13. Acara Perjamuan

688 198 6
                                    







"Yang   Mulia, jika aku tidak bisa  mengandung apakah kau akan mengambil  selir?"  Sebenarnya Lysire tahu  jawabannya, di kehidupan sebelumnya  setelah ia  tiada Kainer tidak  menikah lagi.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu? Apakah kau senang aku mengambil selir?"

"Bukan    seperti itu. Kakak ipar tadi mengatakan padaku jika aku tidak kunjung    mengandung kau akan mengambil selir," balas Lysire. "Dia juga   mengatakan  bahwa ada masalah dengan kesehatanku."

"Jangan dengarkan apa yang dia katakan. Dialah yang tidak sehat," seru Kainer.

"Jadi, apakah kau akan mengambil selir jika aku tidak bisa memberimu keturunan?"

"Tidak akan."

"Bagaimana dengan tahta kerajaan? Apakah kau akan menyerahkannya pada Pangeran Xarion?"

Kainer    salah mengartikan pertanyaan Lysire. "Jadi maksud dari pertanyaanmu    adalah kau ingin tahu  jika kau tidak hamil apakah Xarion akan naik    tahta menggantikanku? Ratuku, apakah setelah Pangeran Xarion naik tahta    kau akan menikah dengannya! Jangan berharap, aku tidak akan pernah    membiarkan hal itu terjadi bahkan jika Pangeran Xarion menjadi raja    menggantikanku!"

"Yang Mulia kau salah  paham." Lysire merasa   sangat bodoh, kenapa ia harus membawa Xarion dalam  perbincangannya   dengan Kainer. Lihat sekarang suasana hati Kainer  berubah.  "Aku tidak   memiliki keinginan untuk menikah dengan Pangeran  Xarion. Sampai aku   mati aku hanya akan menjadi istrimu, bahkan ketika  aku jadi hantu aku   akan tetap jadi istrimu."

"Bagus  jika kau berpikir seperti itu,"   sahut Kainer. "Meski kau sengaja tidak  ingin hamil dengan meminum   ramuan, aku tidak akan pernah mengambil selir  untuk mendapatkan   penerus. Aku juga tidak akan membiarkan siapapun  menikahimu, kecuali   aku mati."

"Kau tidak  akan mati, kau akan berumur panjang. Kau   juga akan memiliki penerus.  Yang Mulia aku tidak meminum ramuan itu   lagi, mari miliki banyak anak."  Lysire mengatakannya dengan serius.

Kata-kata yang diucapkan oleh Lysire entah itu palsu atau tulus telah membuat hati Kainer menghangat.

"Kau sendiri yang mengatakannya, jangan menyesal setelahnya."

"Aku tidak akan pernah menyesal, Yang Mulia."

"Kalau begitu mari kita mulai prosesnya. Kita harus bekerja keras untuk mewujudkannya."

Belum Lysire membalas, Kainer sudah berada di atas tubuh Lysire, menekannya di kasur lalu menciumnya dengan penuh gairah.

Malam    itu mereka benar-benar bekerja keras, keringat di tubuh mereka    membuktikan seberapa keras usaha mereka untuk memiliki banyak anak.

Malam-malam Lysire selanjutnya tidak akan begitu tenang, Kainer akan bekerja keras untuk mewujudkan keinginan istri tercintanya.

**

Satu bulan berlalu, hari ini adalah hari perjamuan untuk para putri bangsawan yang diadakan di istana.

Taman utama istana dalam telah disulap menjadi tempat yang nyaman untuk minum teh dan bercakap-cakap.

Ibu    suri tampak sangat puas dengan pengaturan yang dibuat oleh Lysire.    Menantunya masih sangat muda, tapi ia bisa melakukannya dengan sangat    baik.

Sementara Xylia, mana mungkin ia  senang dengan keberhasilan   Lysire. Seharusnya acara perjamuan ini  berjalan kacau dan tidak  sesuai  dengan harapan ibu suri.

Saat  ini para putri bangsawan  yang  diundang telah hadir, tidak ada yang  melewatkan perjamuan itu.  Mereka  semua menyapa Lysire, ibu suri dan  Xylia dengan penuh hormat.

Rebirth of The QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang