Exercising together, feeling different

132 13 0
                                    


Keesokan harinya, Sunghoon dan Kazuha terpaksa dipertemukan kembali untuk latihan gabungan antara skater dan balerina. Mereka ditunjuk sebagai pasangan utama dalam proyek kolaborasi tersebut, menggabungkan gerakan balet anggun dengan teknik skating. Jake, meski awalnya tidak dilibatkan, tetap datang untuk mendukung dan tanpa sadar mengamati Sunghoon dengan cermat.

---

Latihan dimulai di arena es yang luas, di mana lantai beku memantulkan cahaya putih terang dari lampu di langit-langit. Kazuha tampak gugup, bukan hanya karena tantangan teknis, tapi juga karena harus berhadapan langsung dengan Sunghoon setelah bertahun-tahun.

"Kamu siap?" tanya Sunghoon datar, mengenakan pakaian latihannya yang serba hitam.

Kazuha mengangguk, mengeratkan tali sepatu baletnya. "Aku selalu siap." Namun, nada suaranya terdengar ragu.

Mereka mulai berlatih gerakan pertama Sunghoon memegang tangan Kazuha, mengangkatnya dengan kekuatan sempurna, sementara Kazuha melayang di udara dengan keanggunan balerina. Meski gerak tubuh mereka terlihat sinkron di mata orang lain, ada ketegangan tak terucap di antara mereka.

---

Di pinggir arena, Jake duduk bersama Yunjin yang datang lagi untuk menemaninya. Namun, perhatian Jake tak pernah lepas dari Sunghoon. Setiap gerakan Sunghoon dengan Kazuha terasa seperti pisau tajam yang menusuk hatinya.

"Kamu ngapain sih, ngeliatin mereka terus?" tanya Yunjin sambil menyenderkan kepala di bahu Jake. "Cemburu ya?"

Jake terkekeh pelan. "Ngaco ah. Gue cuma... penasaran aja."

Yunjin melirik Jake dengan tatapan tajam namun menggoda. "Penasaran sama Kazuha atau... sama Sunghoon?" godanya.

Jake tersentak, tapi dengan cepat menepis pikiran itu. "Sunghoon udah kayak saudara buat gue."

Namun, bahkan saat ia mengucapkan kata-kata itu, ada bagian dari dirinya yang tahu bahwa perasaannya terhadap Sunghoon lebih rumit dari sekadar persahabatan.

---

Latihan berlanjut, dan semakin lama, gerakan Sunghoon dan Kazuha menjadi semakin selaras. Ketika mereka selesai dengan sesi pertama, Kazuha berusaha mengajak Sunghoon bicara.

"Sunghoon," panggilnya pelan. "Aku tahu kamu masih marah sama aku, tapi aku harap kita bisa mulai dari awal. Demi proyek ini."

Sunghoon menatapnya dingin. "Gue nggak marah. Gue cuma nggak peduli lagi."

Kazuha menelan ludah, merasa terpukul oleh kata-kata itu. Ia tahu Sunghoon sedang berbohong, tapi ia juga tahu bahwa tidak ada gunanya memaksa.

---

Di sisi lain arena, Jake merasa cemas. Ia tidak mengerti kenapa melihat Sunghoon bersama Kazuha membuat dadanya sesak. Setelah latihan selesai, Jake memutuskan untuk mendekati Sunghoon.

"Hoon, lo baik-baik aja?" tanyanya pelan, memandang sahabatnya dengan cemas.

Sunghoon hanya mengangguk tanpa menatap Jake. "Gue baik. Kenapa lo nanya?"

"Nggak tau. Gue cuma..." Jake menggigit bibir, ragu. "Kalau lo ada apa-apa, gue selalu ada buat lo."

Sunghoon akhirnya menatap Jake, dan ada sesuatu dalam tatapan itu yang membuat Jake merasa aneh seolah mereka berbicara dalam bahasa yang hanya mereka pahami.

"Gue tahu," jawab Sunghoon lirih. "Lo selalu ada."

---

Malam itu, saat Jake berbaring di kamarnya, pikirannya tidak bisa tenang. Ia memikirkan Sunghoon, senyum tipisnya yang langka, tatapannya yang dalam. Jake bertanya-tanya: Apa ini hanya karena persahabatan? Atau ada sesuatu yang lebih dari itu?

"Kenapa lo nggak bisa hilang dari pikiran gue, Hoon?" bisiknya sendiri di tengah kegelapan kamar.

---

Sementara itu, Sunghoon duduk sendirian di ruang latihan yang sepi, memutar-mutar gelang di pergelangan tangannya hadiah terakhir dari Jake beberapa tahun lalu. "Kenapa gue takut kehilangan lo, Jake?" pikirnya dalam hati.

Hubungan mereka semakin rumit. Perasaan yang selama ini mereka abaikan perlahan-lahan muncul ke permukaan, dan mereka tahu bahwa tidak ada jalan untuk kembali seperti dulu.

Jangan lupa bintangnya kakak

Jangan lupa bintangnya kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih🙏💕

Dangerous attractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang