Part 3.

196 25 11
                                    

Lagu Starlight dari Muse terdengar dari atas meja disamping tempat tidur Leo. Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, Leo terpaksa harus mengangkat telfon itu. Ganggu aje bangke ini kan hari libur elah. Gerutu hatinya.

Ia melihat nama penganggu yang kurang kerjaan menelfonnya dihari libur seperti ini, yono. Ia menggeser tanda berwarna hijau di hape nya untuk mengangkat telfon tersebut.

"Woi broh wazap men!" teriak seseorang dengan aksen medok jawa tegal nya diseberang sana.

"Tai lu yon, ngapain si nelfon di hari libur begini? ganggu!" Omel Leo yang kembali menidurkan badannya di kasur king size nya.

"Situ emang ndak ikut ke rumah inyong?"

"Kaga ada yang ngasih tau gua,"

"Lah piye toh...tadi kata Bima dia udah ngasih tau kamu yel,"

"Emang jam berapa si?" Sahut Leo kesal

"Iki katanya udah pada on the way kerumah inyong,"

"Yaudeh entar gue dateng. Bhai." Dengan itu Leo memutuskan sambungan telfon secara sepihak.

Dengan malas ia menuruni kasur dan diikuti langkah gontainya menuju kamar mandi.

Setelah 20 menit barulah Leo keluar dari kamar mandinya.
Cuma kerumah yono kan? Yaudah lah ya outfit begini not bad. Batin Leo saat melihat pantulan dirinya dicermin.

Ia lekas keluar kamar dan mencari bundanya.

"Bun?" Teriak Leo memanggil bundanya saat menuruni tangga,

"Bundaa??? Leo mau pergi nih bun......" teriaknya lagi saat tidak ada sautan dari bundanya. Ia mengecek ke kamar-kamar dilantai bawah, dapur, halaman belakang, halaman depan, kamar mandi bawah, ruang keluarga, ruang makan, dan terakhir gudang. Ia tetap tidak menemukan bundanya dan Davian.

Karena takut sudah ditunggui oleh teman-temannya, ia akhirnya hanya pamit ke bi Atun dan mengatakan kalo dirinya pergi ke rumah teman.

Karena jarak rumah yono yang lumayan jauh, ia memutuskan untuk mengendarai motor sport kawasaki nya dan mengikat skateboardnya dijok belakang.

Sekitar setengah jam ia baru sampe di rumah yono. Dan benar saja dilihatnya sudah ada motor milik teman-temannya. Ada motor Bima, Andre, Reza.

Leo memarkirkan motornya diteras rumah yono, ia melepas helmnya dan baru saja ia ingin masuk kedalam rumah yono yang lumayan besar itu, ternyata teman-temannya sudah menunggunya di halaman depan rumah yono.

"Kurang lama broh nyampenya," ledek Bima.

"Yang penting gue dateng kan," jawab Leo sembari merapihkan rambut nya. Teman-temannya hanya memerhatikannya sambil sesekali menyantap suguhan yang diberikan yono.

"Kita mau ngapain sih? Ganggu bobo ganteng gue tau gak" Kata Leo terkekeh

"Najis amit-amit!" sahut Andre. Dan teman-temannya yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Walaupun Andre, Reza, dan Yono tidak sekelas dengan Leo dan Bima, tapi mereka pernah satu kelas di kelas X. Dan itu membuat mereka bersahabat dan masih sering main bareng sampai sekarang.

"Lo bawa skateboard gak yel?" Tanya Bima

Leo menoleh, dia baru ingat kalo skateboardnya masih terikat di jok motornya. "Eh, bawa tuh gue iket tadi di motor." Jawab Leo yang kembali merapihkan rambutnya.

"Ajarin kita-kita lagi dong yel," kata Reza

"Nah iya yel, ajarin inyong lagi dong," timpal si Yono

Teenage DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang