"Dina, ke kantin yuk!" ajak Alisa sambil menggendong tasnya.
"Ngapain di kantin?" tanya Dina.
"Gue mau ngerjain tugas matematika," jawab Alisa.
"Emangnya nggak bisa ngerjain di sini?" tanya Dina lagi.
"Terlalu berisik," jawab Alisa spontan.
"Yaudah, ayo!" ajak Dina balik.
"Ayo," sahut Alisa.
***
"
Duduk di mana kita?" tanya Dina.
"Di sana aja," jawab Alisa sambil menunjuk tempat duduk yang ia maksud.
"Yaudah, ayo!" ajak Dina lagi.
"Ayo," sahut Alisa.
Mereka berdua langsung berjalan menuju tempat duduk yang sudah dipilih.
"Kak, sini!" panggil Dina kepada pelayan.
"Iya, mau pesan apa?" tanya pelayan dengan ramah.
"Pesan nasi ayam satu porsi sama jus lemon ya, Kak," jawab Dina.
"Baik. Kalau kakak ini mau pesan apa?" tanya pelayan sambil menoleh ke Alisa.
"Nasi merah satu porsi, paha ayam, sama jus stroberi ya, Kak," jawab Alisa yang masih sibuk mengerjakan tugas matematika.
"Baik, ditunggu ya, Kak," ucap pelayan.
"Iya," sahut Dina.
"Alisa, kenapa sih lo suka banget sama warna merah?" tanya Dina tiba-tiba.
"Karena merah itu cantik, cocok buat perempuan," jawab Alisa.
"Cuma itu aja?" tanya Dina penasaran.
"Iya, cuma itu," jawab Alisa singkat.
"Yeayy! Akhirnya selesai juga tugasnya!" seru Alisa dengan lega.
"Gue belum buat tugas matematikanya," ucap Dina dengan sedih.
"Makanya jangan banyak ngomong," ucap Alisa spontan.
Dina hanya diam, tak membalas ucapan Alisa. Tiba-tiba, Pashya menghampiri Alisa dan berbuat jahil.
"Eh, buku lo bagus ya," ucap Pashya sambil mengambil buku Alisa.
"Heh, balikin buku gue, Pashya!" teriak Alisa, mulai emosi.
"Ambil sendiri kalau bisa!" ucap Pashya dengan senyum jahil.
"Issh!" decak Alisa kesal, sambil berdiri berusaha mengambil bukunya dari tangan Pashya. Tapi karena tubuh Alisa pendek, ia kesulitan mengambilnya.
"Siniin bukunya!" teriak Alisa, semakin marah.
"Tuh, ambil sana!" sahut Pashya sambil membuang buku Alisa ke tempat sampah.
"Jahat banget sih lo!" ucap Alisa sambil menjulurkan jari telunjuknya ke arah Pashya dengan wajah penuh marah.
"Terserah gue," jawab Pashya dengan senyum puas.
"Bang**t!" maki Alisa sambil berjalan ke tempat sampah untuk mengambil bukunya.
Pashya langsung pergi sambil tertawa terbahak-bahak.
"Jahat banget tuh cowok," ujar Dina sambil melihat ke arah Alisa.
"Emang jahat!" balas Alisa kesal.
"Tapi, kalau dipikir-pikir, kalian berdua cocok, loh," goda Dina.
"Apa lo bilang? Cocok? Enggak level dia sama gue!" ucap Alisa dengan mata melotot.
"Ini, Kak, makanannya sudah siap," ucap pelayan, memotong pembicaraan mereka.
"Iya, Kak. Makasih," ucap Dina dengan sopan.
"Sama-sama," jawab pelayan.
"Makan dulu, Alisa!" ajak Dina dengan perhatian.
"Iya," jawab Alisa sambil menduduki tempat duduknya kembali, dan mulai memakan makanannya dengan lahap.
Giman menurut kalian, seru nggak ceritanya komen ya ☺️🤍
---()---
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan follow komen dan vote ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
KUNING & MERAH
DragosteAlisa Putri Prasatya, perempuan yang lebih suka warna merah, sementara Pashya Farah Maulana lebih suka warna kuning. Sekarang, mereka berdua menduduki bangku SMA. Alisia, kelas 10. Dan Pashya kelas 11. Awal mulanya, Alisia belum mengenal Pashya, beg...