__𝐏𝐄𝐑𝐉𝐎𝐃𝐎𝐇𝐀𝐍 𝐆𝐔𝐒 & 𝐍𝐈𝐍𝐆__😱
__ 𝐇𝐚𝐢𝐢 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧" 𝐲𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳 😄 𝐀𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐊𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 😁
_𝐀𝐤𝐮𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐦𝐞𝐝 ( 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦, 𝐭𝐢𝐤𝐭𝐨𝐤, 𝐭𝐰𝐢𝐭𝐞𝐫)_
>> 𝐚𝐤𝐮𝐧𝐬𝐩𝐚𝐦𝐚𝐣𝐚_𝟐𝟕
>> 𝐢𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢𝐩𝐞𝐧𝐚_𝐳𝐡𝐫𝐚𝟐𝟕__𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐲𝐬𝐬, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧__🤍👍🏻
•
•
•
---Malam itu, Zahra tak bisa memejamkan mata. Pikirannya berputar tentang percakapannya dengan Gus Ryan. Setiap kata yang diucapkan tadi siang masih terngiang-ngiang di telinganya. Di satu sisi, ia ingin mempercayai Gus Ryan, tetapi di sisi lain, bayangan masa lalunya terus menghantui. Mungkinkah mereka benar-benar bisa membangun sesuatu tanpa bayangan itu terus menghantui?
Pagi harinya, saat matahari baru saja menyelinap di balik jendela kamar, Zahra menerima pesan dari Rida. "Aku dengar tentang percakapanmu dengan Gus Ryan. Kau baik-baik saja?"
Zahra mendesah pelan, kemudian menjawab, "Aku tidak tahu, Rid. Aku ingin percaya padanya, tapi rasanya sulit."
Rida merespon dengan cepat, "Aku mengerti, Zahra. Mungkin yang kau butuhkan sekarang adalah waktu, jangan terburu-buru membuat keputusan."
Setelah membaca pesan itu, Zahra merenung. Benarkah waktu yang ia butuhkan? Ataukah ini hanya akan menambah kebingungannya?
---
Hari-hari berlalu, Zahra dan Gus Ryan mencoba melanjutkan kehidupan mereka dengan normal. Namun, ada ketegangan yang tak terhindarkan di antara mereka. Setiap percakapan terasa canggung, setiap pertemuan dipenuhi keheningan yang menyiksa. Zahra merasa ada jarak yang semakin besar di antara mereka, sebuah jurang yang sulit dijembatani.
Suatu hari, saat sore menjelang, Zahra memutuskan untuk mendatangi ndalem Gus Ryan. Ia tidak tahan lagi dengan ketidakpastian ini. Saat sampai, ia mendapati Gus Ryan sedang duduk di teras, memandang langit dengan tatapan kosong.
"Gus Ryan," panggil Zahra, suaranya lembut namun penuh ketegasan.
Gus Ryan menoleh, raut wajahnya berubah. "Zahra... ada apa?"
"Aku butuh kejelasan," jawab Zahra, suaranya sedikit bergetar. "Tentang kita. Tentang perasaanmu sebenarnya."
Gus Ryan menatapnya dalam-dalam, kemudian berdiri. "Zahra, aku tahu ini tidak mudah bagimu. Aku pun merasa hal yang sama. Tapi yang kurasakan untukmu itu nyata. Aku hanya ingin kita mencoba untuk melihat ke depan, bukan ke masa lalu."
"Tapi bagaimana kalau masa lalu itu tidak bisa kita abaikan begitu saja? Bagaimana kalau hal-hal yang kau sembunyikan akan kembali menghantui kita?" Zahra bertanya dengan suara serak.
"Aku tidak bisa mengubah masa lalu, Zahra. Yang bisa kulakukan adalah berjanji bahwa masa depan kita akan berbeda," jawab Gus Ryan dengan lirih.
Zahra terdiam, mencerna kata-kata Gus Ryan. Ia tahu Gus Ryan mencoba yang terbaik, tetapi bayangan wanita dari masa lalunya masih membayangi pikiran Zahra. Apakah ia siap menerima pria yang memiliki masa lalu rumit? Apakah ia bisa melupakan rasa sakit dan ketidakpastian ini?
Sebelum Zahra bisa menjawab, suara Kyai Anwar memanggil dari dalam ndalem. "Zahra, Gus Ryan, masuklah. Ada yang ingin Abi bicarakan."
Keduanya saling berpandangan, tatapan mereka penuh pertanyaan yang belum terjawab. Mereka masuk ke dalam, perasaan mereka campur aduk, tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya
---
Di dalam ndalem, suasana tegang. Kyai Anwar duduk di depan mereka, raut wajahnya lebih serius dari biasanya.
"Zahra, Gus Ryan, abi tahu ada banyak yang mengganggu pikiran kalian," kata Kyai Anwar, membuka percakapan. "Tapi abi ingin kalian tahu, pernikahan bukan hanya tentang menyatukan dua hati, tapi juga tentang kepercayaan dan keterbukaan."
Zahra menunduk, merasakan getaran di dadanya. Sementara Gus Ryan tetap diam, seolah menunggu apa yang akan dikatakan oleh Kyai Anwar.
"Aku paham jika kalian merasa ragu. Pernikahan adalah keputusan besar, dan kalian harus yakin dengan hati kalian sebelum melangkah lebih jauh," lanjut Kyai Anwar.
Suasana semakin berat. Zahra merasa ada sesuatu yang tak terkatakan di antara mereka bertiga, sesuatu yang lebih dalam dari sekadar keraguan. Akankah keputusan ini menjadi langkah menuju masa depan yang bahagia, atau justru menambah luka yang sudah ada?
---
Saat malam semakin larut, Zahra terdiam di kamarnya, memikirkan semua yang terjadi hari ini. Pilihan ada di tangannya. Tapi apakah ia berani mengambil risiko, membuka hatinya, dan mempercayai Gus Ryan sepenuhnya? Ataukah ia akan membiarkan bayangan masa lalu menghancurkan segala yang belum sempat mereka bangun?
Satu hal yang pasti, malam ini, Zahra harus menghadapi ketakutannya sendiri. Besok, semuanya akan berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒆𝒓𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒂𝒏 𝑮𝒖𝒔 & 𝑵𝒊𝒏𝒈
RomanceDalam keremangan malam yang dihiasi cahaya bintang, angin berbisik lembut membawa aroma bunga melati dari halaman ndalem. Ning Zahra, seorang ning yang anggun, duduk di sudut taman, memandangi bulan yang berpendar cerah di langit. Meski keindahan ma...