kini mereka telah berada didepan rumah ara, lebih tepatnya sih mension ya soalnya gede banget bejirrr
" ini kan rumah lo " tanya leksa sembari melihat lihat rumah yang begitu besar
" ya " ucap ara dan langsung keluar dari mobil
" eh eh eh " leksa
" ap? " ara
" lo ga bilang makasih? " leksa
" makasih " ara
setelah mengatakan itu, ara pun langsung berlalu pergi dan masuk kedalam rumah nya
" etdah sok cuek banget curut " kesal leksa, ia pun mulai menjalankan mobilnya menuju aprt
didalam mobil
" kok bisa ya dia semirip itu sama ara, mana namanya sama lagi " ucap leksa masih penasaran dengan sosok ara yang sangat mirip dengan kekasihnya dulu
" gw harus cari tau tentang tu cewek " ucap leksa
ia pun menggas poll mobilnya agar cepat sampai, sudah ada 30 panggilan tak terjawab dari chika dan 219 pesan yang menanyakan ia dimana apakah ia baik baik saja
kini leksa telah sampai didepan aprt chika, ia pun langsung mengambil barang belanjaannya dan masuk kedalam
" haii sayang " ucap leksa tersenyum kikkuk
" dari mana " tanya chika tanpa melihat kearah leksa
" dari beli cemilan sama minuman " leksa
" kamu belinya di luar negri ya " chika
" hah engga kok, di alfa deket sini " leksa
" kok lama " chika
" emm tadi milih milih cemilan dulu sama minuman jadi agak lama " leksa
" kamu habis ngapain " chika
" ga ngapa ngapain " leksa
" pipi kamu kenapa, kok merah " chika
" sialan, ini pasti gara gara tamparan si ara nih " batin leksa memegang pipinya
" kalo gw jujur dia percaya ga ya " batin leksa
" hey kok bengong " chika
" hah kenapa " leksa
" pipi kamu kenapa, kamu habis berantem ya " chika
" ha iya tadi berantem hehe " leksa
" berantem sama siapa " chika
" sama nenek nenek " leksa
" lah, ngapain kamu berantem sama nenek nenek " chika
" emm karna " leksa
" karna dia ngambil minuman aku " leksa
" gara gara minuman kamu berantem sama nenek nenek? " chika
" iya hehe " leksa
" hmm ada ada aja kamu " chika
" hehe " leksa
" yaudah sini aku obatin pipi kamu " chika
leksa pun mengikuti chika menuju kamar
" duduk sini " ucap chika
leksa pun duduk diatas kasur samping chika, chika pun mulai mengompres pipi leksa
" astaga ini bibir kamu sampe robek ini " ucap chika memegang luka leksa
" awss " ringkis leksa, sebenarnya ga sakit cuma si leksa aja yang lebay
chika pun mengambil kotak p3k untuk mengobati pinggiran bibir leksa
" lain kali gausa berantem berantem apalagi sama nenek nenek, kena tampar kan kamu mana sampe robek gini lagi " omel chika
karna tak tahan mendengar ocehan chika, leksa pun menarik tengkuk chika dan mengecup bibirnya membuat chika terkejut akan tindakan leksa
cupp
5menit, leksa pun melepaskan ciuman nya
" kebiasaan deh langsung cium " kesal chika
" hehehe, kak gia sih ngomel mulu " ucap leksa terkekeh
" udah selesai nih " chika
" maksih kak chika sayang " leksa
" iya " chika
" laper ga " chika
" laper banget " leksa
" yaudah bentar aku masakin dulu " chika
" siapp boss " leksa
chika pun keluar dari kamar menuju dapur untuk memasak
" huhh " leksa pun rebahan di atas kasur chika sembari memejamkan matanya
kini 10bulan berlalu, 2bulan lagi genap 1th yoona berada didalam tubuh leksa, terbilang sudah 3bulan lalu leksa bertemu dengan ara dan sampai saat ini mereka belum bertemu lagi
chika dan leksa semakin hari semakin tidak dekat tidak seperti dulu, itu karna chika yang terlalu sibuk di kantornya hingga melupakan leksa yang terus menunggu nya
sore hari yang indah, leksa memutuskan untuk ke restoran hanya sekedar melihat lihat saja, ia hanya sendiri karna elang dan rayan punya urusan, saat leksa keluar aprt dia melihat seseorang yang tak asing baginya
" loh itu bukannya ara ya " ucap leksa sambari memicingkan matanya
ia pun memutuskan untuk mendekat untuk memastikan apa penglihatan nya itu tidak salah lihat
" ra "
selamat membacaaaaa jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
llekssaa transmigrasi
Jugendliteratur" engghhh, lah gw masih hidup?? bukannya gw udah mati yakkk " ucap seorang gadis yang terbangun dan melihat bahwa dirinya masih hidup " Aaaaaa anj kok gw punya itu sih aaaaa " Gadis itu adalah yoona ia sangat terkejut saat mengetahui bahwa dirinya...