Abel dan Dewi mengganti baju olahraga di toilet untuk melakukan latihan pertama di Ekstrakulikuler basket. Untuk sementara mereka belum menggunakan baju tim, karena pembagian tim belum di lakukan. Meski memiliki perawakan yang tak memadai karena pendek, Abel bersikeras mengikuti salah satu jenia olahraga tersebut. Dewi yang menjadi teman setia, selalu mengalah untuk mengikuti kemauan temannya tersebut. Bukan karena dipaksa, tetapi Dewi sendiri tak nyaman tanpa Abel di sampingnya. Pokoknya mereka harus berdua dalam bidang apapun di sekolah tersebut.
"Eh, minta lipbalm lo dong. Punya gue habis," pinta Abel memutar-mutar lipbalm kesayangannya.
"Nih, jangan tebel-tebel. Nanti lo dikira habis makan gorengan lagi," celoteh Dewi merogoh sebuah lipbamb dari saku celananya. Gadia itu lalu lanjut membenahi rambutnya agar terlihat rapi meski tergerai.
"Biarin. Gue mau goda Pak Darwin sekalian. Hehe." Abel terkekeh dengan gurauannya sendiri.
"Ya kalo lo mau didamprat pacarnya. Bu Meta pernah ikutan judo loh, kalau lo gak tahu!"
"Ih, seriusan? Ngeri, ya." Abel bergidik ngeri. Hanya berusaha menghargai Dewi yang menakut-nakutinya.
"Udah ah, ngapain ngomongin jodoh orang. Tuh, Ayang Tsundere lo pasti sudah ada di lapangan," celetuk Dewi lalu melangkah keluar toilet diikuti oleh Abel di belakangnya.
Ternyata di lapangan basket sudah ada 4 orang pelatih dari tim inti basket SMA Gardian. Yang terdiri dari Erik, Haris, Rifky, dan Aldi. Beberapa anggota baru baket cewek juga sudah berbaris di hadapan mereka. Abel dan Dewi yang baru datang melenggang dengan pelan di samping barisan anggota.
"Permisi, maaf kami telat," ucap Dewi sopan.
Sontak saja seluruh atensi beralih pada mereka berdua. Tak terkecuali Erik yang melirik malas gadis mungil di samping Dewi.
"Cepat masuk barisan. Lain kali jangan telat. Ini baru awal," sahut Erik dengan nada dingin.
Langsung saja Dewi dan Abel bergabung di barisan anggota baru. Abel menatap Erik di depan, lalu tersenyum manis. Namun, hanya tatapan sinis yang Abel dapatkan.
Dasar muka tembok
"Baiklah teman-teman. Ini adalah tim basket putri yang pertama kami bentuk. Jadi gue harap kalian latihan dengan baik supaya membuat tim yang bisa membanggakan sekolah. Sebelum itu, kami dari tim basket inti akan mmperkenalkan diri terlebih dahulu," jeda Erik berbicara tanpa ekspresi sedikit pun. "Oh, ya. Kalian yang baru gabung pasti belum kenal gue. Nama gue Erik Arlando Frey kelas XI IPA - 1. Gue kapten basket di tim inti," sontak saja perkenalan singkat Erik mendapat senyuman di bibir para cewek yang ada di hadapannya.
"Dan gue Haris Nalan Satrio. Wakil kapten basket. Panggil gue Bang Haris," ucap Haris dengan senyum manisnya. Tercetak jelas lesung pipi cowok berkulit putih itu.
"Hai, gue Rifky. Kalo mau tau nama lengkap gue, silahkan follow @Rifky_123123," ucap Rifky dengan penuh percaya diri. Ia mengibaskan rambutnya dengan kedua tangan terselip pada saku celana.
"Hi girls, nama gue Aldi. Kalian bisa panggil gue Al atau Aldi," sambung Aldi menyisir rambutnya ke belakang. Cowok yang satu ini kalem, tetapi sok ganteng terkadang.
Semua cewek disana masih mempertahankan senyum mereka di hadapan para cogan SMA Gradian tersebut. Tak terkecuali Abel yang setia menunjukkan deretan gigi putihnya ketika Erik menatap ke arahnya. Erik justru mengalihkan pandangannya dengan malas. Cewek seperti Abel bukankah tipenya.
Latihan awal di mulai dari men-dribble bola basket. Jumlah keseluruhan tim cewek ada 12 orang. Jadi 6 orang di latih oleh Rifky dan Aldi, sedangkan 6 orang lagi dilatih oleh Haris dan Erik. Kebetulan yang sangat beruntung, Abel masuk tim Erik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TSUNDERE
Ficção AdolescenteSeberapa menyebalkan sih cowok tsundere itu? Tanyakan pada Abel, si gadis mungil yang jatuh cinta dengan cowok spek batu hidup yang sialnya tampan sekali. Cowok perawakan jangkung yang membuat Abel kesemsem itu bernama Erik Arlando Frey. Sudah dingi...