PART 06

4 3 2
                                    


***

“Pakai baju mana, ya?” tanya Alisa sambil sibuk mencari pakaian.

Setelah sibuk memilih pakaian. Akhirnya Alisa memutuskan untuk memakai kaos pendek setengah pusar, dan celana panjang.

“Cantik banget!” ucap Alisa dengan bahagia ketika selesai memakai baju. Setelah itu, Alisa lanjut ke meja rias dan mengambil foundation, lalu memoleskannya ke wajah.

“Kalau gini mah, lebih cantik lagi!” Alisa memuji dirinya sendiri.

“Oke, jangan lupa pakai liptint dari IMPLORA,” ucap Alisa seolah-olah sedang membuat konten review produk.

“Uuh, cantik banget warna liptint-nya. Selanjutnya update status di WA deh!” Seru Alisa sambil mengambil tripod dan handphonenya di kasur.

Sebelum  membuat status di WA, Alisa mencari lagu yang sedang tren di TikTok.

“Lagu apa ya yang lagi tren?” pikir Alisa sambil mengetik di kolom pencarian TikTok.

Setelah mencari, Alisa menemukan satu lagu yang sedang tren di TikTok, dan banyak digunakan oleh kreator terkenal. Judulnya ‘Lembu da beli da bela’ akhirnya ia pun mengeklik lagu tersebut untuk  di buat status di WhatsApp.

Lembu da beli da bela

Da beli da bela da beli da bela

Lembu da beli da bela

Da beli da bela da beli da bela.

“Oke, sekarang buat status di WA,” batin Alisa sambil mengeklik ikon WA. Setelah itu, Alisa langsung membuat status dan di beri caption ‘Lagi tren’.

Tidak berapa lama, status Alisa sudah banyak yang nonton dan di like oleh teman-temannya, termasuk Dina dan Pashya. Pashya bahkan sempat berkomentar di status Alisa.

“Cantik banget,” komen Pashya dengan emotikon love.

“Lo kan memang cantik, emang enggak boleh kalau gue kasih love?” balas Pashya, membuat Alisa baper.

“Emang gue cantik ya?” tanya Alisa, mencari perhatian.

“Cantik banget,” puji Pashya dengan emotikon senyum.

Alisa langsung salting dan melempar handphonenya ke atas bantal.

“Pasti Pashya suka sama gue. Buktinya, dia komen love di status gue,” batin Alisa sambil senyum-senyum sendiri.

“Tapi kenapa di sekolah dia selalu ngejahilin gue ya?” pikir Alisa.

“Yaudah, bodo amat. Ngapain juga gue mikirin itu. Kalau dia suka gue, biarin aja,” batin Alisa sambil berjalan keluar dari kamar.

“Ibu!” panggil Alisa.

“Kenapa?” tanya Milna yang sedang sibuk menyapu teras rumah.

Alisa langsung menghampiri Milna dan bertanya, “Bu, besok malam ulang tahunku di mana?”

“Di Taman Jakarta. Ayahmu juga sedang cari taman yang bagus untuk acara ulang tahunmu. Nanti malam kita dengar kabar dari Ayah,” Milna menjelaskan.

“Iya, Bu,” jawab Alisa sambil mengangguk.

Malam harinya, Prasatya ayahnya Alisa, sudah tiba di depan rumah dan membunyikan klakson mobil.

Kik kik

Milna yang mendengar klakson mobil, langsung berjalan keluar dari rumah.

“Ayah!” panggil Milna, sambil menghampiri Prasatya.

“Gimana, Yah? Sudah dapat taman yang bagus?” tanya Milna sambil membantu membuka jaket Ayah.

“Udah, Bu,” jawab Prasatya sambil mencubit lembut pipi Ibu.

“Yaudah, sini tasnya, biar Ibu yang bawa,” pinta Milna.

“Makasih, ya,” ucap Prasatya sambil tersenyum dan menyerahkan tasnya kepada Milna.

“Sama-sama, yaudah, yuk kita masuk,” ajak Milna sambil menggenggam tangan Prasatya.

“Ayo,” jawab Prasatya.

***

“Ibu, mana Alisa?” tanya Prasatya sambil duduk di meja makan.

“Di kamar, Yah,” jawab Milna sambil berjalan menuju ke dapur dan mengambil segelas air putih.

“Oh,” Ayah mengangguk.

“Nih, minum air dulu!” tawar Milna dengan penuh perhatian.

Prasatya langsung mengambil gelas dan meminum air itu tiga kali tegukan.

“Bu, masuk ke kamar yuk!” ajak Prasatya.

“Ayuk” balas Milna.

***

Bu, Ayah mau mandi soalnya panas banget,” keluh Prasatya.

“Yaudah, mandi sana!” suruh Milna sambil menggantung jaket Prasatya di gantungan. Kebetulan kamar mandi mereka sudah ada di dalam kamar, jadi Prasatya sudah tidak repot-repot untuk mandi di luar.

“Tapi, bukain kancing baju dulu, Bu!” pinta Prasatya dengan manja.

“Kan ada tangan, buka sendiri, dong, Yah,” jawab Milna sambil tertawa kecil.

Mendengar perkataan itu, Prasatya pun berjalan menghampiri Milna, dan memeluknya, sambil berkata, “Buka dong, Bu!” suruh Prasatya sekali lagi dengan penuh hasrat.

Degg

Jantung Milna berdegup kencang  ketika Prasatya memeluknya. Apalagi saat melihat senyuman Ayah. Tanpa menunggu lama, Ibu langsung membuka kancing baju Ayah dari atas sampai bawah.

“Sudah, yah,” ucap Milna dengan pelan.

“Makasih ya,” ucap Prasatya sambil mencium pipi Ibu.

Cup

“Ayah suka romantis deh,” ucap Milna dengan sedikit senyum.

“Mau dicium lagi?” tanya Prasatya dengan menggoda Milna.

“Cukup yah, satu kali ciuman aja udah romantis,” ucap Milna dengan tertawa kecil.

“Yaudah cepat mandi sana!” suruh Milna sambil melepas tangan Prasatya dari badannya.

“Iya,” ucap Prasatya sambil berjalan menuju kamar mandi.

“Siapin makanan dulu deh,” gumam Milna sambil berjalan keluar dari kamar.

KUNING & MERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang