7. Dipaksa

272 57 12
                                    

Selamat membaca.

.
.
.

.
.
.

Freen nampak kesal dengan Yeno karena memaksanya untuk menyerahkan sertifikat dan juga perhiasan peninggalan keluarganya.

"Aku hanya ingin melihat uangnya tapi dia tidak mau menunjukan, aku sudah kesal dan aku tidak akan pernah menjual aset milik keluargaku sampai kapanpun!!.."

.
.

Di sisi lain.

Di penginapan Datuk Masinggih ternyata ada Roynald yang menyaksikan kejadian itu.

"Maafkan saya tuan, anak itu tidak bisa kita jebak dengan cara seperti ini"

.
.

Roynald terdiam sejenak lalu dia memutuskan untuk memakai caranya sendiri agar Freen mau ikut pulang bersama dengan dirinya.

"Kita curi hartanya sebelum malam tiba!"

.
.

Mendengar hal tersebut, mereka langsung menyusun rencana untuk merebut aset milik Freen.

.
.

Di sisi lain.

Freen, Orna dan Yeno mereka nampak berdebat di rumah Freen.

Yeno : Kau ini bagaimana? Kesempatan di depan mata malah kau sia-siakan.

Freen : Aku curiga pada bandot tua itu!

Yeno : haish!! Kau bisa melihat sendiri kekayaannya serta kapan besar yang bersandar di dekat penginapannya apa itu belum cukup?

Freen : Sudah ku bilang aku hanya akan memberikannya jika uang itu sudah ada di depan mataku.

Yeno : Terserah dirimu lah!

Freen : Ya! Ini hartaku! Jadi suka-suka aku jika ingin menjualnya atau tidak.

Yeno : lihatlah Orna bertapa keras kepalanya dia sampai menghina saudagar kaya seperti itu, sudah lah aku ingin pulang saja, kau mau ikut denganku atau tidak jika tidak silahkan menikmati kekakuan sikapnya itu!

Orna : Hey sabar lah kita ini kan sudah tahu dia seperti apa jadi ya cukup hargai dia.

Yeno : Ah! Kau benar! Terserah kau saja Freen, aku permisi.

Orna : aku juga ingin menyusul ibuku di ladang jadi aku juga akan pergi, kau baik-baik di rumah ya Freen nanti sore kita akan mengunjungimu lagi.

Freen hanya mengangguk dengan ekspresi yang datar.

.
.

Setelah Orna dan Yeno pergi.

Freen menutup pintu rumahnya dan lupa mengunci pintu kemudian dia menuju ke kamarnya

Sesampainya di kamar, dia langsung meletakan sertifikat dan perhiasan itu di lemari lalu merebahkan badannya dan menatap langit-langit kamar itu, seketika dia merasa rumah itu sangat hening dan sepi, Freen teringat kembali kilas balik di saat dirinya masih kecil dimana ibunya selalu menemaninya bermain dan tertawa bersama sampai dia dewasa.

Kemudian dia keluar pandangannya mengarah ke kursi yang ada di sudut ruang keluarga dan mengingat bahwa kakeknya selalu memangkunya saat masih kecil.

"Kenapa kalian berdua meninggalkanku sendirian? Aku sangat ingin bersama dengan kalian, rumah ini sudah sepi Dan terasa hampa tanpa kehadiran kalian. Oh ibu biarkan aku ikut bersamamu"

Ucapan Freen sangat lirih hingga dia tertidur di kursi itu dengan sangat pulas.

.
.
.

=========================================================================================

Naughty Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang