"ASSALAMU'ALAIKUM "Hello guys!!
¸¸♬·¯·♩¸¸♪·¯·♫¸¸¸♬·¯·♩¸¸♪·¯·♫¸¸
WELCOME TO CoconutMatch
"Seribu kata maaf yang kau keluarkan dari mulutmu, tidak akan mampu mengobati setitik luka dalam hatiku"
-HITGOH-‧̍̊·̊‧̥°̩̥˚̩̩̥͙°̩̥‧̥·̊‧̍̊ ♡ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙·̩̩̥͙*̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧͙ °̩̥˚̩̩̥͙°̩̥ ♡ ‧̍̊·̊‧̥°̩̥˚̩̩̥͙°̩̥‧̥·̊‧̍̊
🦋 Happy Reading 🦋
Pagi itu langit menjadi begitu gelap, tak ada silau matahari yang terpancar pada sudut langit-langit kaca buatan milik Tuhan, tak ada burung-burung yang berkicau seperti biasanya, hanya ada angin yang berhembus dengan alunan murdunya, menghembus seluruh lekuk tubuh aneishaa hingga menambah kesan akan damai yang tersulut didalam hati rapuh milik aneisha.
"Assalamu'alaikum bunda. Gimana bun, disana enak gak?" lirih aneisha menatap batu nisan yang bertuliskan nama seseorang yang sangat cantik dalam kehidupannya. Aneisha berdiri bertumpu pada kedua kakinya yang mulai rapuh, dan mulai terkikis oleh semua hukuman yang di luar pemikiran manusia. Ia kini menghadap sebuah kuburan yang telah mengering dan ditumbuhi banyak rerumputan hijau.
Dengan kaki yang terlihat memar, ia mengambil posisi duduk disebelah makam bundanya dengan sedikit sempoyongan "Neisya izin duduk disini ya bun? Mau do'ain bunda, soalnya neisha kangen" ujarnya
Selang beberapa menit setelah berdoa, aneisha menatap nanar kuburan kering sembari mengelus lembut nisan yang berada dihadapannya. Ia menangis, memandang seseorang yang sangat ia cintai kini berada dalam kegelapan dan kedinginan disana, ditambah orang itu sudah berbeda alam dengannya.
"Bunda...Maafin neisha ya. Neisha baru jengukin bunda, untuk kedua kalinya. Padahal udah 11 tahun bunda ninggalin kita." lirih aneisha dengan tersendat.
Aneisha merunduk pilu, sembari memainkan rerumputan yang berada dimakam bundanya itu. "Bunda tau gak, aku sekarang sudah jadi anak yang dikenal nakal karena sahabatan sama 5 cowok berandal disekolah, tapi mereka baik kok bun. Nei juga sering dijaga mereka, dan juga jadi langganan bk hehe."
"Tapi bunda harus tau, walaupun neisha nggak seperti apa yang bunda harapkan. Tapi neisha dari SMP sampai sekarang tetap meraih peringkat umum loh bun" lanjut aneisha penuh antusias dengan apa yang ia ceritakan.
Tapi, senyuman itu berubah. Kala ia ingat betapa kejam bunda kandungnya terbunuh waktu itu tepat dihadapannya sendiri. Neisha membuang kepiluan nya segera, ia kembali tersenyum manis. Dengan mengangkat lengan kanannya mengahadap indah langit biru.
"Neisha janji akan berusaha untuk kuat. Neisha pasti akan jadi orang yang bisa bertahan dengan semua rintangan, walaupun neisha berdiri sendiri dijalan yang penuh akan semak berduri 'bun!" ucapnya dengan penuh semangat, hingga hanya teriakan nya saja yang dapat terdengar disana.
Aneisha masih dapat tersenyum nanar menatap makam indah milik bundanya ──tiba-tiba pundak aneisha ditarik paksa dengan cengkraman hebat yang menusuk keseluruh tubuhnya──ia dihempaskan tak manusiawi hingga aneisha harus terjatuh dan mencium tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell In The Guise Of Home
Teen FictionApakah korban pelecehan itu harus disalahkan? Apakah semua yang ia alami hingga saat ini adalah kesalahannya? Apakah korban suatu tindakan yang melanggar HAM dan Perlindungan anak dan perempuan harus dipojokan sebagai diri yang tak suci lagi? Men...