2 : MANSION

118 24 6
                                    


---HAPPY READING---

.

"Tuan Kim membeli pemuda ini dengan harga satu setengah miliar, apa dia sudah gila?"

Jihoon sedikit tersadar dari pingsan nya. Rupanya, pemuda itu bisa sadar lebih cepat dari perkiraan. Jihoon sedikit terkejut karena pemandangan di depannya terlihat gelap. Ia merasakan ada sebuah kain yang menutupi kepalanya. Karena ia masih setengah sadar, ia memilih untuk tidak bergerak sedikitpun. Rupanya, mereka masih ada di dalam mobil. Kanan kiri Jihoon di apit oleh dua orang laki-laki dan sepertinya satunya lagi sedang mengendarai mobil ini.

"Harga mainan dia yang paling mahal sih menurutku. Apa yang ini istimewa?" Jihoon mendengar samar-samar, kedua orang di sampingnya ini sedang berbicara.

"Biasanya, Tuan Kim membeli mainannya dengan harga paling mahal 700 juta, tapi kali ini dia sedikit mengeluarkan uang lebih untuk pemuda ini." Pria disebelah kanan Jihoon menyahuti ucapan pria di sebelah kirinya.

"Yah, yang aku lihat. Pemuda ini lain dari yang lain. Dia lebih cantik dengan badan yang sangat sexy. Ahh! Aku tidak bisa mengatakan hal lainnya. Pokoknya, pemuda ini sangat sempurna!" Pria di depan sebagai sopir mobil ini pun ikut menyahuti percakapan kedua pria di samping Jihoon.

"Apa? Apa yang akan terjadi pada ku? Mainan? Apa maksudnya?"

Jihoon tidak habis berpikiran negatif sejak tadi. Apakah saat sampai nanti, dia akan langsung tiba di neraka? Atau lebih buruk dari itu?

Sekitar beberapa menit berlalu, mobil yang Jihoon tumpangi berbelok ke arah sebuah mansion yang sangat luas! Gerbangnya saja berjarak 200 meter dari bangunan mansion. Jihoon merasakan mobil yang ia tumpangi berhenti, ia kemudian di tarik keluar dengan sedikit kasar. Dia tidak berani bergerak karena takut dengan orang-orang yang membawanya ini.

Dia di gendong oleh pria di sebelah kanannya. Ia rasa, ini akan menjadi perjalanan yang panjang. Cukup lama dia digendong sembari berjalan dengan sedikit terburu-buru. Lalu ia mendengar suara pintu terbuka, ia yakin, ia dibawa masuk kesebuah ruangan yang sepertinya sangat gelap. Sedari tadi, kain di kepalanya ini masih bisa membiaskan cahaya yang menerpanya dari luar. Namun, ketika mausk ke dalam ruangan ini, seketika semua cahaya seperti hilang. Bau aneh dan sangat menyengat, langsung tercium di indra penciumannya.

Jihoon kemudian didudukkan di sebuah kursi kayu. Kaki dan tangannya diikat dengan sangat kuat. Ia ingin sekali menjerit karena rasa sakit yang ditimbulkan tali dengan tekstur yang sangat tajam ini saat menggores permukaan kulit tangan dan kakinya. Namun, ia memilih untuk tetap diam. Sampai pada akhirnya ia merasa, semua orang telah pergi. Terasa sangat sunyi di sekelilingnya.

SRAK!

Jihoon terkejut bukan main, ia langsung membuka kedua matanya karena seseorang melepaskan kain penutup yang ada di kepalanya dengan sangat tiba-tiba. Gelap. Jihoon masih tidak bisa melihat apa-apa di depannya.

TAK!

Sebuah lampu gantung kecil menyala di atasnya, hal itu membuat Jihoon menyipitkan kedua matanya karena cahaya yang tiba-tiba menyilaukan pandangan. Dia masih tidak bisa melihat, siapa yang ada di sekitarnya, cahaya dari lampu itu hanya bisa menerangi dirinya karena gelap lebih mendominasi di ruangan ini.

"Wah, kau benar-benar cantik sekali."

Jihoon terhenyak seketika saat suara rendah dan begitu mengerikan terdengar dari arah depannya.

"Siapa kau?!" tanya Jihoon sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Eeiii. Tidak usah berteriak seperti itu. Aku tidak tuli hingga kau harus meninggikan suaramu seperti itu."

REST AREA~KyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang