Chapter (2)

16 8 0
                                    

Senin, merupakan hari yang paling tidak disukai oleh banyak murid. Begitu juga dengan murid dari sekolah swasta Astra School.

Kini para murid sedang berdiri dilapangan, panas-panasan sambil mendengarkan ocehan dari pak kepala sekolah.

Sudah hampir setengah jam berlalu, jika bukan karena ada banyak murid yang sudah pingsan karena tidak tahan lagi. Mungkin kepala sekolah mereka tidak akan berhenti.

"Ah, shit. Ntuh pak tua nggak ngotak banget kalo ngasih amanat" gerutu Alvian sambil meminum jus alpukat miliknya.

Kini Alvian, Senku dan Rizal sudah berada di kantin untuk menyegarkan tenggorokan dan mengistirahatkan kaki mereka.

Rizal yang berada di sebelah kanannya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju dengan hal itu.

"Yah, mau gimana lagi. Kita sebagai murid juga nggak bisa ngelawan" ujar Senku. "Btw udah mau bel nih, masuk nggak?"

"Aduh malesnya. Mana pelajaran pertama Sosiologi" ucap Alvian dengan malas.

Rizal terdiam sejenak sambil menimbang-nimbang kan sesuatu. "Kita bolos aja gimana?"

"Gas!" Setuju Alvian dengan semangat.

"Gue ngikut aja deh" ucap Senku.

Setelahnya mereka bertiga sepakat untuk bolos dan pergi ke rooftop sekolah hingga jam istirahat tiba.

Mereka menghabiskan minuman mereka dan membayar, lalu berjalan menuju ke arah rooftop.

Disaat yang bersamaan bel pertanda masuk pun berbunyi, membuat banyak murid yang sedang berada di luar buru-buru masuk kedalam kelas mereka.

Berbeda dengan trio sengklek yang malah menuju ke rooftop dan membolos. Sungguh tidak patut untuk di contoh.

***

Sementara itu dikelas X IPA 2.

"Semuanya diam" perintah seorang guru begitu memasuki sebuah kelas. Dibelakang guru itu seorang siswa mengekori nya dan berdiri di depan."Kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu"

Zivana mengangguk kemudian tersenyum ke arah para murid yang ada disana. "Hallo, nama ku Adeline Zivana Rania. Kalian bisa memanggil ku Zivanna atau Vana, salam kenal semuanya"

Setelah Zivana memperkenalkan dirinya, seketika kelas itu menjadi ribut dan heboh oleh para kaum batang yang ada disana.

"Anjir manis coy!"

"Kiw, kiw. Cewe! No WA nya dong!"

"Adek manis, duduk sama Abang aja ya?"

"Masih jomblo gak neng?!"

Dan masih banyak lagi ucapan random penuh gombalan dari para Lanang dikelas itu.

"Semuanya harap tenang!" Teriak guru didepan memerintahkan mereka. Seketika kelas itu kembali menjadi hening dan tenang.

Merasa kelas itu sudah tenang, guru itu mempersilahkan Zivana duduk disalah satu bangku kosong yang ada dikelas itu dan di turuti oleh Zivana. Guru itu kemudian mulai mengajar dan menjelaskan pelajaran nya.

***

Kriing! Kriing! Kriing!

Bel tanda istirahat pun akhirnya berbunyi, membuat banyak murid berhamburan keluar untuk menuju ke suatu tempat bernama kantin.

"Rame seperti biasanya" ucap Rizal saat memperhatikan para murid yang masuk ke dalam kantin.

"Bener. Untung kita duluan datang kesini" timpal Alvian sambil memakan pentol baksonya.

Anak KomplekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang