Di mansion Rora
"Eomma, dimana Ruka?" Tanya Jully saat tiba di rumah
"Dia mengantar Rita" jawab Naomi
"Kepo sekali kau urusan Unnie ku" ucap Rora lalu menarik Asa ke kamarnya
Di kamar Rora
"Wah, kamarmu lucu sekali" ucap Asa saat memasuki kamar Rora yang bagai surga bagi para pecinta Cinnamoroll
"Tentu saja, semua berkata begitu saat memasuki kamarku" ucap Rora membanggakan dirinya
"Hahaha, sekarang jurnal apa yang ingin kau buat?" Tanya Asa
"Aku sudah mencari beberapa contohnya, tapi aku tak pandai menggambar, jadi tolong gambarkan Unnie" pinta Rora memberikan diary kecil dan contoh contohnya
"Oh, nee, ku rasa aku juga pandai menggambar" ucap Asa
23.00
"Rora, buku ini hampir habis" ucap Asa yang sudah menggambar lebih dari 100 gambar gambar dari Pinterest
"Oh, ya sudah jika gambarnya terlalu banyak, lagi pula DIY yang ku buat juga sudah hampir selesai" ucap Rora
"Semua ini sangat lucu Rora, pada siapa kau akan memberikannya? Apakah eomma ulang tahun?" Tanya Asa
"Apa kau mau tau? Aku belum pernah memberitahu rencana ini pada siapapun" ucap Rora
"Jinjja? Lalu untuk apa ini?" Tanya Asa lagi
"Aku menyukai Rami sejak tahun lalu, jadi rencanaku akan menembaknya dengan buku buku ini" jawab Rora tersenyum
"M-mwo? Menembak Rami?" Gumam Asa terkejut
"Nee" angguk Rora mantap
"Ouh b-begitu" ucap Asa menjadi berkaca kaca
"Wae Unnie? Apa kau tidak ikut senang?" Tanya Rora
"A-aniya~ a-aku hanya terkejut, ternyata gongju kecil sudah besar dan berani menembak seseorang" ucap Asa bohong
"Ku kira kau tidak senang, gomawo Unnie" ucap Rora seakan menutup pembicaraan, karena tidak ada lagi yang membuka obrolan setelah itu selama beberapa saat
"Eeuu.. Rora.. boleh aku bertanya?" Tanya Asa memecah keheningan
"Nee, mwo-ya?" Tanya Rora balik
"Menurutmu.. aku ini apa bagimu?" Tanya Asa
"Jinjja? Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?" Tanya Rora lagi
"A-ani, a-aku hanya.. penasaran, semuanya ku tanya, h-hanya kau dan R-ruka yang belum ku tanya" gugup Asa
"Ouh.. bagiku, kau Unnie terbaikku melebihi Ruka Unnie, karena.. aku tau aku sangat menyebalkan, tapi kau tetap menyayangiku, menuruti semua kemauanku, dan selalu mengalah padaku" jawab Rora
"Eoh begitu. Gomawo telah menjawabnya" ucap Asa
"Hoam.. Unnie, ayo tidur aku sudah mengantuk, biar besok saja kita bereskan semua ini" ajak Rora
"Oh, nee, tidurlah lebih dulu, biar aku yang rapikan" titah Asa
"Ani, aku ingin tidur di peluk olehmu" pinta Rora
"B-baiklah" patuh Asa
06.00
"Hoam.. sudah pagi ternyata" ucap Rora yang baru terbangun dari tidurnya
"Dimana Asa Unnie?" Gumam Rora melihat sekelilingnya yang sudah rapi
"Wah, apa dia merapikannya? Lalu apa ini?" Gumam Rora melihat kertas yang tergantung di lampu tidurnya
