I Love My Brother ( 4 )

67 3 6
                                    

Bandara Internasional Boston

Pon Pov

Ugh.. Akhirnya sampai juga di Amerika.. 🥰 Amerika.. I'm coming.. Yeah..

Aku meregangkan tubuhku dan bersiap-siap turun dari pesawat yang sudah kami tumpangi selama 11 jam dari Thailand. Perjalanan terpanjang di dalam kehidupanku. 😁

Tapi tidak masalah karena aku sangat ingin tahu bagaimana kehidupan perkuliahan P'Sai saat disini nanti.

So.. Let's go and enjoy in Amerika..

Setelah turun dari pesawat, kami harus ke bagian imigrasi dulu dan untung saja semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Habis dari bagian imigrasi, kami lalu mengambil koper dan berjalan ke luar bandara.

Udara di Boston saat ini lumayan dingin karena sebentar lagi sudah mau masuk musim dingin.

Untungnya tidak perlu menunggu waktu lama, mobil yang sudah Daddy pesan datang menghampiri kami. Sehingga kami segera masuk ke dalam mobil.

---

Di dalam Mobil

Pon Pov

Saat ini kami sudah di dalam mobil van yang cukup luas dan aku duduk bersama-sama dengan P'Sai tentunya di belakang. Di depan kami duduk Mom dan Dad sedangkan supir kami duduk di depan sendirian. 😊

Saat mobil sudah berjalan ke luar bandara, Mom bertanya kepadaku.

"Pon.. Kamu ingin makan apa? Sekarang sudah hampir makan siang dan kamu harus makan kalau tidak maag mu akan kambuh.."

"Hm.. Aku tidak tahu mom.. Aku belum pernah kesini sebelumnya, mungkin Dad dan P'Sai mempunyai rekomendasi restoran untuk kita? Mereka berdua sudah sering datang kesini bukan.."

Aku mengatakan itu sambil menatap kearah P'Sai dan Daddy.

"Kamu meminta pendapat Phi, Nong tersayang?"

P'Sai berkata seperti itu sambil menatapku.

"Tidak! Aku bertanya kepada angin lalu dan Daddy.."

Aku mengatakan itu dan memutar mataku karena P'Sai sangat suka menggodaku. 😑

"Hahah.. Jangan marah kepada Phi, baby.. Phi terserah Daddy saja karena selama ini Daddy yang selalu mempunyai rekomendasi restoran yang enak selama kami disini. Benarkan Dad?"

P'Sai mengatakan itu dan bertanya kepada Daddy yang dari tadi hanya diam saja menyimak pembicaraan kami.

"Iya.. Sai benar.. Kalau begitu Daddy akan membawa kalian makan di restoran favorite Daddy saat disini bagaimana?"

Daddy bertanya dan kami semua menyetujuinya.

"Aku bisa memakan apa saja Dad asalkan enak hehee.. Pon lagi lapar.."

Aku mengatakan itu sambil tertawa dan memegangi perutku.

“Aizz.. Dasar Nong rakus semua mau dimakan nanti pipimu tambah cubby kalau kamu terlalu lama disini..”

P’Sai mengatakan itu sambil mencubit pipiku.

“Ouch!! Sakit Phi!! Siapa yang tambah gemuk? Aku ini memiliki badan yang proposional tidak gemuk asal Phi tahu itu!! Aizz.. pipiku sakit tau..”

Aku masih mengusap pipiku yang dicubit oleh P’Sai. 😑

“Oh.. Oh.. Jangan marah.. Maafkan Phi na Nong Rak..”

Cup 😘

P’Sai berkata seperti itu dan menarik tubuhku untuk mendekatinya. Dia lalu segera mencium pipiku yang sudah memerah karena dia mencubitnya terlalu keras tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang