatan cahaya putih begitu menyilaukan pandangannya. Sebelum benar-benar pergi, kayvano mengecup pipi tiga orang itu dan cahaya putih itu segera menyedotnya kembali. "KAY SAYANG KALIAN..."

"OMAAA!" Kayvano berteriak tanpa sabar, dokter Leon segera menghampiri pasiennya dan mengecek kondisinya. Kayvano yang masih setengah sadar itu menggeleng, matanya terus menatap sekelilingnya. Dan ditubuhnya,masih ada beberapa alat medis yang menempel.

"Kay, berbaring dulu. Luka di lenganmu terbuka" menurut, kayvano kembali membaringkan tubuhnya dan membiarkan dokter lainnya mengobati luka di lengannya.

"Lukamu masih basah, jangan banyak bergerak jika tak mau lukanya terbuka seperti sebelumnya." Ucap dokter Niel dengan senyuman tipis.

Baru beberapa detik dokter Niel berucap, tepat saat dokter Leon dan para suster hendak keluar. Kayvano segera turun dari ranjang dan berlari sampai menerobos para tenaga medis itu. Dokter Niel yang melihat itu jelas panik, apalagi luka-luka kayvano sangatlah banyak. "KAYVANO!"

BRAK!

"HUAA DADDY MOMMY..." Kayvano berlari kencang dan segera memeluk tubuh kedua orangtuanya. Dokter Niel keluar dari ruang ICU dengan menenteng jarum suntik yang berisi obat tidur untuk kayvano. Pasiennya satu ini sungguh berbeda dari pasiennya yang lain.

Kayvano melirik ke belakang, betapa terkejutnya dia saat melihat dokter Niel dengan membawa satu buah suntikan ditangannya. "Omo! Daddy, pantat kay mau DISUNTIK! HUAAA"

Attaya yang dijadikan sebagai tameng oleh putranya bertepuk jidat, sedangkan istrinya malah tertawa kecil melihat ekspresi suaminya. Tetapi,tepat saat dokter Niel berada di hadapan pria itu, attaya dengan cepat bersembunyi di balik tubuh istrinya dan menyisakan kayvano yang ketakutan. "Suntik dia aja dok! Saya sehat walafiat!" Ucap Attaya menunjuk putranya.

"Ishh! Daddy kok gitu,dok jangan suntik! Kay dikasih obat juga sembuh!" Ucap kayvano sembari tawar menawar dengan sang dokter.

Sahabat serta Lavanya yang dari tadi ada di sana menjadi penonton setia, drama satu keluarga ini benar-benar menjadi penghibur mereka. "Baru juga sadar, udah bikin ulah aja" celetuk kavin sambil memakan pisang goreng yang dibawa oleh Cello.

kayvano : Crazy Prince!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang