Part 5.

158 14 4
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas di SMA Cendrawasih.

Kring..kring....kring....

Bunyi bel tanda bahwa para siswa-siswi sudah diperbolehkan pulang.

Ruang ujian Leo terpisah dengan Bima. Maka dari itu, seusai bel berbunyi ia langsung keluar ruangan dan bergegas menuju parkiran.

"Kak Leo!" Teriak seseorang dari belakang punggunya. Leo berhenti melangkah dan membalikkan tubuhnya, dan dilihatnya Disa yang memanggilnya.

Disa menghampiri Leo,

"Eh Disa, kenapa?" Tanya Leo

"Hm....udah selesai ukk nih kak." ucap Disa

Kening Leo mengerut, "I-iya emang udah selesai. Terus?" Tanya Leo

"Ajarin Disa kak..." ucap Disa dengan nada sedikit malu.

"Oh yaampun, ngomong aja kali ya dari tadi. Mau kapan emangnya?" Tanya Leo menatap kedua mata Disa

"Nanti sore?"

"InsyaAllah ya, nanti gue kabarin lo deh. Gue balik duluan ya, bye." Ucap Leo sambil melambaikan tangannya, kemudian berbalik menuju parkiran.

"Yes yes yesss!!!!" Teriak Disa riang sesaat setelah Leo pergi.

****

"Bee, nanti sore lari yuk." Ucap Danu dari dalam helm nya dan ditengah berisiknya jalanan yang dilalui banyak motor disekitarnya.

"Haaa? Apaan ai? Ga kedengeraann," balas Luna sambil teriak dari dalam helmnya.

Danu yang gak mau ikut teriak-teriak seperti Luna, akhirnya menepikan motornya di pinggir jalan. Ia membuka kaca helmnya dan mengok ke arah belakang, "Buka dulu helmnya," katanya kepada Luna.

Luna menuruti, "Kenapa berenti?"

"Nanti sore kita lari di taman." Ucap Danu to the point.

"Nanti sore?!"

"Iya."

"Yah ai, kenapa ga istirahat dulu sih...kan capek abis ukk." Ucap Luna dengan menunjukan wajahnya melas nya.

"Kita udah jarang banget olahraga bareng sayang. Masa ga mau sih?" Danu menunjukan senyum mautnya kepada Luna. Yang mana dapat membuat Luna luluh seketika.

"Hoam. Yaudah deh. Ayo jalan lagi."

"Pake dulu helm nya." Ucap Danu sembari menutup kaca helmnya dan siap menancap gas setelah Luna memakai helmnya lagi.

****

"Assalamualaikum." Sahut Leo saat sudah sampai dirumahnya. Sepi.

"Bun?" Panggil Leo yang tertuju untuk bundanya. Ia berjalan mengecek kamar bundanya, dapur, sampai ke kamar Davian.

"Bunda?" Panggilnya lagi saat membuka pintu kamar Davian. Dilihatnya adiknya sedang tertidur di keranjang balitanya.

"Lah Davian ada. Bunda kemana coba," gumam Lep bingung. Leo keluar dari kamar Davian dan berpapasan dengan pak Budi -supirnya- yang kebetulan lewat depan kamar Davian.

"Eh den Leo udah pulang, kok ga keliatan pas pulang den?" Tanya pak Budi.

"Tadi saya justru ga liat bapak." Jawab Leo sambil menggaruk tengkuknya, "Bunda kemana ya pak?" Tanyanya.

"Oh nyonya tadi ke makam Alm. tuan den." Jawab pak Budi.

Kok bunda ga ngajak gue sih. batin Leo

Teenage DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang