CH [8] Kehadiran Sosok Tak Terduga, Di Rumah Lolita

35 3 0
                                    

NB: Khusus pembelian / dukungan lewat jalur paket, jika tidak harga akan tetap normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NB: Khusus pembelian / dukungan lewat jalur paket, jika tidak harga akan tetap normal.

**

Kemarin, waktu berlalu begitu saja, begitu pun dengan hari-hari selanjutnya. Lolita Cantika, gadis yang selama ini dikenal selalu ingin menempel pada tubuh si ketua BEM Universitas tetap ramai dibicarakan, tetapi dengan bahan gosip yang berbeda.

Lolita mendapatkan julukan baru di lingkungan kampusnya, yakni sebagai player kelas kakap. Hal tersebut bermula dari pesta perayaan kembalinya otaknya.

Kehadirannya bersama Richi saat pesta perayaan pribadinya dinilai negatif, oleh orang-orang yang melihat keberadaan mereka di kantin kala itu. Gosip mengenai dirinya yang merubah haluan pun berhembus sangat kencang, meski hubungan Richi dan kekasihnya tampak baik-baik saja dimuka umum.

Lolita— Fans Garis Keras Ketua BEM, Patah Hati Lagi?!

"Ck! Wartawan Kampus ngapain ngangkat berita nggak guna gini sih?! Mana Bang Richi ikut kebawa-bawa. Sampah banget!" Dumel Lolita usai membaca buletin kampus yang dikirimkan Melisa beberapa menit lalu.

Saking niatnya, kehidupan asmara Richi sampai dibawa-bawa. Sosoknya bersama kekasihnya ikut dimuat dalam berita tentangnya.

"Baca beginian, gue jadi laper." Gumam Lolita. Mata cantiknya melirik pada jam digital yang tersemat pada sudut ponsel.

"Turun ah!" Putusnya lalu merangkak menuruni ranjang. Pagi tadi ia melewatkan sesi sarapan bersama keluarganya.

Maminya yang kejam, akhir-akhirnya ini bersikap aneh. Setelah mengetahui dirinya tak lagi menggilai Adnan, dia sering kali menawarkan anak tetangga mereka.

Katanya, "jangan sampe Loli trauma terus malah jadi lesbi."

Maklum, sepanjang sejarah dirinya hidup, Adnan merupakan laki-laki pertama yang dirinya sukai. Rasa suka itu pun dirinya utarakan kepada keluarganya.

"Bang, lap— per!"

Mata Lolita mengerjap. Di ruang tengah yang berlokasi tepat di depan kamarnya, sekumpulan pria muda tengah menatap ke arahnya.

"Mami nyisain nasi goreng tuh di dapur. Minta Mbak panasin aja, Lol." Ucap Argam memberi tahu.

"Hai, Lol," sapaan mengudara bersama sebuah tangan yang melambai di udara.

"Halo, Bang." Balas Lolita pada si pemilik sapa, yang namanya ikut terseret pada kasus romansanya bersama si Ketua BEM.

Untuk sesaat, pandangan Lolita bergeser tanpa bisa dikendalikan. Disamping tamu baru kakaknya, sosok pria yang tengah dirinya hindari terlihat memalingkan wajah.

"Lol, sekalian, ambilin gue air dingin dong!" Pinta sahabat Argam, Alex.

"Dih, apaan lo Bang, maen nyuruh-nyuruh. Biasa juga ngambil sendiri. Ogah! Gue lama di dapur!" Sahut Lolita, lalu berjalan cepat meninggalkan ruangan terkutuk, dimana terdapat Adnan didalamnya.

PELET CINTA LOLITA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang