𝑷𝒆𝒓𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉𝒂𝒏 𝑮𝒖𝒔 & 𝑵𝒊𝒏𝒈

𝐁𝐚𝐛 𝟏𝟎 ( 𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒓𝒖 )

__𝐏𝐄𝐑𝐉𝐎𝐃𝐎𝐇𝐀𝐍 𝐆𝐔𝐒 & 𝐍𝐈𝐍𝐆__😱

__ 𝐇𝐚𝐢𝐢 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧" 𝐲𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳 😄 𝐀𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐊𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 😁

_𝐀𝐤𝐮𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐦𝐞𝐝 ( 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦, 𝐭𝐢𝐤𝐭𝐨𝐤, 𝐭𝐰𝐢𝐭𝐞𝐫)_
>> 𝐚𝐤𝐮𝐧𝐬𝐩𝐚𝐦𝐚𝐣𝐚_𝟐𝟕
>> 𝐢𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢𝐩𝐞𝐧𝐚_𝐳𝐡𝐫𝐚𝟐𝟕

__𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐲𝐬𝐬, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧__🤍👍🏻
•
•
•
---

Setelah pertemuan malam itu, perasaan Zahra tidak lagi sama. Meskipun ada keraguan, ia juga merasakan secercah harapan di hatinya. Namun, perjalanan ini masih panjang, dan Zahra tahu bahwa memberikan kesempatan kepada Gus Ryan tidak semudah mengucapkan janji. Di dalam dirinya, masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Pagi itu, Zahra memulai harinya dengan perasaan bercampur aduk. Dia merasa perlu berbicara dengan Abinya, Kyai Anwar, untuk mencari kekuatan dan keyakinan lebih dalam. Saat ia melangkah menuju ruang tamu ndalem, sosok Rida muncul dari arah berlawanan dan menyapanya dengan senyum hangat.

"Ada sesuatu yang berbeda hari ini, Zahra. Apakah kamu sudah mengambil keputusan?" tanya Rida, suaranya lembut namun penuh rasa ingin tahu.

Zahra tersenyum tipis dan mengangguk pelan. "Mungkin belum sepenuhnya, tapi aku ingin mencoba melangkah. Semalam, Gus Ryan banyak bercerita dan membuka dirinya. Meski ada rasa takut, aku merasa perlu memberinya kesempatan untuk membuktikan kesungguhannya."

Rida mendengarkan dengan seksama, lalu menepuk pundak Zahra dengan penuh dukungan. "Keberanian untuk melangkah meski ragu adalah kekuatanmu, Zahra. Tidak ada jaminan hasil yang sempurna, tetapi setiap langkah akan menjadi bagian dari perjalananmu."

Zahra terdiam sejenak, merenungi kata-kata Rida. Dukungan itu membuat hatinya lebih tenang. Ia merasa lebih yakin untuk menjalani proses ini, meski tantangan mungkin terus menguji niatnya.

---

Di sisi lain, Gus Ryan sedang berada di rumahnya, merenungi percakapan mereka malam sebelumnya. Ia tahu bahwa meskipun Zahra telah memberinya kesempatan, masih banyak yang harus ia buktikan untuk menghilangkan sisa-sisa keraguan di hati wanita itu. Bagi Gus Ryan, kesempatan ini adalah momen berharga yang tidak boleh ia sia-siakan. Ia berniat melakukan perubahan nyata sebagai bukti kesungguhannya.

Hari itu, Gus Ryan mulai menghubungi beberapa rekan lamanya, orang-orang yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya yang kelam. Ia ingin menutup lembaran lama yang selalu menghantuinya dan sungguh-sungguh membuka lembaran baru. Langkah ini bukan hanya untuk membuktikan kesungguhan kepada Zahra, tetapi juga sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap dirinya sendiri.

Di tengah kesibukannya, Gus Ryan menerima sebuah pesan dari Zahra. Dengan hati berdebar, ia membuka pesan tersebut yang singkat namun sangat berarti.

"Aku siap untuk melangkah bersamamu, Gus, meski jalannya mungkin tidak mudah."

Gus Ryan tersenyum lega. Pesan singkat itu seolah memberinya kekuatan baru untuk menghadapi perjalanan yang penuh tantangan ini.

---

Malam harinya, Zahra duduk di teras ndalem sendirian, memandangi langit yang dipenuhi bintang-bintang. Ia merasakan perasaan damai yang menyelimutinya, perasaan bahwa meskipun ada ketidakpastian, ia siap menghadapi semuanya. Zahra tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang dirinya dan Gus Ryan, tetapi juga tentang keberaniannya membuka hati dan menerima masa depan yang tak terduga.