Suara dentuman musik mengalun keras menuauk gendang telinga.
Disinilah Karina. Seorang gadis cantik sedang duduk bersama teman teman semasa SMA.
"Lo boongin gua anjir, katanya cuma reunian di Resto biasa" ucapnya dengan memutarkan bola matanya.
Ia semakin sebal karena ia sekarang mengenakan dress sopan di tambah jaket denim yang melekat di tubuhnya"Ya gimana, pasti kalo gua bilang kita reunian ditempat gini pasti lo bakalan nolak ngga mau ikut" ucap Jessi.
"Tapi ngga gini juga gila,gua jadi kaya anak culun dateng ke tempat ginian" gerutunya, kini tangannya bersiap mencubit pinggang jessi gemas.
"Dah lo ngga pernah ke tempat ginian kan, makanya sekarang gua ajak lo. Lo tenang aja, yang penting lo jangan jauh jauh dari gua"
"Ehh hay. Ini karina kan, yang dulu jadi bunga desa di SMA kita" ucap seorang wanita yang bernama elena yang baru bergabung.
Karina hanya tersenyum dan menyalami elena.
"Iya gua inget baget dulu banyak cowo dari kelas lain yang dateng ke kelas kita cuma buat nitip coklat sama surat" tambah seorang pria berambut panjang sebahu.
"Bener aja sih dulu dia di bilang Bunga desa, liat sekarang bahkan ia semakin cantik" ucap Lia salah satu temannya. Menanggapi pujian pujian seperti itu Karina hanya bisa tersenyum menanggapinya.
Diperpanjang acara reunian ini hanya di isi obrolan obrolan santai dan
bernostalgia pada zaman SMA dulu.
Karena ini di sebuah diskotik tentu minuman beralqohol lah yang di sediakan di meja.
"Rin,lo coba deh. Lo belum pernah coba kan?"Tanya Jessi ditelinganya.
"Nga ah,gua ngga berani"tolaknya
"Kalo lo ngga minum ini,lo mau minum apaan kocak" bujuk jessi.
"Eh. Rin lo dari tadi ngga minum. Lo ngga bisa minum alkohol ya?" ucap celin, meski satu kelas dulu namun karina tidak terlalu akrab dengannya.
"Sorry gua alergi alkohol. Jadi ngga minum" tolak karina.
"Nih gua ada minuman soda tadi gua bawa dari rumah. Daripada lo haus" tawarnya.Karina
Aku menerima tawaran sebotol minuman dari celein.
"Makasih ya" ucapku. Celin hanya tersenyum dan kembali ngobrol dengan yang lainya. Dulu memang kami tak terlalu akrab. Aku sungkan mendekatinya karena ntah perasaanku saja atau tidak ia seperti kurang suka denganku semasa itu.
"Gais ayo joget di tengah"ajak seorang pria. Ntah mengapa pandanganku saat ini kurang fokus.
"Rin, ayo ikut"ajak jessie.
"Lo kesana aja,jes. Pala gua rada pusing" tolakku. Jessie segera bergabung dengan yang lainya. Aku memutuskan duduk memperhatikan dan sesekali meminum minuman yang diberikan celine.
Ku rasakan tugbuhku semakin panas,kulepas jaket yang kukenakan.
Beberapa kali ku telvon jessie namun ia terlihat sedang asik berjoget.
Tak tahan kuputuskan pulang terlebih dahulu.Outhor
Karina yang sudah terpengaruh oleh obat perngsang merasakan tubuhnya panas. Tanpa ia sadari setiap gerakanya di bantau olah beberapa pria. Namun ada seorang pria yang dengan berani mendekati karina dan bertindak kurang ajar.
"Perlu bantuan cantik?'Tanyanya. Karina yang merasa ada yang salah pada dirinya hanya melihat sekilas dan bergegas pergi tanpa memperdulikan keberadaan pria itu.
Namun,tangan biadap pria itu dengan kurang ajar meraih pinggang karina dan menpelkan tubuhnya.
"Sepertinya kau memang perlu di bantu hemm"pria itu dengan agreaif berusaha mencium karina, namun karina menolaknya.
Merasa tertolak pria itu mencengkram rahang karina dan mendekatkan bibirnya.
Bug
Namun belum sempat melakukannya,bogem mentah mendarat di pipinya.
"sial siap lo,berani mukul gua" amuknya. Namun belum sempat membalas pukulann, ia sudah pergi terlebih dahulu.Axel
Mataku terus tertuju pada gadis cantik yang tengah bercengkrama dengan teman temanya. Jika gadis lain mengenakan pakaian sexy untuk datang ke tempat seperti ini. Ia bahkan menggunakan dress midi di padukan dengan jaket jeans.Saat yang lainya meminum alkohol ia hanya meminum soda.
Sepertinya aku harus berkenalan dengannya.
drett drettt
Suara ponsel mengalihkan pandanganku, ku pergi ke luar ruangan ini dana mengangkat telvon.
Setelah selesai mengangkat telvon kucari dimana gadis itu,ternyata kini ia sedang di lecehkan oleh seseorang.
Sial,brani braninya ia menyentuh gadis itu.
Bugh"sial siap lo,berani mukul gua" amuknya. Namun belum sempat membalas pukulann, ia sudah pergi terlebih dahulu. Dia adalah lucas anak kedua dari perusahaan SR.
"Maaf nona sepertinya aku harus membantumu"ia terlihat linglung. Ku angkat tubuh mungilnya menuju mobilku.
"Maaf nona dimana rumah anda?"tanyaku. Kulihat dirinya yang tengah kepanasan.
"Apa kau baik baik saja?" tanyaku khawatir.
"Tidak,tolong aku. Rasanya panas sekali" ujarnya dengan menarik narik gaun atasnya. Merasa ada yang janggal denganya. Langsung ku pacu mobilku menuju mansion ku.Skip kamar
"Maaf nona aku harus membantumu" kuraih remot ac dan menyalahkan dengan tempratur terdingin.
Ku seka wajahnya dengan handuk yang telah ku ambil.
"Tuan tolong aku hikss"aku yang melihat wajah melas dan airmata yang mulai turun tak tega.
"Sepertinya aku tau ada aoa denganmu."
"Baiklah aku akan membantumu,tapi kau jangan pernah menyesalinya oke" ucapku. Anggaplah kini aku laki laki brengsek yang memanfaatkan situasi. Tapi aku laki laki normal yang bisa saja tergoda dengan gadis cantik di hadapanya apalagi kini tak berdaya.
Ia hanya memandangku dengan tatapan sayunya,wajah cantiknya memerah bak tomat.
Ku buka jas yang melekat pada tubuhku dan membuaanya asal. Mataku sedari tadi terus menatap bibir mungilnya yang terus meracau tak karuan. Kudekatkan wajahku dan ku kecup bibir mungilnya. Sesaat ku perhatikan wajahnya dan menyusuri wajah cantiknya,tanganku menyentuh bibir mungilnya dan bergerak mencari resleting gaunnya.
"Tenang saat kau sadar aku akan bertanggungjawab"
KAMU SEDANG MEMBACA
hot short story
Short Storycerita pendek hot,harap bijak dalam membaca. Semua tokoh dan gambar aku ambil foto di pinterest. Dan maaf banyak typo dan kata kata yang kurang pas. Ini cerita pertamaku🙏🏻