Part 6.

192 10 3
                                    

Setelah ujian kenaikan kelas sudah selesai terlaksana, tibalah waktu liburan. Tidak lama memang. Tapi percayalah, lama atau tidaknya liburan, akan lebih berguna jika kita tidak menyia-nyiakan waktu tersebut.

Seperti contohnya Disa. Sore hari seperti ini ia menghabiskan waktunya dengan kelinci kesayangannya. Disa duduk diteras depan rumahnya yang berdekatan dengan pagar sambil mengelus-elus kelincinya. Semenjak ia menyandang status sebagai siswa SMA, Kimmy, si kelinci kesayangannya itu hidupnya menjadi terbengkalai. Disa sering kali lupa memberi Kimmy wortel karena jemputan sekolah yang kadang tidak memakai logika menjemputnya subuh-subuh. Alasannya karena rumah Disa yang paling jauh. Alasan yang mainstream. Beruntunglah karena ada sang mama yang menggantikan tugas Disa untuk memberi Kimmy wortel setiap paginya.

Tiba-tiba Kimmy meloncat dari usapan tangan Disa, "Kim, kimmy sini dong." Disa berusaha menangkap Kimmy yang tak henti-hentinya melompat kesana kemari. "Kim sayang..sini dulu, kita selfie" ucapnya lagi sambil terus berusaha menangkap Kimmy dengan genggaman handphone yang sudah siap ditangannya.

"Nah!" Disa menangkap Kimmy dengan kedua tangannya, "Ketangkep juga kamu," ucapnya gemas sambil mencium-cium Kimmy. "Ayo kita selfie!" Disa menggeser lock-screen nya. Baru saja ia ingin membuka kamera, tiba-tiba handphonenya mengeluarkan suara Cody Simpson dan pada layar handphonenya terpampang tulisan,

Kak Leo is calling.....

Deg! Disa panik. Tangannya gemetar melihat ID si penelfon. Kak Leo nelfon gue?! Batinnya. Dengan tangan gemetar dan gugup setengah mati, ia memberanikan diri untuk mengangkat telfon dari Leo.

"Ha-halo?" Sautnya gugup

"Lo lagi dimana, Dis?"

"Di-dirumah, kak. Kenapa emangnya?"

"Gue kerumah lo ya? Alamatnya dimana?"

what the..... "Hah? Kerumah Disa? Mau ngapain?"

"Eh, ga boleh ya?"

"Bukan!" Sargah Disa cepat, "Bu-bukan gitu maksutnya. Tapi emang kita mau ngapain?"

"Gue mau ngajarin skateboard. Lo mau gak?"

"Eh? Skateboard? Kenapa ga di taman aja?"

"Nggak Dis. Gue pengen dirumah lo aja. Soalnya kan waktu itu gue yang salah, lo udah nungguin gue tapi gue nya malah ga dateng."

Disa tersenyum, ternyata Leo masih memikirkan perasaannya.

"Dis?" Sahut Leo dari seberang sana yang sedang menunggu jawaban Disa.

"Eh iya, tapi rumah Disa jauh kak."

"Udah gapapa. Dimana alamatnya? Biar gue catet nih."

"Di Grand Raflesia blok A 2 no.3 kak."

Leo tidak menjawab. Buru-buru Disa mengintrupsinya lagi, "Kak, kalo kejauhan udah deh gapapa main skateboardnya lain kali aja. Nanti kak Leo capek doang dijalan, buang-buang bensin kak. Kasian orang tua kakak capek-capek kerja tapi uangnya cuma buat beli bensin. Iya kalo belinya di pom, kalo di abang-abang dipinggir jalan kan bensinnya udah di oplos. Nanti motor ka Leo cepet rusak--"

Teenage DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang