"Eh? Gue di mana? " (Name) terbangun di ruangan serba putih
"Gue di surga, kah? Halo! Anybody here!? Halooo!!? " (Name) berteriak di ruangan serba putih itu
"Jangan teriak-teriak, berisik tau." Tiba-tiba muncul seorang Malaikat di samping (Name)
"Buset dah setan! " Kaget (Name) melihat Malaikat itu muncul tiba-tiba, untung dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung
"Gue bukan setan. Gue Malaikat, goblok!" Malaikat itu tidak terima di bilang setan
"Malaikat, kok ngomong kasar?" (Name) menatap curiga Malaikat itu
"Jangan-jangan lo Malaikat jadi-jadian lagi." Ujar (Name) tanpa dosa
"Gue real Malaikat, yang tadi gak sengaja keceplosan." Jawab Malaikat membuat (Name) melongo, dirinya baru tau ada Malaikat yang gak sengaja keceplosan
Mari kita lihat apa yang terjadi sebelumnya sehingga (Name) bisa berada di ruangan putih ini
Flashback on
"BERHENTI DI SANA!! "
DOR
DOR
DOR
Tampak beberapa orang berjas hitam sedang mengejar dua orang yang lari
Kedua orang itu adalah (Name) dan temannya yang sedang menghindar dari kejaran musuhnya
"Kuso! Jalan buntu." Umpat (Name) lalu menoleh ke belakang dan beberapa orang berjas hitam itu mengepung mereka berdua
"Serahkan data itu pada kami! " Orang itu menodongkan pistol ke arah mereka berdua
"Haaa....." (Name) menghela nafas panjang
"Tampaknya kita perlu menyelesaikan para keroco ini dulu." Ujar temannya yang bernama Silvia sembari menarik pelatuk pistolnya
"Kau benar." Dan terjadilah baku tembak
DOR
DOR
DOR
DOR
DOR
"Akhirnya selesai juga, ayo kita serahkan data ini ke CIA." Baru saja (Name) hendak mengambil data yang berbentuk flashdisk, dirinya langsung di tembak
DOR
"Agh! " (Name) memegangi bahunya yang di tembak
"Silvia, kenapa kau melakukan ini? " Tanya (Name) melihat Silvia sedang mengambil flashdisknya
"Kenapa? Kau tahu tidak data ini memiliki harga yang sangat mahal, aku akan memberikan data ini pada orang yang sudah menjanjikan bayaran tinggi untukku." Jelas Silvia menatap remeh (Name)
"Baiklah, tanpa basa-basi lagi aku akan membunuhmu di sini." Silvia menarik pelatuk pistolnya lalu mengarahkannya ke kepala (Name)
"Silvia, bukankah kita teman? " (Name) tidak menyangka bahwa Silvia akan mengkhianatinya
(Name) bahkan sudah menganggap Silvia seperti kakak kandungnya sendiri
"HAHAHAHAHA!! " Tawa Silvia menggelegar
"Kau ini memang terlalu polos, ya. Teman? Aku hanya menganggapmu sebagai batu loncatanku saja, tidak lebih dari itu." Silvia tersenyum licik
"Selamat tinggal, (Name)."
JDERR
Flashback off
"Malaikat, kenapa gue bisa ada di sini?" (Name) bingung seharusnya dia berada di surga atau neraka
KAMU SEDANG MEMBACA
AU! Young Agent Transmigrates to Become Empress (Suo Hayato x Reader)
AçãoMati ke tabrak truk itu sudah biasa. Tapi bagaimana mati karena di bunuh teman sendiri? Itulah yang di alami oleh (Name) (Name) seorang agen muda rahasia yang bekerja untuk CIA tewas akibat temannya yang berkhianat saat sedang menjalankan tugas raha...