6. Bertahan atau ikut ayah?

370 76 20
                                    

Selamat membaca

.
.
.

.
.
.

Setelah Roynald pergi.

Freen masih diam dan bimbang karena sekarang ibu dan kakeknya sudah tiada serta dia tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Orang-orang di sekitarnya menganggapnya biang sial karena di daerahnya masih percaya akan karma baik dan buruk serta uang nya yang semakin menipis membuatnya semakin pusing jika tetap bertahan di sini sendirian.

Mengandalkan kedua sahabatnya juga sama saja, mereka juga seorang pengangguran yang hanya mengandalkan hidup dari orang tuanya.

"Andai saja dulu aku menyelesaikan kuliahku, oh ibu setelah kau tiada Tuhan menghukum ku terjebak dalam kondisi seperti ini".

Setiap dia merasa sedikit terguncang rasa nyeri di dadanya masih terasa karena baru beberapa hari pasca operasi itu Freen masih merasakan rasa sakit karena lukanya belum begitu kering dan belum lagi dia harus rutin memeriksakan lukanya itu yang menambah biaya bagi kelangsungan hidupnya.

.
.

Tidak mungkin dia menjual perhiasan dari peninggalan ibunya namun di sisi lain dia juga butuh uang untuk membuat nya bisa melangsungkan hidup.

Hingga terbesit dalam pikirannya untuk bekerja di kota dan itu merupakan salah satu opsi yang bisa dia ambil daripada harus ikut dengan ayahnya bahkan dia tidak tertarik untuk ikut sekalipun ayahnya sangat kaya.

Freen bingung akan kelangsungan hidupnya ke depan, akhirnya dia menemui kedua sahabatnya untuk meminta saran.

.
.

Sampailah di tempat yang biasa ia gunakan untuk berkumpul dengan kedua sahabatnya yaitu Orna dan Yeno.
Sahabatnya selalu di tempat itu untuk melepas beban pikiran dan masalah hidup yang mereka tanggung.
.
.

Terjadilah percakapan serius diantara mereka.

Orna : hey Freen, kau tidak tidur? Ini sudah malam bukankah besok kau akan ikut dengan ayahmu yang kaya raya itu ke Inggris?

Freen : aku tidak tahu bahkan tidak mau tahu tentang dia lagi.

Yeno : hey ayahmu itu sangat perduli kepadamu Freen, hidupmu akan terjamin dan semua yang kau inginkan akan terwujud termasuk fantasimu bercinta dengan gadis-gadis.

Orna : heh kau ini bisa-bisa nya membahas hal seperti itu, Freen seorang wanita bagaimana bisa seperti itu.

Yeno : tapi dia cukup sepesial yaitu mempunyai penis seperti kuda laut.

Freen : kalian ini apa-apaan! Aku datang kepada kalian supaya aku bisa menyelesaikan permasalahanku agar aku mendapatkan jalan keluar dari masalah ini.

Orna : Freen, apalagi yang mau kau cari? Lihatlah ayahmu sampai menyusul mu kemari dan orang-orang di sini juga sudah tidak menerimamu, aku sedih jika harus melihatmu terus di olok-olok serta di rendahkan oleh mereka.

Freen : setelah aku pikirkan matang-matang, aku ingin menjual semua perhiasan dari ibuku serta sertifikat tanah yang kakekku punya karena aku tidak bisa mengolahnya.

Yeno : lalu mau kau buat apa uang itu kalau sudah laku terjual?

Freen : akh ingin mencari kerja di bangkok.

Orna : Freen kau hanya lulusan sekolah menengah atas, mau kerja apa kamu disana? Dan bangkok itu kota yang kejam kau akan semakin di manfaatkan banyak orang untuk meraup keuntungan dengan keunikanmu itu.

Freen : lalu aku harus apa? Aku tidak mungkin menjatuhkan harga diriku untuk menumpang hidup dengan dia dan keluarga barunya! Bahkan aku tidak sudi menyebutnya dengan sebutan "AYAH"!

Naughty Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang