Seperti hari hari biasanya Celin melakukan aktivitasnya seperti biasa yang ia lakukan saat hari bersekolah
Hanya saja dihari ini mungkin ada sedikit kejutan kecil yang Celin tidak tau itu
"Ayah, ibu Celin berangkat dulu ya" pamit Celin keluar dari kamarnya dan berpamitan dengan kedua Orang tuanya
"Dek nanti ayah jemput awal ya" ucap andri
"Loh kenapa yah?" Tanya Celin berhenti menggunakan sepatunya
"Ada deh nanti jam 9 ayah jemput ya" ucap andri lagi
"Yaudah deh yah Adek berangkat dulu ya dadah" pamit Celin lagi
"Iya, hati hati ya" balas Nadia
Celin pun berangkat menuju sekolahnya dengan diantar oleh Gilang
"Pinter pinter belajarnya ya" ucap Gilang
"Iya mas udah ah aku masuk dulu nanti telat lagi" ucap Celin lalu berpamitan dengan Gilang
"Iya" balas Gilang lalu memberi tanda salib pada kening Celin lalu mencubit sedikit pipi Celin
Celin pun masuk kedalam sekolahnya dan Gilang mulai meningalkan lingkungan sekolah Celin, dan segera menuju rumah ternyamannya
"Cantik kiw sini dong" goda salah satu kakak kelas Celin saat ia melewati koridor sekolah
"Manis jangan cuek cuek dong" goda yang lain
"08 berapanih?"
Saat Celin sedang digoda oleh kakak kelasnya itu tiba tiba ia merasa ada 2 orang yang memegang pundaknya dan yang lain berada disebelahnya
Saat ia melihat kebelakang ia melihat ada Albian dan Arsen yang sedang menatap tajam pada kakak kelasnya itu dan Zea yang tak kalah menatap sinis pada mereka
Saat itu juga semua kakak kelasnya seketika terdiam saat melihat itu dan segera meningalkan tempat itu
Setelah mereka tiba dikelas Celin baru bisa bernafas lega karena dapat bebas dari kakak kelas ganjen itu
"Celin" panggil Zea cepat
"Kenapa?" Tanya Celin
"Kamu kalo digodain sama orang harus ngelawan dong" ucap Zea mengebu gebu
"Udahlah ze kalo aku ladenin mereka malah makin menjadi nanti" ujar Celin menenangkan Zea
"Iya tuh udah duduk kalian bentar lagi bel" perintah Arsen
Bel pun berbunyi baru jam pelajaran pertama andri sudah mengetuk pintu kelas Celin dan memberikan selembar kertas permintaan izin pada sang guru pengajar mapel
"Cel kamu tega tingalin aku sendiri disini?" Ujar Zea dengan raut wajah yang ia buat buat
"Apasih ze kan masih ada Albian sama Arsen" ucap Celin dengan memasukkan buku pelajarannya
Celin pun meningalkan kelas dan menuju mobil yang tak jauh dari gedung sekolahnya
"Ayah kita mau kemana sih?" Tanya Celin penasaran
"Udah ikut aja nanti juga pasti kamu seneng kok. Sebenarnya acaranya tuh masih nanti sore" ujar andri fokus pada jalanan
"Loh tau gitu mending aku pulang kaya biasa aja dong yah" ucap Celin kesal
"Kamu itu harus dandan cantik sayang, biar ga malu maluin" ucap andri santai
"Ihh ayah aku udah cantik ya" celetuk Celin bangga
"Iya deh" andri pun menyerah
Mereka segera menuju kediaman mereka yang ternyata setelah sampai disana Celin melihat ada penata rias yang sedang merias sang ibu
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Unite
Cerita Pendek"apa kita bisa bertemu lagi?" "Ya tentu saya hanya menjalankan panggilan dari tuhan" "Tapi aku mencintaimu" "Hilangkan perasaan itu dan doakan saja saya"