Singkat cerita Candra diberhentikan sebagai ketua kelas karena ada sedikit masalah dengan anggota kelasnya. Tak lama kemudian ia telah menginjak kelas dua SMA. Masalah silih berganti, Candra yang mencium kakak kelas setelah putus dengan yang sebelumnya sepertinya tindakannya telah diketahui oleh kakak kelas yang lain. Suatu hari ia dicari dua orang kakak kelas untuk mengajak kelasnya futsal dengan taruhan uang, meskipun sebenarnya orang yang diincar adalah Candra. Teman"nya yang tidak tau menu mengenai masalah itu tidak mau. Akhirnya keesokan harinya Candra mengembalikan uang taruhan tersebut ke kelas XII MIPA 5. Mereka yang tidak terima dengan penolakan Candra tiba mengunci ruang kelas dan mengeroyok Candra "Bang, bom, Bukk." sepuluh orang jatuh terkapar seketika. Candra dengan refleknya melemparkan helm di sebelahnya dan mengenai satu orang, kemudian ia melompat dari kursi dan menendang satu orang lagi. Dua orang tumbang, yang berikutnya maju dengan sapu. Namun langsung dipatahkan dengan tendangan tepat mengenai kakinya. Tiga tumbang, selanjutnya Candra menunjukkan keahlian bela diri karatenya dan menumbangkan ketujuh orang lainnya. Kemudian ia keluar kelas dengan berjalan santai seolah tidak terjadi apa-apa...
KAMU SEDANG MEMBACA
A Man Who Can Feel The Fate
Teen FictionIni adalah sebuah perjalanan hidup seorang pria yang sedang berproses dalam membentuk dirinya