3.

354 28 4
                                    

                           Happy reading.
                                       .
                                       .
                                       .

Yibo mengantarkan Zhan ke depan gerbang sekolah. "Ingat jangan nakal Zhan Zhan" ucap yibo seraya mengelus surai hitam anaknya.

"Eum, tentu Daddy" Xiao Zhan mengecup pipi Daddy nya yang sudah menjadi kebiasaannya sebelum masuk ke dalam sekolah.

"Sana masuk ke sekolah" Yibo menyuruh Zhan masuk ke sekolah karena sudah hampir waktunya bel masuk.

"Baik dad, Zhan Zhan masuk dulu ya" Zhan bergegas keluar dari mobil menuju ke gerbang sekolah nya dan tidak lupa melambai selamat tinggal kepada Daddy nya.
.
.
.
Xiao Zhan masuk ke kelas dan dan langsung di teriaki teman teman nya terutama Zhou Cheng.

"Hei, kenapa kau terlambat lagi bodoh" Zhou Cheng marah karena Zhan sudah keseringan telat masuk kelas dan berakhir di panggil ke ruang BK.

"Apa kau tidak takut di panggil lagi oleh guru killer itu?" Zhou Cheng berkata sambil menatap tajam Xiao Zhan.

"Ini masih pagi, bisakah kau tidak marah marah? Kuping ku rasanya ingin meledak mendengar celotehanmu" Xiao Zhan mulai naik pitam karena pagi pagi sudah di suguhkan dengan celotehan sahabatnya sendiri.

"Hei, aku hanya menasehatimu bodoh!" bentak Zhou Cheng.

"Sudah sudah, tidak bisakah kalian sehari saja tidak ribut?" Ji li melerai dua sahabatnya yang masih sibuk bertengkar.

"Dia duluan yang mengajakku ribut" Xiao Zhan menunjuk Zhou Cheng menggunakan dagu nya.

"Aku tidak mengajaknya ribut, aku hanya menasehatinya" Zhou Cheng membela dirinya sendiri.

"GURU MASUK, SEMUANYA CEPAT DUDUK" teriak salah satu murid laki laki di kelas itu.

Guru masuk ke kelas dengan membawa buku buku di tangannya. "Selamat pagi anak anak, keluarkan buku kalian dan kerjakan halaman 38" ucap guru itu seraya duduk di kursi.

"Sialan, aku sungguh tidak mengerti dengan pelajaran ini" umpat Xiao Zhan karena dia sungguh sungguh bodoh dalam pelajaran matematika.

"Kau pikir aku juga mengerti?" Zhou Cheng berbicara bisik bisik menjawab umpatan Xiao Zhan.

"Ji li, bantu aku bukankah kau pintar?" Xiao Zhan meminta bantuan Ji li dengan wajah memelas. Ah tidak sebenarnya bukan meminta bantuan tapi meminta contekan, karena dia sungguh malas untuk memahami pelajaran menyebalkan ini.

"Mn, tunggu sebentar aku belum selesai mengerjakan" ucap Ji li berbisik bisik.

Xiao Zhan hanya tersenyum menampilkan gigi kelincinya.
.
.
.
Jam istirahat telah berbunyi, dan para siswa sudah mengumpulkan semua tugasnya termasuk Xiao Zhan yang meminta contekan sahabat tersayangnya.

"Huhh, lelah sekali" Xiao Zhan menghela nafas lelah.

"Cih, lelah apanya kau saja meminta contekan Ji li" ucap Zhou Cheng sinis.

"Bukan aku doah bodoh, tapi kau pun juga meminta contekan Ji li" timpal Xiao Zhan karena tidak terima dengan ucapan Zhou Cheng, lagi pula kan menulis juga membutuhkan tenaga wajar saja dia kelelahan.

"Sudah sudah, ayo ke kantin anak cacing di perutku sudah kelaparan" Ji li mengajak kedua sahabatnya untuk ke kantin bersama.

"Kau hanya tau makan, tapi kenapa tubuhmu tetap kurus begitu? Xiao Zhan mengejek Ji li karena memang betul perkataannya.

"Kau mengejekku? Sadarlah dirimu juga kurus kerempeng begitu" ucap Ji li tidak terima dengan perkataan Xiao Zhan.

Xiao Zhan hanya menunjukkan wajah tengilnya, karena memang perkataan Ji li benar adanya.
.
.
.
Mereka telah berada di kantin, dan benar saja kantin sudah cukup penuh karena mereka datang lebih terlambat karena harus berdebat dulu tadi di kelas.

Daddy Yibo (YIZHAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang