"Ka bobby ayo kita main skateboard sama Leo!"
"Ayo, dek!"
Dua saudara kembar itu pun langsung menuju rumah Leo untuk mengajaknya main. Dan tempat yang dipilih mereka untuk bermain skate adalah taman.
"Le lo duluan deh," ucap Bobby
"Lo duluan aja sih kak. Kan lebih jago." balas Leo
"Gimana kalo Luna aja yang duluan?" tanya Luna dengan nada yang sangat lucu untuk anak kelas enam SD seperti dirinya.
Leo dan Bobby tertawa,
"Kamu kan belum bisa Lun," ucap Leo yang diikuti tawa Bobby. Luna hanya memasang tampang cemberut sambil menyadari bahwa dirinya memang belum bisa untuk memainkan papan skate tersebut.
Bobby akhirnya mengalah dan mencoba untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan skateboard milik Luna yang ia dapat dari bundanya sebagai hadiah.
Dengan kemampuan yang ia punya, perlahan namun pasti, Bobby mulai lihai memainkan skateboard milik Luna. Ini berkat club skateboard yang menaunginya selama tiga tahun terakhir.
Bobby mulai sedikit mempercepat roda skateboardnya, ia mulai meluncur cepat sampai melebihi batas aman yang berada di taman tersebut. Ia mulai memasuki jalan raya.
BRAAK!
Tanpa bisa dihindari, ada mobil yang melaju sangat cepat dan menghantam tubuh Bobby sampai dia terpental jauh.
Mendengar suara seperti orang jatuh, Luna dan Leo pun berlari untuk menuju asal suara tersebut.
Bobby sudah berlumuran darah. Bagian kepala yang terparah.
"KAK BOBBY!!!!!" teriak Luna histeris menaruh kepala kakaknya dipaha dengan tetesan darah yang keluar.
Leo melihat mobil yang menabrak Bobby.
Mobil kedua orang tuanya.
Leo bingung.
Orang tua Leo keluar dari mobilnya, dan menghampiri Luna, Leo, dan Bobby yang sudah berlumuran darah.
"Astaghfirullah Bobby!" teriak Dinda -mama Leo-
Dinda panik, "Pah ini gimana?!" tanyanya pada sang suami.
"Kita bawa kerumah sakit sekarang!"
Dengan cekatan, mereka pun membawa Bobby kedalam mobil. "Luna mau ngasih tau bunda dulu," ucap Luna terisak
"Luna sayang, maafin tante dan om ya. Ka Bobby pasti baik-baik aja ya sayang." ucap Dinda dengan deraian air mata dipipinya. Luna hanya mengangguk karna ia terlebih mempercayai Dinda.
"Biar Leo temenin Luna ya bun." Dinda mengangguk, dan ia bergegas masuk ke mobil untuk membawa Bobby kerumah sakit.
Luna dan Leo pun berjalan melewati taman lagi untuk sampai kerumah Luna. Disepanjang jalan Luna hanya menangis sambil terisak. Ia bingung bagaimana ia menjelaskan ke bundanya, bagaimana reaksi bundanya, dan bagaimana ia memberitau bundanya kalo yang menabrak Bobby adalah orangtua Leo.
Leo juga tak kalah bingung dengan keadaan ini. Ia berusah menenangi Luna dengan berucap bahwa Bobby akan baik-baik saja.
"Bun..." panggil Luna terisak saat memasuki rumahnya.
Mitha datang dari arah dapur. Ia kaget bukan main saat melihat Luna menangis terisak dan celana Luna yang berlumuran darah.
"Luna kamu kenapa sayang?" tanya Mitha
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenage Dream
Novela Juvenil(HANYA PART 7 YANG DI PRIVATE) Berpisah. Berubah. Dua kata yang berbeda tapi bisa disambungkan dengan kata 'lalu'. 'Berpisah -lalu- Berubah'. -Teenage Dream-