( CW// Bullying )
Kayak seekor tikus di kandang harimau, itu perasaan Sunoo sekarang.Pantas saja firasat Sunoo tidak enak. Seharusnya Sunoo bisa menebak, mengingat perekonomian keluarganya sendiri seelit itu, maka wajar saja kalau sekolah yang akan dimasukinya juga tak kalah elit.
Macam-macam hal yang tentunya tidak positif ala-ala sinetron berlalu lalang di pikiran Sunoo. Melihat murid-murid sekolah ini yang tersebar di sekitarnya; sibuk dengan dirinya masing-masing, Sunoo jadi agak kikuk.
Wow... Aura elit mereka menguar banget... Pasti bully membully di sini ga main-main.
Tuh kan, belum apa-apa Sunoo sudah terbayang konsekuensi dari kesenjangan sosial.
Minggu-minggunya di rumah keluarga Kim masih belum cukup untuk membuatnya terbiasa dengan dunia kalangan atas, jadi wajar bila identitas Sunoo sebagai anak panti asuhan yang miskin masih melekat erat pada dirinya. Melihat uang dalam jumlah banyak saja bisa bikin dia jantungan.
Saking berisiknya pikiran Sunoo, dia sampai tidak sadar kalau murid-murid di sekitarnya tadi sudah menghilang; menyisakan dirinya sendiri di lorong penuh kemewahan itu.
"Loh- kok kosong?!" Baru sadar dia.
Bodoh sekali, harusnya tadi dia sempat bertanya arah ruangan kepala sekolah. Kalau begini kan, Sunoo tidak bisa ngapa-ngapain lagi...
Ya sudahlah, mikirnya nanti saja. Yang penting sekarang adalah Sunoo harus pakai insting macannya buat nemuin ruangan itu!
"Anggap aja sekalian tur sekolah deh," gumamnya sebelum melangkah lebih jauh ke dalam sekolah.
⸙
⸙
⸙
Semangat Sunoo menciut.
Kayaknya sudah setengah jam Sunoo mencari, tapi dia belum juga sampai di tujuan. Antara matanya yang picek atau memang instingnya menumpul.
Huhu menyedihkan banget, telat di hari pertama sekolah. Privilage murid pindahan kira-kira ada tidak ya?
Sunoo frustasi sendiri. Dia memutuskan untuk berjongkok di pinggiran; membenamkan wajahnya di lutut sehingga tak sadar akan kehadiran orang lain yang perlahan mendekatinya.
"Hey kamu!"
"AAAGGH!" Sunoo refleks berteriak; kaget sekaget-kagetnya, sampai badannya tersentak. "I-iya?"
Begitu dia angkat kepalanya, Sunoo melihat seorang cowok tinggi yang balik menatapnya dengan senyum kecil.
"Kamu kenapa di sini? Bel masuknya sudah berbunyi, lho." Cowok itu ikutan berlutut; menyejajarkan pandangannya dengan Sunoo. Mata bambinya yang berkeliaran di tubuh Sunoo menyiratkan suatu kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ON HOLD] BLACK CAT | YANGSUN
FanficBanyak orang yang bilang kalau kucing hitam itu pembawa nasib buruk dan sering dikaitkan dengan hal mistis, tapi Sunoo enggan untuk percaya walaupun sebagian kejadian buruk yang pernah menimpanya didahului dengan pertemuan antara Sunoo dan kucing hi...