Mr. Narcissism 🐇🐈 31

609 29 9
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading

"Sajangnim, aku gugup." Mina menundukkan wajahnya, kedua tangannya bertaut menjadi satu. Ia sudah benar-benar ada didepan pintu mansion keluarga Jaemin. Memang benar, pria itu dan keluarganya bukan sembarang orang. Mereka sultan, sedangkan Mina? Yaampun gadis itu insecure seberat-beratnya sekarang.

Jaemin tak membiarkan Mina dalam ketakutan jiwanya. Ia meraih kedua tangan gadis itu. "Sayang, lihat aku." Gadis itu mendongak menatap Jaemin yang tersenyum manis. Perlahan-lahan Mina menarik napas perlahan dan menghembuskan, berusaha tenang.

"Jangan gugup sayang, ini tidak semenakutkan yang kamu bayangkan." Jemarinya menyugar rambut panjang Mina perlahan penuh kasih sayang.

Mina mengangguk. "Maaf ya Sajangnim, aku sangat menyebalkan. Terkadang aku benci dengan pikiran negatif ku sendiri."

"Jangan merasa bersalah sayang, aku yang harus bertanggungjawab atas perasaan ini." Keduanya masih didepan pintu, Jaemin menunggu Mina menenangkan diri dulu.

"Baiklah, ayo masuk sekarang." Mina sudah meyakinkan dirinya. Memang rasanya berat apalagi pikirannya berisik dan itu mempengaruhi mentalnya. Tak sekali dua kali tangannya gemetaran tapi Jaemin menggenggamnya, mengelusnya pelan, sesekali mencium punggung tangannya.

Jantung Mina berdetak sangat kencang, mansion Jaemin terlihat seperti istana. Temboknya memiliki ukiran keramik tersendiri, bahkan atap-atapnya tinggi dan luas. Sesampainya di ruang tamu, ia bisa melihat dua sosok wanita yang tengah bercengkrama sambil minum teh. Satunya terlihat paruh baya yang anggun dan satu lagi lansia yang tampak tenang dan damai.

"Nana pulaaaang!" seru Jaemin ala anak manja. Membuat Mina agak kaget karena suara pria itu sedikit seperti ya, tau sendiri.

Ibu dan nenek Jaemin berpandangan sejenak sambil tersenyum. Keduanya mendekat ke arah Jaemin juga wanita yang ada disebelahnya.

"Hana, dia menepati janjinya." Nenek tersenyum menyenggol lengan ibu Jaemin.

"Nana serius pulang membawa wanita kan. Ini yang kalian mau." Jaemin melingkarkan tangannya di pinggang Mina posesif.

Ibu Jaemin menatap Mina dengan senyuman cantiknya. "Kamu betah dengan Nana? Apa dia membuatmu repot sayang?" tanya Ibu Jaemin. Nada bicaranya sangat persis dengan anaknya itu. Mina mengulum senyum, ia rasanya ingin mengeluarkan kata-kata tapi tersendat rasa ragu.

"Aigooo, Nana kamu benar-benar membawa wanita yang cantik, segar juga bugar. Nenek sangat senang." Nenek Jaemin juga mendekati Mina, gadis itu semakin malu. Pipinya agak memerah.

"S-senang bertemu Ibu dan Nenek." Mina membungkuk empat puluh lima derajat. Wajahnya cukup gugup dan itu bisa tertangkap dengan jelas.

Ibu dan nenek terkekeh bersama.

"Pacarnya Nana pemalu ya? Jangan malu, kita tidak galak kok." Nenek tersenyum, wajah keriputnya tertarik jelas tapi itu sangat menggemaskan.

"Siapa nama kamu sayang?" tanya ibu Jaemin.

Mr. Narcissism || Na Jaemin 🐈🐇🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang