3. Kamu bukan wanita itu

87 19 0
                                    

I'M [NOT] YOURS
Lazy_Monkey










Jadi, Faye benar-benar membawa seorang wanita saat makan malam. Yoko akui wanita itu cantik, tingginya tak jauh berbeda dengan Faye. Rambut hitam, mata indah dengan senyum menawan. Wajahnya sedikit tak asing, seolah wajah itu seringkali terpampang di layar besar papan iklan Icon Siam atau semacamnya. Well, Yoko tak terlalu peduli siapa dia, mari bicarakan sikapnya. Wanita itu terlihat sedikit sombong meski memiliki kecantikan diatas rata-rata, walau tidak lebih cantik daripada Yoko tentu saja.

Maksudnya adalah mereka semua duduk di meja makan. Faye dan wanita itu duduk berdekatan seolah tubuh mereka ditempeli lem perekat. Nenek Malisorn duduk di kursi utama dan Yoko berada di depan mereka bersebelahan dengan salah satu teman Faye yang datang di waktu yang tidak tepat.

“Nenek tahu saja aku lapar. Ini enak sekali! Ya ampun, aku rindu makanan rumahan Thailand.” Seseorang disamping Yoko, dengan wajah bodohnya berkomentar. Air liurnya memenuhi mulutnya dan tentu saja, mengingat sikapnya yang memang agak tidak sopan. Tidak akan mengherankan jika dia mulai makan lebih dulu.

“Oh, tunggu...” Yoko tidak ingin orang ini menyantap masakan yang dia buat khusus untuk Faye sebelum Faye mencicipinya. “Yang ini kubuat untuk Phi Fai, Phi Lux bisa makan yang lain.” kata Yoko dengan senyum lembut setengah melotot.

“Aku juga suka Massaman kari...” Mangkuk ditangan Yoko tertahan di udara dan wajah cemberut Lux serta suara rengekannya adalah hal kesekian yang tidak ingin Yoko dengar hari ini. “Yoko Baby, yang pergi dan pulang kembali ke negara ini bukan hanya Faye. Diantara semua makanan, ini yang paling spesial benar?” Senyum tengil dari bibirnya terbit. Yoko tahu Lux sengaja melakukan itu, selain nenek Malisorn manusia menyebalkan satu ini juga tahu bahwa dirinya menyukai Faye sejak lama.

Lux adalah salah satu teman kecil Faye. Rumahnya hanya berjarak satu blok dari komplek mereka. Yoko menyukai teman Faye yang lain tapi, tidak untuk yang satu ini. Lux selalu mengganggunya secara terang-terangan, Lux suka sekali membuat Yoko emosi. Yoko sempat berpikir wanita ini juga menyukai Faye karena ya, siapa yang tidak akan curiga saat melihat mereka berdua selalu tidur bersama, bermain bersama, terkadang pula memainkan permainan aneh yang hampir membuat Yoko setengah mati cemburu.

Setiap kali Yoko berusaha menempeli Faye, yang satu ini akan mengikuti di belakang, menjadi pengganggu. Paling menjengkelkan, mendengar panggilan Lix untuknya. Semakin Lux dewasa, wanita ini semakin gila.

Yoko menepuk tangan Lux cukup keras, melempar senyum teror. “Tentu saja. Ini spesial. Kamu bisa mencobanya setelah Phi Fai. Jadi Phi, bisakah kamu membiarkan Phi Fai yang mencicipinya terlebih dahulu?”

“Makan saja. Aku sedang tidak ingin.” Jawaban dari seberang meja membuat Yoko menolehkan kepala, Faye tidak melihatnya sama sekali. Fokus pada wanita disampingnya, melayani wanita itu, memberinya potongan ikan bakar. Astaga, apakah Yoko salah melihat atau bagaimana? Apakah wanita itu tidak punya tangan atau semacamnya?

I'M [NOT] YOURS [FayeYoko]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang