Jika saja kalian tau seberapa banyak luka yg ku tanggung, apa kalian akan peduli?
Mengapa keegoisan kalian begitu besar?
Mengapa tak sekali saja kalian melihat pada luka yg bahkan lebih banyak ku tanggung?
Sesulit itukah bagi kalian untuk mengerti satu orang seperti aku?
Apakah harus selalu aku yg mengerti kalian?
Katakan padaku, sebesar apa rasa sakit kalian sehingga tak bisa bertanya keadaan ku?
Sesulit apa keadaan kalian sampai tak bisa sedikit saja bersimpati padaku?
.
.***
Datang padaku,
Disaat kalian perlu.
Lalu meninggalkan ku disaat semunya
baik-baik saja.
Seperti aku bahkan tak terlihat jika semunya baik,
Lalu akan lebih jelas saat kalian sulit.
Sepertinya aku hanya serpihan debu yang bahkan tak berarti saat kalian bahagia.
.
.***
Pernahkah kalian tau isi kepalaku?
Berisik, semuanya menghardik.
Hanya kata hinaan dan makian yang selalu aku dengar.
Sampai hampir gila aku mendengarnya,
Bahkan rasanya aku ingin menyerah.
Mengapa semua ini runyam?
Mengapa semuanya berantakan?
Mengapa bising itu tak mau hilang?
Aku ingin tenang Tuhan...
Mengapa kata-kata itu selalu berputar di kepala?
Rasanya hampir pecah kepala ini.
Berisik itu selalu saja mendorongku untuk menyakiti diri.
Tuhan...
Kuatkan aku agar hal bodoh itu tak pernah kulakukan lagi.
Kuatkan hatiku tuhan,
Agar semua mampu ku jalani dengan baik.
Hingga aku lelah dan menghilang,
Menjadi kenangan dalam setiap keindahan.
Bukan lagi rasa sakit.
Hanya ada kebahagiaan.Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vite dan coment yaa. Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senja
Poetry"Hanya tulisan ungkapan hati yg mungkin bisa mewakili perasaan, hanyut dan tenggelam dalam lamunan"