Part 2.

218 24 2
                                    

Siswa laki-laki SMA Cendrawasih baru saja sampai didepan rumahnya.

Ia turun dari motor temannya,
"Thanks yai Bim, untung tadi ada lo." Ucap lelaki itu sambil menepuk-nepuk pundak temannya yang mengantarnya pulang.

Bima, -nama temannya- membuka kaca helmnya, "Yaelah santai aja kali yel" ucap Bima tersenyum, "Yaudah gue balik ya." lanjutnya lagi sambil menutup kaca helmnya dan siap menancap gas.

"Yaudeh hati-hati." Ucap lelaki itu kepada Bima.

Saat Bima sudah melaju cepat dengan motornya, lelaki itu segera membuka gerbangnya, ia masuk dan hendak menaiki tangga halaman rumah minimalisnya. Tapi langkahnya terhenti,"Anjir! Bego tolol dongooo kenapa gue bisa lupa kalo gue bawa skateboard?!..." gerutu lelaki itu.

Dengan segera ia merogoh ponsel disaku celananya, dan mendial nomer seseorang.

"........" jawab seseorang disebrang sana.

"Haloo? Pak Tarjo...ada papan skate saya gak di pos bapak?" Tanyanya

"........."

"Nah iya itu punya saya pak. Tadi saya kerumah temen saya pas pulang sekolah, eh tapi saya lupa ngambil skateboardnya di pos bapak."

"........."

"Yaudah saya titip ya pak. Jangan lupa dikasih makan ya pak. Dia pasti kelaperan." Ucapnya terkekeh.

"..........."

"Hahahaha okedeh, makasih ya pak!" Sahutnya lagi, lalu memutuskan sambungannya.

Ia melanjutkan lagi langkahnya kedalam rumah, dan mengetuk pintu rumahnya. Kepulangannya disambut oleh sang bunda dan adik laki-lakinya.

"Kak yel udah pulang yeayy!" Sambutan riang Davian -adik laki-laki nya- itu yang masih berumur 3 tahun.

"Cie nungguin kakak ya....." sambutnya lagi sambil menggendong adik semata wayangnya dan mencubit pipinya gemas.

Sang bunda yang melihatnya tersenyum senang, tapi buru-buru ia mengambil Davian dari gendongan kakaknya, "Vian jangan deket-deket kak yel dulu, dia bau acem," canda sang bunda sambil menutup hidungnya yang membuat Davian terkekeh geli.

"Yaelah bunda, orang Davian maunya sama aku.."

"Udah kamu mandi dulu gih, bunda udah siapin makan malem."

"Em.....aku bau asem kan bun?...sini bunda aku peluk dulu...." ucap lelaki itu sambil merengkuh bundanya kedalam pelukannya diselingi tawanya.

"Leo! Kamu bau asem banget, serius bunda ga boong! Ini Daviannya kegencet, Leo!" Kata sang bunda yang terus meronta dari pelukan Leo, sedangkan Leo hanya tertawa tanpa melepaskan bundanya.

*****

Pagi ini Leo terpaksa harus diantar oleh supir karena papan skate yang biasa ia pakai kesekolah tertinggal di pos satpam.

Saat tiba disekolah, ia langsung turun dari mobil. Pandangan memuja dari para siswa langsung tertuju padanya, seperti biasa.

"Nanti dijemput lagi gak, Den?" Tanya pak Budi -supir Leo-

"Ga usah pak." jawab Leo, lalu ia melanjutkan lagi jalannya menuju ke pos satpam yang terletak didekat tempat parkir,untuk menengok papan skatenya.

"Eh nak Leo, pagi-pagi udah ke pos aja." Sambut pak Tarjo

"Iya nih pak. Saya mau nengok bebeb saya." Jawab Leo sambil mencari keberadaan papan skatenya.

"Bebeb? Maksutnya papan skate?" Tanya pak Tarjo lagi,

Teenage DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang