CH [5] Time to End the Madness

39 9 1
                                    

Untuk merayakan diterimanya Qey sebagai buruh magang, kali ini Qey akan mengadakan SERBA 25.000 untuk pembelian paket di Karyakarsa dengan judul (1) Pff! Kampret Dosen is My Husband, (2) Gus! I Lap Yuh! (3) Dipaksa Kawin! & (4) Pelet Cinta Lolita. Batas waktunya sampai pada akhir bulan Mei, jadi teman-teman bisa mengumpukan uangnya terlebih dahulu.

Disclaimer 25.000 itu untuk satu judul ya. Silahkan kunjungi profil Karyakarsa Qeynov, klik pada bagian paket lalu pilih judul mana yang ingin kalian beli.

See you disana..

*

*


Plak!

"Anjing! Sakit!" Jerit keduanya, bersamaan.

Bukan mimpi! Semuanya nyata! Kartu nama digenggamannya pun tidak menghilang, meski wanita yang mengaku menjadi ibu dari pujaan hatinya, tak lagi terlihat didepan mata.

"Real, Mel!"

Panas dipipinya membuktikan jika dirinya memang tidak sedang berhalusinasi.

"Ho'oh!"

"Aaakk!! Gue bakalan jadi bininya Bang Adnan kan, Mel?!" Girang Lolita. "Khitbah itu ngelamar kan ya?"

"Setahu gue gitu, Lol!"

Mendengar suara tak bertenaga Melisa, Lolita pun geram. "Heh!" Hardiknya dengan telapak tangan mendaratkan tamparan pada paha sahabatnya.

"Lo kayaknya nggak seneng amat! Jangan bilang kalau lo nggak bahagia ya, Mel!"

"Apaan sih, Combro!"

"Ya lo kan salah satu fans Bang Adnan juga!" Ucap Lolita, menyampaikan apa yang melatar belakangi pemikirannya.

Di kampus, siapa sih yang tidak jatuh hati pada pemuda bernama Muhammad Adnan Nabawi itu. Selain parasnya yang rupawan, tunggangannya pun menjadi yang paling mentereng dibandingkan anak orang kaya lainnya.

BMW M8 Gran Coupe Competition— itu tunggangan yang setiap hari Adnan bawa ke kampus.

Bayangkan cabe-cabean mana yang tidak akan berlomba-lomba mendekati kakak seniornya itu. Tidak hanya full AC, interior di dalam mobilnya pun mewah.

M. Adnan Nabawi merupakan paket lengkap untuk para gadis yang ingin kaya mendadak. Kedua orang tuanya sama-sama kaya— katanya.

Lolita sendiri tidak tahu pasti bagaimana kehidupan pribadi pujaan hatinya. Namun hanya melihat mobil yang setiap harinya dibawa, Lolita setuju jika Adnan disebut anak orang kaya.

Hanya saja bukan itu yang membuat Lolita jatuh hati, bahkan nyaris gila karena menggilai Adnan. Ada sebab, tapi bukan perihal harta dunia.

"Yeee! Gue tuh speechless ya, Lol!" Aku Melisa, lalu meluapkan semburan emosinya. "Gue ngefans juga masih inget temen, Lol! Emangnya lo?!" dan berakhir membuat Lolita meringis.

Katakanlah persaingan diantara keduanya sedikit tidak fair. Lolita akan secara terang-terangan melakukan gencatan senjata pada Melisa. Membuka ladang permusuhan kala sahabatnya mencoba menarik perhatian Adnan.

"Yah, Mel. Lo kan nge-fans-nya ke banyak kakak tingkat, termasuk Abang gue. Kehilangan Bang Adnan masih ada yang laen. Nah gue?"

"Haah! Lagu lama! Nggak usah lo terusin! Paham gue!"

Untuk bagian kating bernama lengkap Muhammad Adnan Nabawi, Melisa boleh mengagumi, tapi tak boleh berharap memiliki— itu lah kesepakatan yang terjalin diantara keduanya.

PELET CINTA LOLITA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang