Alger memandangi jendela apartemennya yang kecil dan berdebu. Hanya ada satu kursi tua, kasur tipis di sudut ruangan, dan sepotong meja kayu yang goyah. Hidupnya sudah terlalu lama seperti ini, terjebak dalam rutinitas monoton yang tiada akhir. Setiap pagi, ia bangun untuk bekerja di tempat konstruksi, pulang dengan tubuh yang kelelahan, dan hanya menyisakan sedikit tenaga untuk menghangatkan sisa makanan dari kemarin.
Hari ini hujan turun deras. Jalanan licin, membuatnya semakin malas untuk keluar. Namun, kebutuhan hidup memaksanya bergerak, walau di bawah cuaca buruk sekalipun. Alger meraih jaket usangnya dan melangkah keluar, bergulat dengan angin dingin yang menerpa wajahnya.
Saat melintasi jalan yang basah, tiba-tiba sebuah mobil sport melaju kencang. Tidak sempat menghindar, benturan keras menghantam tubuhnya, dan segalanya menjadi hitam.
Ketika ia membuka mata, pemandangan asing menyambutnya. Kamar luas dengan dinding kaca yang menyuguhkan pemandangan kota, begitu elegan dan mahal. Alger tertegun. Ini jelas bukan apartemennya. Tangannya terangkat secara refleks, meraba tubuhnya sendiri—tetapi aneh, tubuh ini terasa berbeda. Kulitnya halus, lebih terawat, dan lebih kuat. Dengan gugup, ia bangkit dari ranjang besar itu dan mendekati cermin besar di sudut ruangan.
Yang ia lihat di cermin bukanlah dirinya. Itu wajah Louis—pria kaya yang sering muncul di berita dan media sosial. Alger terbelalak, tidak percaya. "Ini... bukan aku."
Kepanikan mulai merayap di pikirannya. Tapi perlahan, memori yang asing mulai mengalir ke dalam benaknya, seakan-akan membuka lembaran yang bukan miliknya. Ingatan tentang Louis—gaya hidup mewah, pesta-pesta, orang-orang penting yang berinteraksi dengannya. Segala obsesinya terhadap Lucas, pria yang selalu ia kejar meskipun berulang kali ditolak.
Alger berpegangan pada meja di sebelahnya, napasnya tersengal-sengal. Semua ini tidak masuk akal, namun ingatan itu begitu kuat, seolah-olah hidup Louis mulai menyatu dengan kesadarannya. Dia sekarang Louis, entah bagaimana, dan ingatan Louis mengatakan bahwa pria kaya ini terkenal karena obsesinya yang berlebihan terhadap Lucas, seorang duda berusia 27 tahun.
Namun, di antara kekacauan itu, satu hal jelas bagi Alger: dia tidak ingin melanjutkan hidup sebagai Louis dengan obsesi yang sama. Dia bukan Louis, dan yang pasti, dia tidak akan mengejar Lucas seperti yang dilakukan Louis selama ini.
•
•
•
•
•
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul in Reverse - BL (End)
RomanceAlger, seorang pria miskin yang hidup dari pekerjaan serabutan, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis setelah sebuah insiden misterius memindahkan raganya ke tubuh Louis, seorang pria kaya yang tampan dan populer. Louis sebelumnya...