BAB 6 Meskipun, kita berbeda?

42 25 6
                                    


Hanya kekecewaan yang diterima oleh Arav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya kekecewaan yang diterima oleh Arav. Dia menyeberang jalan dan tidak ada tanda-tanda gadis itu. Mencari sekeliling, tetap tak menemukannya. Entah mengapa, dia sangat yakin bahwa gadis itu adalah April.

Setelah berkeliling, Arav kembali duduk di taman kota. Berharap, gadis itu datang menemuinya. Namun, sudah dini hari, tetap tak menunjukan batang hidungnya. Tidak ada gadis dengan memakai dress baby doll putih yang melintasi taman itu. Dengan langkah lunglai, Arav pergi meninggalkan taman.

***

Selama beberapa hari, tak ada lagi telepon dari April. Hidup Arav kembali redup. Semangatnya telah hilang, Kenzo hanya melihat Arav dengan prihatin.

Elang menghampiri Arav. "Apapun masalahmu. Namun, saat menghadapi pelanggan, kau harus profesional."

"Baik, Pak."

Arav kembali menjalani hari sebagai agent call center sebagaimana mestinya. Setiap pelanggan memiliki karakter masing-masing dan itu harus dihadapi oleh Arav.

Arav selalu mengambil shift paling malam, yaitu mulai bekerja dari pukul 11 malam. Sebelum memulai bekerja, dia akan sempatkan ke taman di Jalan Camar 3/4. Taman, tempat April sebutkan sebelumnya.

Dia duduk di taman, tidak ada gadis yang berdiri di tepi jalan lagi. Hanya ada pejalan kaki yang berlalu lalang. Setelah dirasa cukup menunggu, dia bangkit, bersiap untuk ke kantor.

Berjalan keluar dari taman. Tiba-tiba langkah Arav terhenti, dia berbalik badan. Melihat sekeliling. Namun, tidak ada siapa pun. Ya, dirinya merasa seperti ada yang memperhatikan.

Dia mempercepat langkah ke kantor. Setibanya di kantor, dia langsung menjalankan tugas. Malam ini, layanan cukup disibukan dengan penelepon. Ada tayangan pertandingan sepak bola secara streaming, yang membutuhkan internet kuat. Beberapa pelanggan mengeluhkan tayangan yang sempat mengalami delay.

Layanan kembali sepi saat pertandingan telah selesai. Semua agent bisa bernapas lega. Arav kembali menyapa pelanggan saat line miliknya ada yang menghubungi.

"Terabig Net. Selamat malam. Dengan Arav. Ada yang bisa dibantu?"

Tidak ada jawaban dari seberang telepon. Arav melihat ke layar PABX yang masih menyatakan bahwa pelanggan masih terhubung dengannya. Merasa familiar dengan nomor yang tertera di layar pesawat telepon PABX-nya.

"Terabig Net. Selamat malam. Dengan Arav. Ada yang bisa dibantu?" Arav kembali menyapa pelanggannya. Namun, tetap tak ada jawaban dari pelanggan tersebut.

Untuk ketiga kali, Arav kembali melakukan greeting. Namun, lagi-lagi tak ada jawaban.

"Mohon maaf, Bapak atau Ibu. Suara Anda tidak terdengar, percakapan akan kami akhiri. Terima kasih telah menghubungi Terabig Net. Selamat malam, selamat ber—" Ucapan Arav terhenti. Sedikit ragu. Namun, mencoba memastikan sesuatu, "April ...."

April's Voice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang