Welcome to THE ROGUE: Come Up To The Surface
***
Di arena tinju, suasana sangat meriah dan penuh energi. Lampu-lampu temaram menggantung di ruangan yang berukuran 15x15 meter, membuat suasana begitu serius. Serta di tengah ring tinju tergantung lampu-lampu yang lebih terang, menciptakan sorotan dramatis di ruangan yang remang-remang itu.
Teriakan penonton, dentuman alat musik sederhana dari benda-benda bekas menambah kesan tegang namun mendebarkan. Di sekitar area ring, para penonton bersorak, menyerukan nama jagoan mereka yang malam ini sedang bertanding di atas ring.
Di antara penonton, jauh di belakang dekat pintu keluar ada dua perempuan yang berdiri dengan mata tertuju pada pertarungan sengit yang sedang berlangsung.
"Wah, gila sih, Hei! Ini benar-benar fight. Sampai babak belur gitu, pantesan dibuat taruhan, sepadan sama luka-luka di badan mereka." Fiona berseru semangat.
Heidy hanya bisa meringis sejak pertarungan itu dimulai dua menit yang lalu. Ditambah ia tertegun dengan perkataan Fiona yang sangat bersemangat sekali malam ini. "Wah, udah gila ini anak!"
Fiona tertawa kecil melihat respon Heidy yang sangat sensi malam ini. Dengan menyenggol pundak Heidy pelan, dirinya menyahuti. "Yah, namanya juga newbie jadinya gini. Lagian boxing kan seni bela diri..."
"Seni bela diri kalau digunain sebaik-baiknya jadi bermanfaat. Bukannya dijadiin bahan taruhan begini," sela Heidy cepat dengan sarkas.
Cengiran khas Fiona muncul seketika. "Hehehe... Kan gue udah janji ini pertama dan terakhir. So, kenapa nggak kita gunain kesempatan langka ini dengan sebaik-baiknya." Rayu Fiona dengan segala ucapan penuh tipu muslihatnya yang selalu membuat Heidy sulit untuk menolaknya.
Setelah mengucapkan kalimat tadi Fiona kembali menyoraki jagoannya malam ini agar menang. Jangan sampai uangnya terbuang sia-sia karena jagoannya kalah. Ya, walaupun dirinya sudah tahu bahwa pertarungan ini hanya memiliki peluang satu banding dua untuk menang.
Heidy hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah melihat kelakuan temannya itu yang selalu bertindak di luar kendalinya. Ada saja yang dilakukan oleh Fiona yang membuat Heidy geleng-geleng kepala, tidak bisa berkata apa-apa selain melihat kelakuan tidak bisa ditebaknya.
Dua tahun berteman dengan Fiona, membuat Heidy bisa sedikit rehat dengan segala hal yang membebaninya. Mulai dari masalah keluarganya, permasalahan Bimantara yang selalu saja muncul kasus-kasus kriminal yang tidak bisa ditebak, segala hal yang membuat pikirannya kacau. Hanya dengan Fiona, Heidy bisa sedikit menjalankan kehidupan selayaknya anak SMA pada umumnya.
***
Heidy dan Fiona berjalan meninggalkan gedung kosong yang sudah tidak terawat yang letaknya di tengah gedung-gedung perkantoran. Sehingga membuatnya tersamarkan. Keduanya berjalan ke arah mini market terdekat, tempat Fiona memarkirkan mobilnya tadi.
Tidak berapa lama, mobil hitam Fiona sudah membelah jalanan malam ini.
Besok hari senin dan mereka harus cepat-cepat pulang agar tidak terlalu larut yang akan berakibat mereka akan bangun kesiangan besok pagi. Apalagi besok harus melaksakan upacara rutin.
Mobil yang dikendarai Fiona menyusuri jalanan yang mulai sepi. Lampu-lampu jalan menyinari malam yang sepi ini. Di dalam mobil, Fiona masih membicarakan euphoria pertarungan beberapa jam lalu. Seakan semangat di dalam arena tadi masih terbawa sampai sekarang.
"Tuh, kan, jagoan gue pasti menang! Gue emang udah punya firasat sih dia bakalan menang," oceh Fiona dengan bangganya.
Hal itu membuat Heidy berdecih sembari menyenderkan kepalanya di kursi mobil lalu menoleh pada Fiona yang sedang menyetir itu. "Cih, kalau menang murni pertandingan sih gue akui. Tapi ini ada taruhannya jadinya gue nggak respect sama pemenangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROGUE : Come Up To The Surface
Mystery / Thriller❗𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐓𝐫𝐢𝐥𝐨𝐠𝐲 𝐨𝐟 𝐑𝐎𝐆𝐔𝐄❗ *** [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ADA BEBERAPA PART DI PRIVATE] *** 𝘿𝙞𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙍𝙊𝙂𝙐𝙀: 𝙏𝙃𝙀 𝙎𝙀𝘾𝙍𝙀𝙏 𝘼𝙂𝙀𝙉𝙏 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙚𝙗𝙞𝙝 𝙙𝙖𝙝...