Alasan

149 8 0
                                    

Hari yang seharusnya bahagia ini, malah menjadi hari yang sangat Natha benci. ia tak membenci harinya, namun membenci peran perempuan lain yang berada sangat dekat dengan suaminya. bisa bisanya dia masih gatal dengan laki laki lain yang sudah mempunyai suami? sungguh perempuan yang tak tahu diri.

Setelah pulang dari konveksi, Natha segera pulang kerumah dan menyiapkan beberapa makanan sebelum suaminya pulang. ia memilih untuk membuat cookies, cookies coklat adalah makanan favorit Teddy setelah menikah dengan Natha sang pengusaha sukses.

Pada hal sebelumnya Teddy tak terlalu suka dengan cookies ataupun cinnamon roll, namun setelah menikah dengan cucu seorang petinggi di negeri ini. entah kenapa ia menjadi sangat suka dengan kedua makanan tersebut, apa lagi dengan pie coklat yang selalu Natha buat di setiap hari minggu.

"Oke, sudah selesai semua akhirnya. sekarang saatnya mandi, habis itu sambut pak suami pulang kerja dehh" Ucap Natha yang langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah membersihkan badan dan berganti baju, Natha telah siap menyambut suaminya pulang kerja. ia menunggu di depan tv, sembari memutar netflix ia masih menyempatkan diri untuk menata ulang cookies dan cinnamon roll yang ia buat khusus untuk suaminya tersebut.

Tak lama setelah itu, suara mobil yang ia nanti kan akhirnya datang. Natha segera membuka pintu rumahnya, dan bersiap untuk menyambut suaminya yang telah pulang dengan wajah yang sangat gembira. ia berdiri di depan pintu, dengan wajah yang tersenyum sangat manis.

Tetapi takdir berkata lain, suaminya malah pulang membawa perempuan lain. perempuan tersebut lain tak lain lagi adalah Alina, entah alasan apalagi yang Alina buat agar dapat pulang bersama dengan Teddy.

Wajah yang semula sangat manis, kini berubah menjadi sangat masam dengan tatapan mata yang sangat sinis.

"Yang, hari ini Alina mau nginep di rumah kita. soalnya rumah dia masih di renovasi, boleh nggak?" Tanya Teddy.

Sebenarnya Natha sangat malas bertemu dengan perempuan itu lagi, apalagi alasan yang digunakannya saat ini sangatlah tidak logis. jika rumahnya sedang di renovasi kenapa ia tak memilih untuk tidur di hotel saja? atau menumpang sebentar bersama saudaranya? dan kenapa harus tinggal bersama Natha dan juga suaminya? sungguh perempuan yang tak memiliki pola pikir yang sangat panjang.

"Iya, udah sana kamu cepetan mandi habis itu langsung makan malam. oh ya, mbak Alina nanti tidurnya di kamar bawah ya? yang ada tulisan "Kamar tamu"" ucap Natha.

"Iya, makasih ya Tha" Ucap Alina yang diberi anggukan oleh Natha.

Sembari menunggu suaminya membersihkan badan, Natha memilih untuk mengerjakan beberapa pesanan dari client nya. seperti pesanan gaun/jas, kue dan lainnya ia handle sendiri untuk desain dan warnanya. selebihnya karyawannya yang mengerjakan, prinsip tersebut selalu Natha terapkan sampai saat ini.

Berbagi pekerjaan adalah hal yang biasa bagi Natha.

Tak terasa, ternyata adzan Magrib telah berkumandang. Natha segera mengambil air wudhu dan menunaikan sholat Magrib bersama dengan suami dan juga asisten di rumahnya, setelah menunaikan sholat Magrib. baik Natha, suaminya maupun Alina segera berjalan menuju meja makan.

"Wahh ini siapa yang masak semua kamu yang?" Tanya Teddy.

"Nggak, aku cuma bagian bikin cookie cinnamon roll sama soto nya aja" Jawab Natha yang langsung duduk di kursi tersebut.

Suasana meja makan kali ini sangat hening, tak seperti biasanya. biasanya meja makan sangatlah ramai ketika Natha, Teddy dan juga asistennya makan bersama, berbagai candaan mereka lemparkan dan sesekali membahas tentang bisnis. tetapi semua itu berbeda semenjak Alina berada di antaranya, hanya suara gesekan sendok saja yang terdengar.

"Aku ke atas dulu ya, kalian berdua lanjut makan aja" Ucap Natha yang langsung pergi naik ke lantai dua, tanpa menggubris pertanyaan dari suaminya tadi.

Setelah selesai makan, Alina kembali ke kamarnya dan Teddy berjalan menuju tempat dimana Natha menenangkan pikirannya sejenak.

"Kenapa tadi langsung naik keatas? mana pertanyaan mas tadi nggak kamu jawab lagi, kamu marah ya?" Tanya Teddy.

"Nggak, nggak marah. cuma agak kesel aja dikit" Jawab Natha.

"Sama aja itu, lagian si Alina tinggal disini juga nggak lama. cuma hari ini aja, besok dia langsung berangkat ke jepang" Ucap Teddy.

"Kok tau?? ihh kamu udah diceritain semuanya ya sama dia, ohh oke kamu sekarang gitu lebih milih temennya ketimbang istrinya" Ucap Natha.

"Nggak gitu sayangg" Ucap Teddy.

"Kalau nggak gitu gimana? sok atuh jelasin" Suruh Natha.

"Y-ya dia cuma jelasin beberapa ajaa nggak semuanya, lagian si Alina--" Jawab Teddy.

"Ah kamu mah gitu, males aku" Ucap Natha yang langsung berjalan menuju kasurnya, dan menutupi badannya dengan selimut.

Belum sempat menjelaskan lebih detail, istrinya saja sudah marah. apalagi sampai Teddy jelaskan sangat rinci, pasti Natha sudah tak mau lagi mengobrol dengannya.

Umurnya sudah berkepala dua, sedangkan sikapnya masih sama seperti anak kecil. siapa lagi kalau bukan Natha, yang moodnya di setiap saat akan terus berganti ganti. dan terkadang Teddy agak jengkel dengan mood yang dimiliki oleh Natha, selain menyebalkan mood yang dimiliki Natha sering sekali membuat Teddy sangat binggung mau memahami mood istrinya dari mana.

Beruntung saja Teddy sabar, kalau tidak mungkin Natha telah terkena marah di setiap harinya. siapa suruh juga moodnya berubah ubah, seperti toddler saja.

"Padahal cuma nginep sehari aja udah ngambek kaya gitu, apalagi kalau Alina nginep satu tahun di sini. mungkin aku sudah diceraikan oleh Natha karena Alina"

- Terus menjadi anak kecil ya? aku suka melihat sifatmu yang seperti anak kecil.

- Semuga juga, rumah tangga kita akan terus abadi dan akan menjadi cerita paling indah kelak saat kita telah menua.

*******

HAII, HARI INI SEGINI DULU YAA BESOK INSHA ALLAH BAKALN UPDATE LAGI!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Major Falls in Love With You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang