"Tari" panggil mamanya Tari dari arah dapur. Seperti biasa, Tari bangun kesiangan lagi. Mentang-mentang libur dua tahun, sekolah online gak tentu jam, dianya malah keasikan tidur.
"Iyaaaa maaa, ishh mama mah gitu manggiiiill mulu" kata Tari yang mengomel sepanjang dari kamar ke dapur. "Apa?" Tanya Tari sambil mengucek matanya yang belum melek itu. "Anak gadis, umur dah lima belas tahun, masih aja kayak bocah. Nak, kalau kayak gini cowok mana yang mau deketin? Bangun siang, belum mandi, ihh bau acem" kata Jessica kepada anaknya, disertai dengan gelitikan yang membuat Tari geli dibuatnya. "Udaahh maaa, gelii tauu" kata Tari sambil menggeliat menahan geli.
"Jadi gimana maa? Tari harus apa dong? Gurunya aja ngasih pr gak sesuai jam nya. Coba kalau sesuai, Tari pasti bangun seperti jaman sekolah offline dulu." Kata Tari membela diri. Noel sebenarnya mau mengajarkan Tari kedisiplinan, tapi mau bagaimana? Sekolahnya ogah-ogahan kan juga bukan salah anaknya. Kondisi ini yang salah, kasian banyak orang kehilangan anggota keluarga, pekerjaan, bahkan ada yang kehilangan akal sehat. "Kapan semua ini berakhir? Ya Tuhan, hapuskan lah virus berbahaya ini. Aku hanya ingin hidup lama bersama anak remajaku. Dan aku ingin melihatnya sukses. Setelah itu, apapun yang Kau perbuat untukku, aku ikhlas" kata Jessica dalam hati.
Hari ini adalah hari spesial Jessica dan Tari. Bagaimana tidak? Hari ini adalah hari ulang tahun Tari, hari dimana Jessica mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk melahirkan Tari ke dunia. Sejak saat itu dia berjanji, akan membahagiakan Tari dengan caranya sendiri.
Tari sangat suka hello kitty, dengan uang pas-pasan, Jessica berkeliling pasar mencari kado spesial untuk Tari. Sedangkan Tari, tebak? Yap benar sedang molor. Satu per satu lapak mainan, di gledah Jessica. Hanya ada satu mainan yang pasti Tari suka. Boneka hello kitty raksasa. Ukurannya sebesar tubuh Tari saat ini. "Pasti bagus kalau diletakkan di ujung kamar Tari, atau malah jadi teman tidurnya? Malah bagus itu, jadi Tari gak bakalan halu lagi tidur sama artis Jepang. Hahahahaha" kata Jessica dalam hati.Harap-harap cemas, takut harganya mahal. Karena jujur, mereka bukan orang berada. Jessica hanya seorang pelayan di warteg, bayarannya tidak seberapa tapi lumayan. Belum lagi, pemilik warteg selalu memberi sisa-sisa makanan yang tidak laku. Jessica berharap, harganya tidak mahal karena dia hanya punya budget seratus ribu. Sedangkan dia gajian baru minggu depan. "Abang, ini harganya berapa?" Tanya Jessica. "Tiga ratus bu, kalau versi sedang nya dua ratus" jawab abang penjual sambil main hape. "Emm, boleh liat versi sedang nya tidak? Masih rada gede kan?" "Iya bu, rada gede. Ada di gudang. Bentar ya saya ambil"
"Gak papa deh kalo gak gede-gede amat. Yang penting Tari bahagia." Setelah menunggu beberapa saat, Jessica sedikit kecewa. Warnanya tidak sebagus yang besar. Dekil, seperti boneka bekas. Meskipun bukan orang mampu, tapi apa Tari layak dapat boneka seperti itu? "Emm bang, maaf. Apa gak ada warna lain?" "Gak ada tan, adanya ini" "Disini, boleh nego atau nyicil bang?" "Nego sih asal wajar ya boleh, kalo nyicil, gak dulu."
Sedih rasanya, jika runding untuk dapat yang besar, sepertinya tidak mungkin. Harganya saja sudah melampau jauh dari budget Jessica saat ini. Apa iya bisa nego sebesar itu? Kasian juga abang nya. Dia kan cuma jualin barang orang. Dengan sedih Jessica menolak dan tidak jadi membeli. Untung saja abangnya baik hati, walaupun agak jutek sedikit.
"Mama pulang" kata Jessica saat memasuki rumah. Ya, itu kewajiban keluarganya ketika masuk rumah. Bahkan mendiang ayah Tari juga melakukannya. "Horee Mama pulang. Darimana aja? Pasar? Kok gak bawa belanjaan? Masak bareng yuk, ada bahan apa di rumah? Tari pengin masak bareng mama." Rengek Tari pada Jessica. Gaya Tari yang mengitari tubuhnya, membuat Jessica bahagia. Karena seperti itulah Tari sejak kecil. Tak ada yang berubah, kecuali Tari yang sudah beranjak remaja. "Cuma ada telor, daun bawang, sama beras sedikit nak. Bisa di masak apa coba?" Kata Jessica.
"Gimana kalo kita bikin telor dadar? Enak tau ma. Tapi pasti lebih enak buatanku. Hehehehe" kata Tari cengar-cengir. Bagaimana mau enak? Liat ibunya masak aja gak pernah kok. "Tari yang mau bikin? Bisa gak?" Kata Jessica menyelidiki. "Sudah jelas dong maaa, masa anak mama gak bisa? Gimana kalo kita battle aja? Kayak lomba gitu. Kalo buatanku enak, besok mama ajak jalan-jalan ke pasar. Kalau buatan mama yang enak, khusus besok pagi, aku akan bangun pagi. Gimana? Setuju gak ma?" "Emm boleh, ayookk mulai" Ajak Jessica. "HOREEE"
Mereka masak dengan penuh keceriaan. Jessica sangat bahagia melihat antusias Tari. Seperti tebakannya, Tari tidak akan meminta hal-hal yang berat darinya. Tari anak yang tau diri. Setelah semua selesai, saatnya mencicipi masakan masing-masing. Jessica makan masakannya sendiri begitu juga dengan Tari. Tari merasa masakan pertama nya ini lezat, jadi dia suapi Jessica satu suap.
Deg...
"Ya Tuhan, pantas saja garam habis barusan. Bahaya kalau Tari makan ini, bisa darah tinggi dia." Kata Jessica dalam hati sambil nahan muntah. "Gimana ma? Enak kan? Punya mama pasti rasa enaknya seperti biasa. Kalo punya aku istimewa" kata Tari semangat sampai berdiri dan bergaya ala pahlawan super. "Emmmhh enak banget nak, siapa yang ngajarin sih? Kalau masakan Tari buat mama boleh gak? Enak banget" jawab Jessica bohong. "Tukeran maksudnya?" "Iyaa" "Boleh dong maa"jawabb Tari antusias.
Besok paginya, Tari dan Jessica berjalan jalan. Tak disangka. Di salah satu lapak pasar, Tari menemukan gantungan kunci kecil berkarakter hello kitty., Tari Tanya harga, dan hanya dua puluh ribu. Dengan sangat girang, Tari memanggil Jessica dan merengek minta dibelikan. Tentu saja di iyakan, sepanjang jalan Tari sibuk memikirkan akan di taruh mana gantungan tersebut. Sampai akhirnya mereka menemukan tempat yang bagus untuk beristirahat.
"Ma, makasih ya. Aku tau segalanya, aku tau mama nyari boneka raksasa untukku. Aku tau masakanku keasinan sampai mama muntah. Tapi mama selalu melakukan yang terbaik untukku. Sabar yaa ma, sebentar lagi kok, aku pasti bisa membanggakan mama dan mendiang papa. Sebentar lagi aku akan menggapai cita-cita aku. Tungguin aku ya ma, sampai semua itu terwujud." Kata Tari sambil memeluk Jessica. Jessica hanya bisa tersentuh dan meneteskan air mata.
"Iya sayang, mama akan selalu bersamamu," jawab singkat Jessica.
Melody berdecak kagum mendengar isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kenangan Masa lalu (SEGERA TERBIT)
RandomMelody adalah seorang guru yang sangat bisa di teladani muridnya. Kasih sayangnya, perhatiannya, dedikasinya, tak bisa dikalahkan. Namun, beberapa hal tak mengenakan terjadi dalam hidupnya. Tidak ada yang tau, kapan dan bagaimana itu semua akan ber...