Chapter 4: Menemukan Jalan Baru

838 85 1
                                    

Alger masih merasakan kelegaan setelah pertemuannya dengan Lucas. Sikap pria itu yang tampak bingung namun penuh kewaspadaan membuat Alger yakin bahwa dia telah mengambil langkah awal yang tepat. Louis dulu mungkin akan terus mengejar Lucas, mengabaikan penolakan berulang-ulang, tapi Alger memilih jalan yang berbeda.

Mobil yang menjemputnya membawa kembali ke apartemen mewah Louis, di mana ia masih merasa asing dengan segala kemewahannya. Saat memasuki kamar, ia terdiam sejenak, merenung. Meski memiliki ingatan Louis, ada batas yang tak bisa ia lewati—ia tetap Alger di dalam. Hidup mewah ini terasa seperti pakaian yang tidak pas, seolah setiap detik yang dihabiskannya di sini mengingatkannya pada kenyataan bahwa dia bukan orang yang seharusnya berada di posisi ini.

Namun, ada satu hal yang terus membayangi pikirannya: bagaimana ia bisa hidup sebagai Louis tanpa menjadi Louis? Bagaimana ia bisa mengarahkan hidup ini ke arah yang lebih baik tanpa terjebak dalam perangkap yang telah dibuat Louis?

Sebuah suara mengetuk pikirannya. Mungkin ia harus mulai dengan mencari tahu lebih banyak tentang Louis—tentang bagaimana pria ini hidup, siapa teman-temannya, musuhnya, dan lebih penting lagi, bagaimana dia bisa mengendalikan bisnis besar yang kini berada di tangannya.

Dengan pikiran itu, Alger duduk di depan laptop yang ada di meja kerja Louis. Ia menyalakan perangkat itu dan langsung dihadapkan dengan email-email penting, jadwal rapat, dan dokumen-dokumen perusahaan. Setiap lembar data bisnis itu terasa asing baginya, tetapi ingatan Louis membantu dia mengerti lebih dari yang ia duga.

Satu email menarik perhatiannya. Dari seorang pengacara. Judulnya sederhana: "Pertemuan untuk Membahas Warisan". Alger mengerutkan kening. Apa ini? Perlahan, dia membuka email tersebut dan membaca isinya.

Ternyata, Louis sedang dalam proses menerima warisan besar dari keluarganya. Harta ini akan menambah kekayaan yang sudah luar biasa, tetapi ada satu masalah—Lucas terlibat. Lucas ternyata memiliki hubungan bisnis yang tidak dia ketahui dengan keluarga Louis, dan warisan itu dapat mempengaruhi hubungan tersebut. Itulah alasan mengapa Louis begitu terobsesi dengan Lucas—bukan hanya masalah cinta, tapi ada koneksi yang jauh lebih dalam terkait dengan kekayaan dan bisnis.

Alger menghela napas panjang. Ini jauh lebih rumit daripada yang ia bayangkan. Jika dia tetap ingin menjaga jarak dari Lucas, dia harus memikirkan cara untuk mengelola hubungan bisnis ini tanpa terlibat terlalu dalam secara emosional. Dia bukan Louis, dan tidak ingin mengulangi kesalahan pria itu dengan menyeimbangkan perasaan dan pekerjaan.

Tapi sebelum dia bisa merenung lebih jauh, ponselnya bergetar. Nama Lucas muncul di layar.

Alger terkejut. Ini pertama kalinya Lucas menghubungi sejak pertemuan tadi. Dengan ragu, ia mengangkat telepon.

"Louis," suara Lucas terdengar di ujung sana, tenang dan tegas seperti biasa. "Aku pikir kita perlu bicara. Tidak soal... hubungan kita, tapi tentang bisnis keluargamu. Ada beberapa hal yang belum selesai, dan aku ingin kita membahasnya secara profesional."

Alger mengerutkan kening. Lucas ingin berbicara tentang bisnis? Ini pasti ada hubungannya dengan warisan yang baru saja ia baca. "Baik," jawab Alger. "Kapan kita bisa bertemu?"

"Aku akan mengatur waktu. Jangan terlambat."

Telepon ditutup, meninggalkan Alger dalam keheningan yang aneh. Ini akan menjadi pertemuan yang jauh lebih sulit daripada yang ia bayangkan. Lucas, di satu sisi, adalah pria yang keras kepala dan tidak bisa diprediksi, namun di sisi lain, dia memegang kunci untuk menjaga warisan dan bisnis keluarga Louis tetap aman.

Pertemuan ini bisa menjadi titik balik bagi Alger. Dia harus mempersiapkan diri dengan baik. Kali ini, dia tidak bisa hanya mengandalkan ingatan Louis, tapi harus menggunakan kecerdasannya sendiri untuk menghadapinya.






Tbc.

Kalian pengen chapter nya pendek2 kayak gini atau panjang?

Soul in Reverse - BL (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang