Tentang kita yang mencari jalan kembali pulang rumah yang menjadi sandaran satu sama lain.
GHAITSA SALSABILA
Gadis dengan rambut hanya panjang sepundak melangkah masuk dengan tas ransel di pundaknya. Menghembus nafas pelan, memakai headphone yang sejak tadi terlampir di lehernya."Sudah kamu duluan yang selingkuh, sekarang menyalahkan aku"teriak seorang wanita yang berasal dari kamar.
Seperti biasa dan makanan sehari-hari, padahal niat ia keluar adalah untuk menenangkan diri sampai rumah malah kebisingan lagi.Berjalan menuju kamar membersihkan diri lalu berbaring di atas kasur. Ia tahu dua hal yang menjadi alasan masih ada hubungan suami-istri pada orang tuanya, yang pertama karena kehidupan sosial yang mengenal mereka sebagai keluarga harmonis dan yang kedua adalah Ghaitsa. Menjadi anak tunggal tidak semenyenangkan itu karena selalu ada titik ia merasa kesepian.
"Dunia terlalu ramai, sehingga aku selalu merasa sendiri".
NAMARI OLIVA
"Olivia, bersihkan halaman belakang sebagai hukuman karena kamu mendapatkan nilai rendah"
Gadis yang menunduk sejak tadi melangkahkan kakinya yang bergetar ke halaman. Tubuhnya terdapat beberapa lebam dan pipinya juga merah, ini yang ia rasakan saat mendapatkan nilai rendah.
Sekilas matanya menangkap seorang gadis yang berusia setahun lebih muda menikmati ice cream di meja makan dapur, gadis itu adik angkat Olivia yang di perlakukan layaknya seorang putri karena kepintarannya, gadis itu juga yang selalu tampil di dunia Maya sebagai Olivia yang dikenal si tunggal keluarga konglomerat.
"Katanya takdir selalu berbuat baik, tapi kenapa masih ada bekas luka dibadanku?"
KENZIE SAMUDRA
Sehari-hari kehidupannya hanya tentang perjalanan yang penuh sepi, bahkan ia tidak dapat mengingat wajah orang tuanya karena terakhir ia berjumpa dengan keluarganya sewaktu duduk di bangku sekolah dasar.
Bukan berarti selama ini ia bekerja untuk menafkahi diri sendiri, uang selalu saja mengalir tapi ia tidak punya komunikasi dengan orang tuanya bahkan sekedar nomor handphone. Unik ya menjadi anak tunggal di tengah rusaknya pemikiran tentang keluarga.
Bangun sampai ia tertidur kembali terus saja sendiri, kalaupun ada teman itu hanya mimpi dan ilusi belakang. Sikapnya yang cuek membuatnya tak memiliki teman.
"Kayaknya kalau gua tinggal dan sekolah yang ada asramanya, mungkin kehidupan gua gak sesunyi ini"
KAFIN RAGNALA
Dibesarkan oleh nenek dan kakeknya, orang tuanya telah lama meninggal pada insiden kecelakaan enam tahun lalu.kasih sayang yang ia dapatkan selalu saja penuh, namun ia tidak bisa berbohong kalau ia merindukan orang tuanya.
"Kafin, nak makan!"teriak neneknya dari arah dapur.
"Iya nek!"kesehariannya selalu di temani oleh nenek dan kakeknya, ia adalah cucu tunggal sekaligus anak tunggal sudah pasti menjadi kesayangan bahkan oleh paman dan bibinya yang belum di karuniai anak.
"Nek, aku SMA masuk sekolah yang ada asramanya boleh?"
DAISY NAVA SACHIKO
Anak bungsu dari tiga bersaudara, sekaligus menjadi anak perempuan satu-satunya dirumah bahkan di keluarga besar karena keluarga mereka sulit memiliki anak perempuan. Pasti kalian tahu apa yang di rasakan si bungsu ini, ia adalah penguasa rumah karena semua kegiatan ia dirumah.
Ayahnya adalah seorang pengusaha dan ibunya seorang pemilik butik terkenal. Sejak sekolah dasar ia melakukan homeschooling, karena kelemahan pada fisiknya yang mudah membuat ia sakit, maka ia selalu di jaga dengan ketat oleh orang tua dan saudaranya.
"Adek boleh minta sesuatu?"pintanya dengan wajah memelas setelah acara makan malam selesai, ia sudah mengumpulkan keberanian untuk ini sejak kemarin malam.
"Adek mau apa?"tanya lembut sang bunda yang berada di sebelahnya.
"Bolehkah adek belajar di sekolah seperti orang lain? Adek mau tinggal di asramanya juga"dia menundukkan wajahnya, merasa sangat takut.
"Dek, kalau berbicara jangan menundukkan wajah"nada Sanga ayah terlihat tegas namun masih lembut.
"Adek mau sekolah berasrama?"tanya ayah."Iya, ayah. Adek janji akan bisa jaga diri dan tidak nakal, adek juga akan sering menghubungi rumah serta tidak akan merepotkan siapapun. Boleh ya ayah, bunda, dan Abang?"pintanya dengan segala jurus jitu, kalau dibilang Daisy tipe remaja yang masih terlihat seperti anak-anak, karena efek kurangnya pergaulan dan dia sangat dimanja.
ZABIR WARANDANA
Anak sulung dikeluarga yang sangat harmonis namun tanpa hadir kepala keluarga, karena sang ayah meninggal dua tahun lalu menyisakan luka yang mendalam.
Zabir memiliki dua adik, dia juga sering membantu sang ibu dalam mengurus adiknya, seorang ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil mampu menafkahi anak-anaknya tanpa kekurangan ditambah gaji pensiun sang suami sebagai abdi negara.
"Abang, kalau umi masukkan Abang ke asrama mau?"tanya wanita dengan Suara lembutnya.
FRIDA HANIA MELILY
Si anak tengah yang menjadi bungsu di pertemanan yang mereka jalani, kehidupannya sebagai si tengah dirumah juga tidak indah setelah sang ibu berpulang kepangkuan Tuhan.
Sang ayah menjadi sering bermain wanita bahkan berjudi sampai mabuk, adiknya sudah di adopsi oleh kakak dari ibunya sedangkan sang kakak pergi merantau untuk kuliah sekaligus menghilangkan stress dari rumahnya. Hanya sisa dia yang mengalami lelahnya dengan rumah yang sunyi,serta ayahnya yang berubah sangat jauh.
"Lily, pulang sama om sama Tante aja ya? Jadi anak kami"ajak adik dari sang ibu.
"Lily mau tinggal di asrama aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI PULANG
Teen FictionTentang kita yang terus berjalan sampai lupa jalan untuk pulang, padahal di tengah jalan kita butuh tempat untuk berteduh, beristirahat, serta bersandar sebentar untuk meringankan lelah. Yuk pulang!