guru masuk dan pelajaran pertama pun di mulai, mereka mulai belajar dengan seksama tanpa adanya gangguan dari siswa lain.
naren tidak terlalu fokus pada pelajaran, dia sudah pintar. tiba tiba melintas di pikirannya membayangkan senyuman Zoya.
naren tersenyum tipis sangat tipis, Dito tersenyum memikirkan pesan dari Zoya.
mereka berdua memikirkan orang yang sama apa mereka akan bersaing untuk mendapatkan hati Zoya atau salah satunya harus mengalah?
KRINGG..
bel istirahat berbunyi semua murid langsung bersorak senang ada juga yang tidak rela karena masih ingin belajar.
"baik pelajaran ibu sampai disini sampai bertemu lagi.." ucapnya lalu keluar dari kelas.
semua murid langsung berhamburan menuju ke kantin berbeda dengan naren dia tidak ke kantin dia akan ke rooftop.
Dito berjalan beriringan dengan naren.
sampai di rooftop naren mendudukkan dirinya di kursi yang ada di sana, dia mulai menghisap nikotinnya sama juga dengan Dito.
angin berhembusan membuat rambut naren bergerak berirama dengan hembusan angin menambah kesan ganteng.
"lu kenal Zoya?"
"hm, kenapa?"
"gak gua cuman ngomong saja"
naren mengangkat sebelah alisnya menatap Dito, dia membuang napasnya panjang.
"beli minum to" ucap naren sambil memberikan uang merah dua lembar.
Dito berdecak malas tapi tetap beli, dia juga sedikit haus.
naren duduk menatap awan yang tidak terlalu terang.
ceklek!
naren menoleh ke samping tapi kemudian dia berdecak malas.
"naren aku bawa makan buat kamu aku tahu kamu gak ke kantin"
dia duduk di samping naren, sangat dekat naren tidak suka dia sekuat tenaga menahan diri agar tidak mendorong wanita itu.
Airin menaruh makannya di samping lalu mendekat ke arah naren dan dengan sengaja menggesekkan dadanya pada lengan naren, sudah cukup naren sudah tidak tahan lagi.
naren mendorong kuat wanita itu sampai dia terjatuh, "lu bisa gak jangan deket deket gua?! gua gak suka sama lu anjing!"
mata Airin sudah berkaca kaca mendengar bentakan yang terlontar dari mulut naren, naren mengambil makanan yang di belikan oleh Airin lalu membuangnya ke sembarang arah.
"gua gak butuh semua itu gua cuman mau lu pergi dan gak usah deket deket gua lagi!"
Airin mengelap air matanya lalu berlari keluar dari rooftop, ternyata naren sangat menakutkan ketika sedang marah.
napas naren sampai menggebu gebu dia kembali duduk lalu mengatur napasnya.
"sial jalang itu membuatku muak"
naren mengusap wajahnya kasar, Dito datang menghampiri naren lalu menyerahkan minumannya.
"kenapa lu?"
naren tidak menjawab dia malas membahas tentang wanita itu, Dito paham pasti ini perbuatan Airin.
padahal dirinya sudah di tolak mentah mentah tapi masih nekat mendekati naren yang kejam dan terkenal dengan irit bicara itu.
Dito duduk di samping naren lalu meminum minuman sprite yang dia beli tadi.
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
G𝐚𝐥𝐚𝐤 || 𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 [mpreg]
Подростковая литератураbaca yang om duda anak satu dulu karena ini lanjutan dari cerita itu! bantu promosiin juga ya pren 😉 ❗ "gua suka sama si boncel? cih gak akan!" Narendra. ---------------------------- Narendra Seno Tirtayasa siapa sih yang tidak kenal dengan pemuda...