"ASSALAMU'ALAIKUM "Hello guys!!
¸¸♬·¯·♩¸¸♪·¯·♫¸¸¸♬·¯·♩¸¸♪·¯·♫¸¸
WELCOME TO CoconutMatcah
"Kematian adalah perpisahan sementara, bukan akhir dari segala cinta."
-HITGOH-🦋 Happy Reading 🦋
"Kok diam sih? Berarti benar dong kata Laura, kalau kalian ada hubungan?."
Athala terbungkam beberapa detik, ia menarik sudut bibirnya tipis dan melirik Laura remeh. "Betul omongan aneisha, kalian itu playing victim yang terlalu handal" ujar Athala, di akhiri dengan tawa kecil miliknya.
Skakmat! Dalam seperkian detik Laura terbungkam, mulutnya seketika menjadi tertutup rapat. Ia merunduk malu saat mendengar ucapan Athala barusan.
Arsyad memandang Athala dari ujung kepala hingga ujung kaki. Arsyad sekilas seperti tersenyum tipis saat Athala tak sengaja ikut memandang wajah gagah miliknya.
Athala tersenyum kemudian dirinya memberikan senyuman khas, sebagai tanda hormat dan sopan santun kepada yang lebih di tua kan.
Drugk!
Arsyad berdiri dari duduknya, ia kira ini akan segera berakhir jika dirinya hanya diam menonton perdebatan yang menurutnya kurang bermutu.
"Hahh, Saya kira kasus rendahan seperti ini akan cepat berakhir. Rupanya malah menjadi tambah keruh" seru nya.
Semua orang terdiam saat apa yang di katakan oleh Arsyad barusan itu terdengar memang sedikit masuk akal.
"Perdebatan ini pastinya tidak akan pernah berakhir, jika semua bermain ego" ucap aleena membenarkan ikatan rambutnya.
"Baiklah...Bapak dan ibuk, sebaiknya kita bicarakan ini di ruangan saya saja sekarang. Dan kalian berempat boleh kembali ke kelas, melanjutkan pelajaran kalian" titah pak kepala sekolah.
"Baik pak" seru mereka berempat
Mereka mulai berjalan satu persatu pergi meninggalkan ruangan. Aneisha yang tengah berada di ambang pintu langsung menatap aneh dengan semua murid yang mengintip nya kocar-kacir ngibrit lari kemana-mana.
"Dapat info kok cuma modal nguping. Kepergok kepsek langsung kabur" ucap Aneisha pelan.
"Ayah" lanjut aneisha dengan suara yang terdengar sedikit parau.
Arsyad dan aneisha tanpa sengaja bertemu kembali di luar ruangan dan saling memandang satu sama lain. Dingin. Tak terdengar sedikitpun percakapan layaknya perbincangan seorang ayah dan anak. Tak ada tawa dan suara diantara keduanya, dan tak ada yang ingin mengawali pembicaraan tersebut, hanya sunyi yang menemani mereka berdua.
"Permisi bapak dan ibu, mari ikut saya ke dalam. Ruangan sudah siap untuk digunakan, dan juga pak wirman sudah menunggu bapak dan ibu semuanya." panggil waka kesiswaan. Mendengar panggilan tersebut, Arsyad langsung melengos pergi meninggalkan aneisha tanpa sepatah kata apapun, hingga dirinya tidak dapat kelihatan kembali.
"Ya Allah, sampai kapan mas Arsyad gak mau nerima adanya aneisha?" batin aleena menatap wajah sedih aneisha yang tengah merunduk pilu.
Aleena segera menghampiri aneisha dan segera mengusap kepala milik ponakannya itu "Sabar ya. Pasti ada waktunya mas Arsyad kembali sayang sama isha, tinggal isha nya aja yang harus lebih semangat 'oke!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hell In The Guise Of Home
Teen FictionApakah korban pelecehan itu harus disalahkan? Apakah semua yang ia alami hingga saat ini adalah kesalahannya? Apakah korban suatu tindakan yang melanggar HAM dan Perlindungan anak dan perempuan harus dipojokan sebagai diri yang tak suci lagi? Men...