12. Sick

111 24 43
                                    

Di kamar Pharita

"Ruru, ayo bangun, ini sudah pukul 7 malam, apa kau mau pulang? Atau menginap di sini saja?" Tanya Pharita sambil mengelus lembut kepala Ruka

"Jinjja?" Gumam Ruka terbangun dari tidurnya

"Nee. Jika mau menginap telfon dulu eomma mu supaya tidak khawatir" titah Pharita

"Aniya, aku ingin pulang saja" tolak Ruka

"Ya sudah, kajja ku antar" ucap Pharita hendak beranjak

"Kiss dulu Riri" pinta Ruka menahan pinggang Pharita dan memeluknya

"Mwo? Aniya, nanti lagi saja nee?" Ucap Pharita dengan pipi memerah

"Andwe.. kiss Riri, ppali ppali" rengek Ruka

"Sebentar saja nee?" Ucap Pharita dan di angguki Ruka

Karena permintaan Ruka, Pharita pun mulai menempelkan bibirnya ke bibir Ruka, dan di lanjutkan oleh Ruka😀

"Sudah sudah, gomawo Riri, selalu manis" ucap Ruka menyudahi ciumannya

"Nee, kau juga hebat" balas Pharita mencium kedua pipi Ruka

"Ya sudah, aku pulang dulu Riri, bertemu besok pagi nee, anyeong, saranghaeyo" ucap Ruka mencium bibir Pharita singkat

"Nee, kajja ku antar sampai lobby" ajak Pharita menggandeng tangan Ruka

"Aniya, balas aku dulu. Saranghaeyo, aishiteru" ucap Ruka menahan Pharita

"Oh, nee Ruru, nado saranghae, watashi mo aishiteimasu" balas Pharita

"Nee, neomu jalhae! Beristirahatlah chagiya, tidak usah mengantarku, anyeong" pamit Ruka

"Mwo? Ya sudah, anyeong" balas Pharita

Di luar

"Kau pulang sekarang Ruka? Tidak menginap saja?" Tanya Asa yang tengah mengambil vacum cleaner

"Aniya, itu akan merepotkan kalian. Sini biar ku bantu kau dulu, aku tau ini pasti ulahnya Rora" ucap Ruka sambil merapikan kembali bantal bantal yang berserakan di lantai

"Gwenchana Ruka, kau akan pulang kan? Takut terlalu malam, ppali ppali" larang Asa

"Aigoo, murah hati sekali Enami Asa. Baiklah, anyeong Asa" pamit Ruka

"Nee, berhati hatilah" ucap Asa

Di jalan

"Aku ingin memberikan Riri kalung, apa aku harus ke Diamond Pink dulu?" Gumam Ruka

Tik! Tik! Tik!

"Mwo?! Yak! Yak! Aishh.. menyebalkan sekali hujan ini, kenapa turun di waktu tidak tepat" kesal Ruka yang langsung menepi

"Mwo? Aishh.. dan sekarang aku baru tersadar ponselku tertinggal di tas yang tertinggal juga di unitnya Pharita" kesal Ruka lagi

"Ya sudahlah, aku jalani saja dan segera mandi di rumah" putus Ruka kembali menaiki motornya dan menerobos hujan

Di mansion Ruka

"A-aishh.. sudah berapa kali aku mendengus kali ini? Siapa yang memberi ide konyol untuk mengunci pintu pukul segini?" Kesal Ruka yang masih berkelanjutan karena pintunya di kunci

Ting nong!

"Rora! Rora! Buka pintunya! Eomma! Appa!" Teriak Ruka setelah menekan kamera bel

Ceklek

"Ruka? Dari mana saja kau? Kenapa hujan hujanan malam malam begini? Kau membuat eomma khawatir, dan juga kenapa tidak menjemputku tadi?" Ucap Jully yang muncul di pintu tiba tiba

New ViewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang