CH [12] Maunya Lolita!

26 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lolita! Lepasin gue!"

Lolita mengabaikannya. Sama seperti apa yang perempuan itu lakukan ketika dirinya meminta, ia pun melakukan hal yang serupa.

"Tolong! Tolongin gue! Nih cewek freak ngamuk nggak jelas!"

Anak-anak kampus mungkin akan segera menolong, jika kalimat itu keluar dari mulut orang lain. Sayangnya, kalimat itu dikeluarkan oleh sosok yang sering melakukan pembulian. Alih-alih membantu, mereka justru pura-pura tak melihat rombongan Lolita.

"Diem! Gue sumpelin juga mulut lo pake kaos kaki!"

Seorang perundung biasanya hanya berani bertingkah saat bersama gerombolannya. Ketika tersisa seorang diri, cakar dan taringnya lenyap, bersama mentalnya yang ikut melemah. Tujuan mereka berperilaku seolah menjadi superior adalah untuk mendapatkan pengakuan. Tapi pengakuan tersebut hanya bisa didapatkan ketika berada dikoloninya.

"Sampe ada dosen ke sini, gue aduin kelakuan busuk lo di kamar mandi! Liat aja siapa yang bakal menang!"

Lolita jelas memiliki kartu truf. Bukan dirinya yang memulai pertikaian. Ia melanjutkan peperangan yang pintunya dibuka oleh tangan seniornya sendiri.

"Lol," kaget Richi, melihat keberadaan Lolita. "Ngapain?" Pemuda itu bertanya sembari melirik sosok yang Lolita seret secara paksa.

"Ad-Njing, mana?"

PELET CINTA LOLITA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang